Karakteristik eksternal responden Karakteristik responden dan keterkaitannya dengan tingkat adopsi
                                                                                Dukungan kelompok nelayan
Hasil uji Chi-Square Tabel 15, menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara  dukungan  kelompok  nelayan  dengan  tingkat  adopsi  teknologi  dalam
pemanfaatan sumberdaya ikan berbasis kearifan lokal di Kabupaten Aceh Jaya.ini terlihat dari koefisien kontingensi = 0,648 dengan nilai p-value = 0,000 pada taraf
α = 1. Hal  ini  sesuai  dengan  Cartwright  and  Zander 1960, bahwa  semakin dinamis  suatu  kelompok  nelayan,  maka  semakin  tinggi  tingkat  adopsi  inovasi.
Adanya  saling  kerjasama  antar  nelayan  dan  stakeholder  yang  terlibat  akan memudahkan nelayan mendapatkan askes informasi teknologi.
Persentase  distribusi dukungan kelompok  nelayan  terhadap  tingkat  adopsi teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan di Kabupaten Aceh Jaya disajikan
dalam  Tabel 17. Tabel  17  menunjukkan  bahwa  responden  yang  tidak  mendapat dukungan  kelompok  nelayan  ada  23,08,  sedangkan  responden  yang  mendapat
dukungan kelompok nelayan ada76,92 dari jumlah responden dalam penelitian ini.  Responden  yang  menyatakan  tidak  mendapat  dukungankelompok  nelayan
menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  44,44,  sedang  51,85  dan  tingkat  adopsi tinggi  3,70.  Responden  yang  menyatakan  mendapat  dukungan  kelompok
nelayan menerapkan tingkat adopsi rendah sebanyak 23,33, sedang 56,67 dan adopsi  tingkat  tinggi  sebanyak  20,00,  ini  menandakan  bahwa  responden  yang
mendapat dukungan kelompok nelayan lebih memilih menerapkan tingkat adopsi sedang dan tinggi.
Tabel 17 Persentase  distribusi  dukungan  kelompok  nelayan  terhadap tingkat adopsi teknologi
Dukungan Kelompok
Nelayan Tingkat Adopsi
F Total
Rendah Sedang
Tinggi Rendah
Sedang Tinggi
f f
f Dukugan kelompok nelayan
Tidak ada 12
36,36 14
21,54 1
5,26 27
44,44 51,85
3,70 Ada
21 63,64
51 78,46
18 94,74
90 23,33
56,67 20,00
Jumlah 33
100 65
100 19
100 117
28,21 55,56
16,24 Persepsi nelayan terhadap dukungan kelompok nelayan
Rendah 8
24,24 15
23,08 4
21,05 27
29,63 55,56
14,81 Sedang
12 36,36
36 55,38
3 15,79
51 23,53
70,59 5,88
Baik 13
39,39 14
21,54 12
63,16 39
33,33 35,90
30,77 Jumlah
33 100
65 100
19 100
117 28,21
55,56 16,24
Selanjutnya, Tabel 17  juga  menunjukkan  bahwa  persepsi  nelayan  terhadap kinerja  kelompok  nelayan  adalah  sebanyak  23,08    kinerja  kelompok  nelayan
rendah  kurang  baik,  43,59  menyatakan  kinerja  kelompok  nelayan  sedang- sedang saja, dan responden yang menyatakan kinerja kelompok nelayan baik ada
sebanyak  33,33.  Responden  yang  mempersepsikan  kelompok  nelayan  rendah, mengadopsi  teknologi  sebanyak  29,63  tingkat  rendah,  55,56  adopsi  tingkat
sedang,  dan  adopsi  teknologi  tingkat  ada  14,81.  Responden  yang mempersepsikan  kinerja  kelompok  nelayan  sedang-sedang  saja  mengadopsi
teknologi  sebanyak  23,53  tingkat  rendah,  70,59  adopsi  teknologi  tingkat sedang,  dan  5,88  mengadopsi  teknologi  tingkat  tinggi,  sedangkan  responden
yang  mempersepsikan  kinerja  kelompok  nelayan  baik,  mengadopsi  teknologi 33,33 rendah, 35,90 adopsi tingkat sedang dan 30,77 mengadopsi teknologi
tingkat  tinggi.  Hal  ini  sesuai  dengan Cartwright dan Zander  1960 menyatakan bahwa  semakin  dinamis  suatu  kelompok  nelayan,  maka  semakin  tinggi  tingkat
adopsi  inovasi.  Adanya  saling  kerjasama  antar  nelayan  dan  stakeholder  yang terlibat akan memudahkan nelayan mendapatkan askes informasi teknologi dalam
pemanfaatan sumberdaya ikan serta bantuan pembinaan dari pemerintah.
Dukungan kelembagaan
Hasil uji Chi-Square Tabel 15, menunjukkan adanya hubungan keterkaitan yang kuat antara dukungan kelembagaan nelayan Panglima Laôt dengan tingkat
adopsi  teknologi  dalam  pemanfaatan  sumberdaya  ikan  di  Kabupaten  Aceh  Jaya. Hal  ini  terlihat  dari  nilai  koefisien  kontingensi  =  0,660 dengan p-value 0.000
pada taraf α = 1 yang berarti terdapat hubungan yang kuat dan sangat signifikan
Persentase  distribusi dukungan  kelembagaan terhadap  tingkat  adopsi teknologi  dalam  pemanfaatan  sumberdaya  ikan berbasis  kearifan  lokal di
Kabupaten Aceh Jaya disajikan dalam Tabel 18 berikut ini.
Tabel 18 Persentase  distribusi  dukungan  kelembagaan  terhadap  tingkat  adopsi teknologi.
Dukungan Kelembagaan
Tingkat Adopsi F
Total Rendah
Sedang Tinggi
Rendah Sedang
Tinggi F
f f
Dukugan kelembagaan Tidak ada
8 24,24
22 33,85
3 15,79
33 24,24
66,67 9,09
Ada 25
75,76 43
66,15 16
84,21 84
29,76 51,19
19,05 Jumlah
33 100
65 100
19 100
117 28,21
55,56 16,24
Persepsi nelayan terhadap dukungan kelembagaan Rendah
8 24,24
22 33,85
3 15,79
33 24,24
66,67 9,09
Sedang 20
60,61 15
23,08 5
26,32 40
50,00 37,50
12,50 Baik
5 15,15
28 43,08
11 57,89
44 11,36
63,64 25,00
Jumlah 33
100 65
100 19
100 117
28,21 55,56
16,24
Tabel  18  menunjukkan  bahwa  responden  yang  tidak  mendapat  dukungan kelembagaan ada  28,20,  sedangkan  responden  yang  mendapat  dukungan
kelembagaan ada 71,79 dari jumlah responden dalam penelitian ini. Responden yang  menyatakan  tidak  mendapat  dukungan  kelembagaan  Panglima  Laôt
menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  24,24  ,  sedang  66,67  dan  tingkat  adopsi tinggi  9,09.  Responden  yang  menyatakan  mendapat  dukungan  kelembagaan
Panglima  Laôt,  menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  sebanyak  29,76,  sedang 51,19  dan  adopsi  tingkat  tinggi  sebanyak  19,05,  ini  menandakan  bahwa
responden  yang  mendapat  dukungan  kelembagaan  lebih  memilih  menerapkan tingkat adopsi sedang dan tinggi.
