29 tataniaga dan perdagangan. Selain itu keterlibatan asosiasi eksportir dan importir
juga dapat dikategorikan sebagai lembaga tataniaga. Penyaluran produk dari produsen hingga ke tangan konsumen yang telah
melibatkan berbagai lembaga tataniaga akan membentuk suatu saluran tataniaga marketing channel. Saluran pemasaran dapat didefinisikan sebagai himpunan
perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu sehingga berpindah dari produsen ke
konsumen Limbong dan Sitorus 1985. Menurut Downey dan Erickson 1992 saluran pemasaran adalah jejak penyaluran barang dari produsen ke konsumen
akhir. Panjang pendeknya saluran tataniaga yang dilalui tergantung pada
beberapa faktor Hanafiah dan Saefuddin 2002 diantaranya adalah : 1
Jarak antara produsen dan konsumen. Makin jauh jarak antara produsen dan konsumen biasanya makin panjang saluran yang ditempuh oleh suatu produk.
2 Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat atau mudah rusak harus
segera diterima konsumen, dan oleh karena itu diperlukan saluran yang pendek dan cepat.
3 Skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran-ukuran kecil maka
jumlah produk yang dihasilkan berukuran kecil pula, dan dinilai tidak menguntungkan bila produsen langsung menjualnya ke pasar. Pada kondisi
ini kehadiran pedagang perantara diharapkan sehingga saluran yang akan dilalui produk cenderung panjang.
4 Posisi keuangan pengusaha. Produsen yang posisi keuangannya kuat
cenderung akan memperpendek saluran tataniaga. Produsen yang posisi keuangan kuat akan dapat melakukan fungsi tataniaga lebih banyak
dibandingkan dengan pedagang yang posisi modalnya lemah. Dengan kata lain, pedagang yang memiliki modal kuat cenderung memperpendek saluran
tataniaga.
3.1.4. Struktur Pasar
Struktur pasar adalah suatu dimensi yang menjelaskan definisi industri dan perusahaan, atau pabrik dalam suatu pasar, distribusi perusahaan atau pabrik
dengan berbagai ukuran “size and consentration”, deskripsi produk dan
30 diferensiasi produk serta syarat – syarat untuk memasuki pasar Limbong dan
Sitorus, 1985. Menurut Asmarantaka 2009, struktur pasar adalah tipe atau jenis pasar yang diartikan sebagai hubungan korelasi antara pembeli calon pembeli
dan penjual calon penjual yang secara strategi mempengaruhi penentuan harga dan pengorganisasian pasar.
Struktur pasar yang terbentuk akan mempengaruhi perilaku pasar serta keragaan pasar. Hammond dan Dahl 1977 menyebutkan terdapat empat
karakteristik dalam struktur pasar yang satu sama lain saling menentukan perilaku yang berlaku di seluruh pasar, yaitu jumlah dan ukuran perusahaanunit usaha
yang terlibat, sifat dari produk yang diperjualbelikan, kondisi keluar dan masuk pasar terkait hambatan yang mungkin dihadapi oleh para pelaku pasar, dan arus
informasi pasar antara pelaku – pelaku yang terlibat meliputi informasi biaya, harga dan kondisi pasar.
Tabel 8. Struktur Pasar pada Sistem Pangan dan Serat
Karakteristik Struktural Struktur Pasar
Jumlah Perusahaan
Sifat Produk Sisi Penjual
Sisi Pembeli Banyak
Banyak Sedikit
Sedikit Satu
Standarisasi Diferensiasi
Standarisasi Diferensiasi
Unik Persaingan Sempurna
Monopolistic Competition Oligopoli Murni
Oligopoli Diferensiasi Monopoli
Persaingan Sempurna Monopsonistic Competition
Oligopsoni Murni Oligopsoni Diferensiasi
Monopsoni Sumber : Hammond dan Dahl 1977
Penentuan struktur pasar dapat dilakukan melalui pengukuran rasio konsentrasi CR4. Namun, pengukuran ini dilakukan pada kondisi industri yaitu
dengan mengukur pangsa pasar dari empat perusahaan terbesar. Dilana 2012 menyatakan bahwa struktur pasar didefinisikan oleh rasio konsentrasi pasar.
Konsentrasi pasar diperoleh dari pengukuran pangsa pasar. Pangsa pasar adalah persentase dari suatu pasar perusahaan yang diukur baik dari jumlah unit
maupun pendapatan yang diterima terhadap suatu kesatuan yang spesifik industri selain itu pangsa pasar dapat dijadikan sebagai indikator seberapa baik
suatu perusahaan menghadapi persaingan dengan pesaingnya Farris et all, 2007.
31 Pada situasi pasar monopoli, CR4 akan bernilai 100 persen, sedangkan untuk
pasar persaingan sempurna CR4 akan mendekati nilai 0 nol, hal tersebut dikarenakan perusahaan – perusahaan dengan output terbesar pun mempunyai
proporsi yang sangat kecil pada industri Subanidja dalam Hapsari 2011.
3.1.5. Perilaku Pasar