Fungsi Tataniaga Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu

23 tataniaga terdapat berbagai pelakulembaga tataniaga yang terlibat. Para pelakulembaga tataniaga dapat dipandang sebagai suatu sistem perilaku yang digunakan dalam membuat suatu keputusan khususnya yang terkait dengan kegiatan pemasarantataniaga dari suatu produk. Pendekatan ini terdiri dari input-output system, power system, communications system, dan the behavioral system for adapting to internal-external change.

3.1.2. Fungsi Tataniaga

Tataniaga merupakan suatu kegiatan produktif yang mencakup proses pertukaran serta serangkaian kegiatan yang terkait pada proses pemindahan produk baik berupa barang ataupun jasa dalam upaya menciptakan dan meningkatkan nilai guna Asmarantaka 2009. Beragam kegiatan produktif yang terdapat di dalam sistem tataniaga disebut dengan fungsi tataniaga. Pelaksanaan fungsi – fungsi tataniaga akan menetukan efisiensi dari pelaksanaaan suatu sistem tataniaga. Tujuan dari pelaksanaan fungsi tataniaga adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kemampuan suatu produk untuk memuaskan keinginan konsumen dapat diukur dengan utilitas yang mampu diberikan oleh produk tersebut. Utilitas merupakan nilai guna suatu produk yang meliputi nilai guna bentuk yaitu bagaimana menciptakan produk memiliki nilai guna misalnya dengan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi; nilai guna waktu yaitu membuat produk tersedia pada waktu yang tepat sesuai dengan keinginan konsumen; nilai guna tempat yaitu menyediakan produk di tempat yang sesuai bagi konsumen yang membutuhkan; serta nilai guna kepemilikan yaitu bagaimana produk bisa untuk dimiliki serta digunakan oleh konsumen. Fungsi tataniaga dapat digolongkan pada tiga kelompok fungsi utama Limbong dan Sitorus 1985; Asmarantaka 2009, fungsi tataniaga tersebut adalah sebagai berikut : 1 Fungsi Pertukaran Fungsi Pertukaran merupakan aktivitas yang terkait dengan pemindahan hak milik atas barang Limbong dan Sitorus 1985; Kohls dan Uhl 2002. Aktivitas pertukaran juga disesuaikan pada utilitas yang diharapkan para konsumen, yaitu menyangkut tempat, waktu dan bentuk barangjasa yang 24 dibutuhkan. Fungsi pertukaran terdiri atas dua fungsi yaitu fungsi penjualan dan pembelian Limbong dan Sitorus 1985; Kohls dan Uhl 2002; Asmarantaka 2009. - Fungsi penjualan, merupakan pengalihan produk kepada pihak pembeli dengan tingkat harga tertentu sebagai akibat dari pemberian nilai tambah dari produk tersebut. Fungsi penjualan diperlukan untuk melakukan penjualan produk yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen dilihat dari jumlah, bentuk dan mutu pada tempat dan waktu yang tepat. - Fungsi pembelian terhadap produk – produk pertanian dilatarbelakangi oleh beragam kebutuhan konsumen diantaranya pembelian untuk konsumsi langsung ataupun pembelian untuk bahan baku produksi seperti pembelian yang dilakukan oleh pabrik yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi yang siap pakai. 2 Fungsi Fisik Limbong dan Sitorus 1985 menyatakan pengertian fungsi fisik sebagai seluruh aktivitas yang langsung berhubungan dengan barang dan jasa sehingga memiliki nilai kegunaan tempat, bentuk dan waktu. Sementara itu Kohls dan Uhl 2002 menyebutkan bahwa fungsi fisik menyangkut aktivitas penanganan, perpindahan serta perubahan fisik dari suatu komoditi. Fungsi fisik terdiri atas tiga fungsi yaitu fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, dan fungsi pengolahan Limbong dan Sitorus 1985; Kohls dan Uhl 2002; Asmarantaka 2009. - Fungsi pengangkutan, yaitu pemindahan barang-barang dari tempat produksitempat penjualan ke tempat dimana barang - barang tersebut akan dipakai. Proses pengangkutan akan menciptakan nilai guna tempat dan waktu. Dalam fungsi ini tentunya aspek terpenting yang perlu diperhatikan oleh pelaku tataniaga adalah penggunaan alternatif sarana pengangkutan yang selanjutnya akan mempengaruhi biaya pengangkutan. Besarnya biaya pengangkutan yang dikeluarkan akan berdampak pada penentuan dari harga produk tersebut ketika sampai di tangan konsumen. Proses pengangkutan juga sangat bergantung pada efektifitas dalam 25 informasi dan komunikasi serta pemanfaatan teknologi yang ada sehingga efisiensi dalam proses pengangkutan dapat tercapai. - Fungsi penyimpanan, berarti menahan barang – barang selama jangka waktu tertentu sejak produk dihasilkan atau diterima hingga sampai ke proses penjualan. Kegiatan penyimpanan menciptakan nilai guna waktu pada produk. Proses penyimpanan pada produk pertanian dilakukan mengingat produk – produk pertanian memiliki karakteristik khusus yang bersifat musiman namun terkadang produk – produk ini dikonsumsi sepanjang tahun. Pelaksanaan fungsi penyimpanan dapat memperkecil terjadinya fluktuasi harga antara musim panen dan musim paceklik. - Fungsi pengolahan, merupakan suatu upaya mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap pakai. Fungsi pengolahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas barang dalam rangka memperkuat daya tahan barang maupun sebagai upaya untuk meningkatkan nilai produk. Fungsi ini menciptakan nilai guna bentuk pada suatu produk. Kegiatan pengolahan erat kaitannya dengan kegiatan penyimpanan khususnya pada produk yang sifatnya musiman. Misalnya saja pada produk mangga yang sifatnya musiman, ketika sedang musim mangga, perusahaan jus dapat melakukan pengolahan terdapat buah mangga segar menjadi bentuk pasta dalam rangka menjaga ketersediaan bahan baku jus mangga pada waktu buah mangga tidak pada musimnya. 3 Fungsi FasilitasPelancar merupakan aktivitas yang memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik Kohls dan Uhl 2002. Fungsi ini meliputi kegiatan standarisasi dan grading produk, informasi pasar, fungsi keuanganpembiayaan serta fungsi penangulangan risiko. - Standarisasi dan grading Standarisasi merupakan suatu ukuran atau penentuan mutu suatu barang dengan menggunakan berbagai ukuran seperti warna, susunan kimia, ukuran bentuk, kekuatan atau ketahanan, kadar air, tingkat kematangan, rasa dan kriteria yang lain Limbong dan Sitorus 1985. Standarisasi kualitas adalah sifat umum yang diterima oleh konsumen serta membuat diferensiasi dari nilai produk Asmarantaka 2009. 26 Grading adalah klasifikasi atau menggolongkan produk hasil pertanian berdasarkan suatu standarisasi kualitas tertentu dan pemilahan dari produk- produk yang kategorinya tidak seragam menjadi seragam. Menurut Downey dan Erickson 1992, penggolongan mutu produk pertanian ke dalam kelas atau golongan standar sangat mempermudah proses usaha pembelian dan penjualan serta membantu sistem pemasaran bekerja lebih efisien. - Informasi pasar Fungsi informasi pasar meliputi kegiatan pengumpulan informasi pasar serta menafsirkan data informasi tersebut. Informasi mengenai pasar erat kaitannya dengan keputusan yang akan diambil oleh pelaku tataniaga. Misalnya terkait dengan perubahan harga di pasar, bagaimana pendistribusian serta penanganan produk di mata konsumen. - Penanggulangan risiko Dalam pemasaran suatu produk khususnya produk pertanian, kemungkinan dalam menghadapi risiko pada kegiatan bisnis ini cukup besar. Risiko yang terjadi di dalam proses pemasaran dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu risiko fisik dan risiko ekonomi atau risiko penurunan harga Limbong dan Sitorus 1985. Risiko-risiko tersebut diantaranya risiko kerusakan produk karena produk pertanian bersifat bulky,voluminous dan perishable; risiko fluktuasi harga khususnya bagi komoditi yang bersifat musiman. Pengalihan risiko dapat dilakukan melalui kontrak pembelian dan penjualan serta melalui mekanisme hedging pada future market.

3.1.3. Lembaga dan Saluran Tataniaga