104 Dalam membandingkan tingkat rasio keuntungan terhadap biaya tataniaga
dari masing – masing saluran juga perlu dilakukan penyamaan standarisasi kualitas rumput laut kering yang diperjualbelikan di tingkat petani pada setiap
saluran tataniaga yang terbentuk. Berikut ini adalah rumusan perhitungan rasio keuntungan terhadap biaya tataniaga rumput laut di Kecamatan Kuta Selatan
setelah dilakukan penyetaraan standar kualitas rumput laut dengan meningkatkan kualitas kadar air. Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 15, menunjukkan
bahwa setelah adanya peningkatan kualitas terhadap hasil rumput laut kering terjadi penurunan pada nilai rasio keuntungan terhadap biaya pada saluran II dan
III dengan nilai masing – masing yaitu 1,45 pada saluran II dan 1,59 pada saluran III.
Penurunan nilai tersebut menunjukkan bahwa terjadi penambahan biaya tataniaga yang dikeluarkan dalam menjalankan tataniaga rumput laut pada saluran
II dan III. Namun, hal ini dinilai efisien karena penambahan biaya yang dilakukan bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada rumput laut kering yang
diperdagangkan melalui adanya peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas ini juga sebagai upaya untuk memenuhi kepuasan konsumen akhir pada saluran ini
yaitu pihak eksportir. Penetapan rasio keuntungan terhadap biaya tataniaga baik berdasarkan data yang tersaji pada Lampiran 11 maupun Tabel 15 menunjukkan
bahwa nilai rasio pada saluran I dinilai relatif lebih efisien karena dapat dilihat bahwa biaya tataniaga yang dikeluarkan pada saluran I relatif lebih rendah
dibandingkan pada saluran II dan III. Pada Tabel 15 saluran I mampu menghasilkan kualitas rumput yang setara diantara ketiga saluran yang ada
dengan mengeluarkan biaya tataniaga paling rendah dibandingkan dua saluran lainnya.
6.9. Efisiensi Tataniaga
Efisiensi merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam suatu aktivitas tataniaga. Sistem tataniaga dapat dikatakan terlaksana secara efisien
apabila kepuasan dari setiap pihaklembaga yang terlibat dalam pelaksanaan sistem tataniaga dapat tercapai. Pihak atau lembaga tidak hanya terdiri dari para
pelaku yang terlibat dalam proses penyaluran produk, melainkan hingga tingkat konsumen akhir. Hal yang dapat dijadikan sebagai indikator penentu efisiensi dari
105 suatu aktivitas tataniaga diantaranya pola saluran tataniaga yang terbentuk,
penerapan fungsi tataniaga dalam penyaluran produk, struktur pasar, perilaku pasar dan nilai marjin tataniaga serta farmer’s share yang terbentuk.
Pada penentuan efisiensi tataniaga rumput laut di Kecamatan Kuta Selatan dilakukan penyetaraan standarisasi kualitas rumput laut kering pada setiap saluran
tataniaga untuk membandingkan nilai efisiensi masing – masing saluran. Komponen – komponen yang diperhitungkan dalam menentukan nilai efisiensi
tataniaga diperoleh dari hasil perhitungan pada kondisi kualitas rumput laut kering dengan kadar air sebesar 35 persen.
Tabel 16. Nilai Efisiensi Pemasaran pada masing – masing Pola Saluran
Tataniaga Rumput Laut di Kecamatan Kuta Selatan
Saluran Tataniaga
Harga Rpkg
Total Biaya Rpkg
Marjin Farmer’s
Share πC
Saluran I 8.600,00
523,94 13,68
88,23 1,54
Saluran II 8.540,00
615,60 13,98
86,02 1,45
Saluran III 8.540,00
581,62 13,98
86,02 1,59
Tabel 16 menyajikan data mengenai nilai efisiensi tataniaga pada setiap pola saluran tataniaga yang terbentuk dengan kondisi produk rumput laut kering
dengan kualitas yang sama pada masing – masing saluran yaitu dengan kadar air 35 persen. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat dari nilai marjin dan farmer’s
share maka saluran I relatif lebih efisien dibandingkan dua saluran yang lain,
dengan nilai marjin sebesar 13,68 persen dan farmer’s share 88,23 persen. Walaupun dari nilai rasio
πC pada saluran ini lebih kecil dibandingkan saluran III namun perbedaan nilai tersebut tidak signifikan. Nilai rasio yang dihasilkan lebih
kecil, hal ini diduga akibat karakteristik dari lembaga yang terlibat, seperti kelompok tani yang tidak mengejar keuntungan dan pihak agen perantara yang
menjadikan aktivitas tataniaga yang dijalankan sebagai usaha sampingan sehingga tidak memperhitungkan tingkat keuntungan yang diperoleh dengan menjalankan
kegiatan tersebut. Oleh karena itu, pelaksanaan aktivitas tataniaga rumput laut dengan memberdayakan peranan kelompok tani merupakan salah satu alternatif
saluran tataniaga yang dapat digunakan oleh petani sebagai upaya peningkatan posisi tawar petani rumput laut.
106
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan