Jenis dan Sifat Rumput Laut

84 menjadikan petani akan menjual kepada pedagang pengumpul yang sama untuk setiap periode penjualan. Antar pedagang pengumpul rumput laut di Kecamatan Kuta Selatan umumnya dapat dikatakan bahwa tidak terdapat persaingan. Masing – masing pedagang pengumpul umumnya telah memiliki petani langganan yang rutin menyerahkan hasil panen rumput laut sehingga antar pedagang pengumpul tidak harus saling bersaing untuk memperoleh pasokan rumput laut. Penentuan harga jual di tingkat petani biasanya dilakukan oleh pedagang pengumpul. Penetapan harga yang ditentukan oleh pedagang pengumpul umumnya disesuaikan dengan harga yang ditetapkan oleh eksportir. Pedagang pengumpul rumput laut yang menjadi responden dalam penelitian ini pada umumnya menjual kepada satu pihak eksportir yang sama. Pada tingkat eksportir pada umumnya memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi dengan persyaratan standar mutu dari rumput laut kering yang akan diperjualbelikan.

6.4.2. Jenis dan Sifat Rumput Laut

Pembudidayaan rumput laut di Desa Kutuh dan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan difokuskan pada satu jenis rumput laut, yaitu Eucheuma cottonii. Jenis rumput laut ini biasa digunakan sebagai bahan baku penghasil karaginan. Rumput laut yang diperjualbelikan dalam aktivitas tataniaga dalam penelitian ini merupakan rumput laut kering. Dalam tataniaga rumput laut di Kecamatan Kuta Selatan ini tidak terdapat aktivitas grading. Rumput laut sebagai produk yang memiliki pasar ekspor memiliki penetapan kualitas tertentu sebagai syarat ekspor. Standar yang ditetapkan sebagai syarat ekspor adalah kadar air dan kebersihan rumput laut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap petani mengatakan bahwa rumput laut yang berada di wilayah Kecamatan Kuta Selatan khususnya yang berasal dari perairan di Pantai Kutuh. Pihak agen perantara juga menyebutkan kualitas rumput laut dari Pantai Kutuh jauh lebih baik dibandingkan dengan rumput laut yang berada di Nusa Penida yang juga merupakan sentra budidaya rumput laut di Pulau Bali. Kadar air yang ditetapkan sebagai standar ekspor adalah pada kadar air 35 persen. Berdasarkan pengalaman dari pihak petani, cara pengukuran kadar air pada rumput laut secara manual dapat dilakukan 85 dengan cara menggenggam rumput laut yang sudah kering kemudian jika telapak tangan tetap kering maka menunjukkan kadar air sudah sesuai dengan standar kadar air untuk rumput laut berkualitas baik. Selama masa pengeringan, rumput laut tidak boleh terkena oleh air hujan maupun air tawar. Selain persyaratan kadar air, hal lain yang juga harus dipenuhi untuk rumput laut kering yang akan diekspor adalah syarat kebersihan. Rumput laut kering harus bebas dari kotoran seperti tali rafia sisa pengikatan bibit yang menempel pada rumput laut saat pemanenan, jenis rumput laut lain yang juga menempel pada rumput laut jenis Eucheuma cottonii dan butiran – butiran garam akibat penguapan air laut yang terbentuk ketika proses penjemuran.

6.4.3. Hambatan Keluar dan Masuk Pasar