Tujuan Penelitian Adopsi Teknologi Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal dan Pengembangannya di Kabupaten Aceh Jaya

Gambar 2 Kerangka pemikiran

1.6 Kebaruan Penelitian Novelty

Penelitian tentang Panglima Laôt telah banyak dilakukan, baik berupa penelitian Skripsi, Tesis, maupun buku-buku. Seperti; Fairus 1998 tentang Pengaruh hukum Adat Laut terhadap sistem perikanan tangkap di Provinsi Daerah Istimewa Aceh, Ardiansyah 2007 tentang Resilience in the tsunami-affected area; A case study on sosial capital and rebuilding fisheries in Aceh-Indonesia, Jufri 2008 tentang Revitalisasi peran kelembagaan Panglima Laôt dalam pengembangan masyarakat nelayan, Utomo 2010 tentang The role of tradisional knowledge in fisheries management; A study case of Panglima Laôt Sea Commander in the Aceh Province of Indonesia, Sulaiman 2010 tentang Model alternatif pengelolaan perikanan berbasis hukum Adat Laôt di Kabupaten Aceh Jaya menuju keberlanjutan lingkungan yang berorientasi kesejahteraan masyarakat, dan Nanda 2011 tentang Analisis kelembagaan Panglima Laôt Lhôk dalam pengelolaan kegiatan perikanan purse seine di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. penulis buku-buku yang membahas tentang keberadaan Panglima Laôt di Aceh, seperti; Abdullah et al. 2006, Satria 2009, Daud dan Adek 2010, Adrianto et al. 2011, serta Abdullah dan Muttaqin 2012. Penelitian tentang keberlanjutan perikanan tangkap dengan menggunakan teknik Rapfish oleh Pitcher dan Preikshot 2001 yang menjelaskan metode Rapfish beserta atribut yang digunakan, Hartono et al. 2005 yang mengembangkan teknik Rapfish untuk menentukan indikator kinerja perikanan tangkap yang berkelanjutan di Indonesia, Tesfamichael dan Pitcher 2006 mengkaji status keberlanjutan perikanan di Laut Merah dengan menggunakan 44 atribut keberlanjutan, Nababan et al. 2007 menganalisis status keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Tegal Jawa Tengah, Suyasa 2007 mengkaji tentang keberlanjutan dan produktivitas perikanan pelagis kecil yang berbasis di pentai utara Jawa, Allahyari 2010 memfokuskan pengkajian keberlanjutan perikanan pada aspek sosial nelayan di Provinsi Guilan Iran, Abdullah 2011 yang meneliti keberlanjutan perikanan pelagis di Ternate dan menyusun strategi pengembangannya, serta Nur 2011 meneliti tentang keberlanjutan perikanan cakalang Katsuwonus pelamis di Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI Samudera Hindia Selatan Jawa Timur. Penelitian tentang adopsi teknologi dengan menggunakan model Logit biasa digunakan dalam penelitian-penelitian bidang pertanian, seperti; Syafril 2002 mengkaji tentang hubungan karakteristik petani dan jaringan komunikasi dengan adopsi inovasi teknologi sistem usaha pertanian jagung kasus di Kecamatan Rambah Hilir, Riau, Yuliarmi 2006 mengkaji tentang analisis produksi dan faktor-faktor penentu adopsi teknologi pemupukan berimbang pada usaha padi, Purnaningsih 2006 tentang adopsi inovasi pola kemitraan agribisnis sayuran di Provinsi Jawa Barat, Mendola 2007 melakukan penelitian tentang Agricultural technology adoption and poverty reduction: A propensity-score matching analysis for rural Bangladesh, Mondal dan Basu 2009 Adoption of precision agriculture technologies in India and in some developing countries: Scope, present status and strategies, Yusriadi 2011 mengkaji tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi peternakan sapi perah tentang teknologi biogas di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Huda 2012 mengaji tentang adopsi teknologi budidaya dan strategi pengembangan pengelolaan perkebunan karet rakyat Studi kasus di Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara, Akudugu et al. 2012 melakukan penelitian tentang Adoption of Modern Agricultural Production Technologies by Farm Households in Ghana: What Factors Influence their Decisions?. Penelitian Adopsi Teknologi, dalam Pemanfaatan Sumberdaya Ikan berbasis kearifan lokal di Kabupaten Aceh Jaya menggunakan perpaduan pendekatan untuk menganalisis adopsi teknologi dalam pemanfaatan pemanfaatan sumberdaya ikan, yaitu; 1 peranan kearifan lokal dan tingkat keberlanjutan perikanan tangkap; 2 adopsi teknologi berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal; 3 pengembangan teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan, berbasis kearifan lokal.