Selanjutnya, Tabel 18  juga  menunjukkan  bahwa  persepsi  nelayan  terhadap kinerja  kelembagaan  rendah  mengadopsi  teknologi  tingakt  rendah  24,24  ,
tingkat adopsi teknologi sedang  66,67, dan adopsi tingkat teknologi tinggi ada sebanyak  9,09.  Responden  yang  mempersepsikan  kelembagaan  sedang,
mengadopsi teknologi 50,00 tingkat rendah, 37,50 adopsi tingkat sedang, dan adopsi  teknologi  tingkat  ada  12,50.  Responden  yang  mempersepsikan  kinerja
kelembagaan  baik  mengadopsi  teknologi  11,36  tingkat  rendah,  63,64  adopsi teknologi tingkat sedang, dan 25,00 mengadopsi teknologi tingkat tinggi.
Dukungan ketersediaan pasar
Hasil  uji Chi-Square Tabel 15,  menunjukkan  tidak  adanya  hubungan keterkaitan  antara  dukungan  ketersediaan  pasar  dengan  tingkat  adopsi  teknologi
dalam  pemanfaatan  sumberdaya  ikan  berbasis  kearifan  lokal  di  Kabupaten  Aceh Jaya.  Hal  ini  terlihat  dari koefisien  kontingensi  =  0,081 dengan  p-value  =  0.679
pada taraf α = 5.
Persentase  distribusi dukungan  kesersediaan  pasar terhadap  tingkat  adopsi teknologi  dalam  pemanfaatan  sumberdaya  ikan berbasis  kearifan  lokal di
Kabupaten Aceh Jaya disajikan dalam Tabel 19 berikut ini.
Tabel 19 Persentase  distribusi  dukungan  ketersediaan  pasar  terhadap tingkat adopsi teknologi.
Dukungan Pasar
Tingkat Adopsi F
Total Rendah
Sedang Tinggi
Rendah Sedang
Tinggi f
f f
Dukungan pasar Tidak ada
7 21,21
18 27,69
6 31,58
31 22,58
58,06 19,35
Ada 26
78,79 47
72,31 13
68,42 86
30,23 54,65
15,12 Jumlah
33 100
65 100
19 100
117 28,21
55,56 16,24
Persepsi nelayan terhadap dukungan pasar Rendah
7 21,21
15 20,00
6 31,58
28 25,00
53,57 21,43
Sedang 18
54,55 39
60,00 3
15,79 60
30,00 65,00
5,00 Baik
6 18,18
13 20,00
10 52,63
29 20,69
44,83 34,48
Jumlah 31
100 67
100 19
100 117
26,50 57,26
16,24
Tabel  19  menunjukkan  bahwa  responden  yang  tidak  mendapat  dukungan pasar  ada  26,49,  sedangkan  responden  yang  mendapat  dukungan  pasar  ada
73,50 dari jumlah responden dalam penelitian ini. Responden yang menyatakan tidak  mendapat  dukungan  pasar  menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  22,58,
sedang  58,06  dan  tingkat  adopsi  tinggi  19,35.  Responden  yang  menyatakan mendapat  dukungan  pasar,  menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  sebanyak  30,23,
sedang 54,65 dan adopsi tingkat tinggi sebanyak 15,12.
Selanjutnya, Tabel 19  juga  menunjukkan  bahwa  persepsi  nelayan  terhadap dukungan  ketersediaan  pasar  rendah  mengadopsi  teknologi  tingakt  rendah
25,00,  tingkat  adopsi  teknologi  sedang    53,57,  dan  adopsi  tingkat  teknologi tinggi  ada  sebanyak  21,43.  Responden  yang  mempersepsikan  kesersediaan
pasar  sedang,  mengadopsi  teknologi  31.00  tingkat  rendah,  65,00  adopsi tingkat  sedang,  dan  adopsi  teknologi  tingkat  ada  5,00.  Responden  yang
mempersepsikan dukungan ketersediaan pasar baik mengadopsi teknologi 20,69 tingkat rendah,44,83 adopsi teknologi tingkat sedang, dan 34,48 mengadopsi
teknologi tingkat tinggi. hal ini mengindikasikan penyebaran ketersediaan pasar di Kabupaten  Aceh  Jaya  belum  merata  walaupun  dilihat  dari  tingkat  adopsi
teknologi  tidak  jauh  berbeda  dengan  responden yang  mendapatkan  dukungan ketersediaan  pasar.  Selama  ini  ketersediaan  pasar  untuk  nelayan  hanya  bagi
nelayan-nelayan  yang  berdomisili  disekitar  ibukota  kabupaten  atau  ibukota kecamatan.  Bagi  nelayan-nelayan  yang  jauh  dari  ibukota  kabupaten  atau
kecamatan, untuk  memenuhi  kebutuhan  tersebut  nelayan  harus  mengeluarkan biaya tranportasi
Dukungan pemerintah daerah Pemda
Hasil  uji  statistik Chi-Square Tabel 15,  menunjukkan  bahwa tidak  ada hubungan signifikan antara dukungan pemerintah daerah terhadap tingkat adopsi
teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan di Kabupaten Aceh Jaya.  Hal ini dilihat dari koefisien kontingensi = 0,098 dengan p-value = 0,567 pada taraf α =
5.
Persentase  distribusi dukungan  pemda terhadap  tingkat  adopsi  teknologi dalam  pemanfaatan  sumberdaya  ikan berbasis  kearifan  lokal di  Kabupaten  Aceh
Jaya disajikan dalam Tabel 20 berikut ini.
Tabel 20 Persentase  distribusi  dukungan  pemda  terhadap  tingkat  adopsi teknologi.
Dukungan Pemda
Tingkat Adopsi F
Total Rendah
Sedang Tinggi
Rendah Sedang
Tinggi f
f f
Dukungan Pemda Tidak ada
10 30,30
22 33,85
4 21,05
36 27,78
61,11 11,11
Ada 23
69,70 43
66,15 15
79 81
28,40 53,09
18,52 Jumlah
33 100
65 100
19 100
117 28,21
55,56 16,24
Persepsi nelayan terhadap dukungan Pemda Rendah
10 30,30
15 23,08
4 21,05
29 34,48
51,72 13,79
Sedang 19
57,58 25
38,46 5
26 49
38,78 51,02
10,20 Tinggi
4 12,12
25 38,46
10 52,63
39 10,26
64,10 26,00
Jumlah 33
100 65
100 19
100 117
28,21 55,56
16,24
Tabel  20  menunjukkan  bahwa  responden  yang tidak  mendapat  dukungan pemda  ada  30,77,  sedangkan  responden  yang  mendapat  dukungan  pemda  ada
69,23 dari jumlah responden dalam penelitian ini. Responden yang menyatakan tidak  mendapat  dukungan  pemda  menerapkan  tingkat  adopsi  rendah  34,48,
sedang  51,72 dan  tingkat  adopsi  tinggi  13,79.  Responden  yang  menyatakan mendapat dukungan pemda, menerapkan tingkat adopsi rendah sebanyak 28,40,
sedang  53,09  dan  adopsi  tingkat  tinggi  sebanyak  18,52,  ini  menandakan bahwa responden yang mendapat dukungan pemda tidak terlalu berpengaruh bila
dibandingkan dengan responden yang tidak mendapat dukungan pemda.
Selanjutnya, Tabel 20  juga  menunjukkan  bahwa  persepsi  nelayan  terhadap dukungan  pemda  rendah  mengadopsi  teknologi  tingkat  rendah  34,48  ,  tingkat
adopsi teknologi sedang 51,72, dan adopsi tingkat teknologi tinggi ada sebanyak 13,79. Responden yang mempersepsikan dukungan pemda sedang, mengadopsi
teknologi  38,78  tingkat  rendah,  51,02  adopsi  tingkat  sedang,  dan  adopsi teknologi tingkat ada 10,20. Responden yang mempersepsikan dukungan pemda
baik  mengadopsi  teknologi  10,26  tingkat  rendah,  64,10  adopsi  teknologi tingkat sedang, dan 25,64 mengadopsi teknologi tingkat tinggi.