Hambatan Keluar dan Masuk Pasar

85 dengan cara menggenggam rumput laut yang sudah kering kemudian jika telapak tangan tetap kering maka menunjukkan kadar air sudah sesuai dengan standar kadar air untuk rumput laut berkualitas baik. Selama masa pengeringan, rumput laut tidak boleh terkena oleh air hujan maupun air tawar. Selain persyaratan kadar air, hal lain yang juga harus dipenuhi untuk rumput laut kering yang akan diekspor adalah syarat kebersihan. Rumput laut kering harus bebas dari kotoran seperti tali rafia sisa pengikatan bibit yang menempel pada rumput laut saat pemanenan, jenis rumput laut lain yang juga menempel pada rumput laut jenis Eucheuma cottonii dan butiran – butiran garam akibat penguapan air laut yang terbentuk ketika proses penjemuran.

6.4.3. Hambatan Keluar dan Masuk Pasar

Hambatan keluar dan masuk pasar menjadi salah satu hal yang dapat dijadikan landasan dalam penentuan struktur pasar yang dihadapi masing – masing lembaga tataniaga. Tinggi rendahnya hambatan yang akan dihadapi tergantung dari kekuatan masing – masing lembaga yang bersangkutan. Hambatan yang terlihat dalam aktivitas tataniaga rumput laut di Desa Kutuh dan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan diantaranya terkait dengan ketersediaan modal, jaringan dan keterikatan yang dimiliki oleh lembaga mengingat produk ini merupakan produk tujuan ekspor serta kemampuan dalam melakukan penanganan pada masa pascapanen sehingga kualitas produk dapat terjamin. Hambatan keluar dan masuk pasar rumput laut di wilayah Kecamatan Kuta Selatan dimulai dari tingkat petani. Gambaran mengenai besarnya hambatan di tingkat petani terlihat dari berbagai aktivitas petani rumput laut yang berada di wilayah Desa Kutuh dan Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan. Ketersediaan modal yang minim di tingkat petani mengharuskan adanya lembaga yang mampu membantu permodalan di tingkat petani. Misalnya para petani rumput laut yang tergabung dalam kelompok tani. Para petani telah terfasilitasi dalam hal bantuan permodalan yang diperoleh dari kegiatan kelompok seperti penyediaan sarana produksi dan budidaya. Kekuatan kelompok tani khususnya yang berperan dalam kegiatan produksi maupun pemasaran ini menjadi hambatan bagi para individu yang ingin melakukan aktivitas pembudidayaan rumput laut. 86 Jumlah anggota yang besar menjadi modal kelompok karena mampu menghimpun produksi rumput laut kering dalam kuantitas yang tinggi. Keberadaan kelompok tani dalam mengelola aktivitas tataniaga rumput laut bagi para petani terlihat menjadi hambatan tersendiri bagi pihak pedagang pengumpul. Kemampuan kelompok tani untuk menghimpun petani mengakibatkan adanya posisi tawar yang tinggi dalam penjualan baik dari segi kuantitas maupun penerimaan harga jual yang lebih baik dibandingkan di tingkat pedagang pengumpul. Selain itu kemampuan kelompok tani dalam mengelola anggotanya untuk mengikuti standar persyaratan kualitas rumput laut yang sesuai menjadikan suatu modal karena adanya kepercayaan di tingkat eksportir khususnya terhadap jaminan kualitas produk, sehingga selain menghasilkan rumput laut dalam kuantitas tinggi namun juga rumput laut berkualitas tinggi. Sementara itu, antar pedagang pengumpul tidak terlihat hambatan yang cukup berarti. Masing – masing pedagang pengumpul juga telah memiliki petani yang rutin menyerahkan hasil panen rumput laut kering, walaupun jika dilihat dari sisi kuantitas rumput laut kering yang mampu dikumpulkan biasanya jumlahnya lebih sedikit dibandingkan di tingkat kelompok tani. Para petani yang mengelola aktivitas tataniaga secara individu tidak memiliki kekuatan jaringan untuk menjual langsung kepada pihak eksportir. Sebaliknya kemampuan pedagang pengumpul dalam membina jaringan yang cukup baik dengan pihak eksportir dan menjadikan hal ini sebagai suatu kelebihan untuk memperoleh keuntungan dalam aktivitas tataniaga rumput laut di Kecamatan Kuta Selatan. Berbeda halnya dengan hambatan keluar dan masuk pasar di tingkat eksportir. Kebutuhan terhadap modal yang besar menjadi salah satu penghambat bagi pendatang baru di tingkat eksportir karena kebutuhan biaya dalam pengiriman mengingat akses pelabuhan yang harus melalui wilayah Surabaya terlebih dahulu serta prosedur perdagangan yang berbeda di masing – masing negara tujuan yang harus dipatuhi untuk kelancaran aktivitas tataniaga rumput laut. Selain itu, rumput laut yang dipasarkan merupakan produk ekspor oleh karena itu pengetahuan dan informasi mengenai standarisasi produk yang harus dipatuhi oleh pelaku baru dalam pemasaran produk ke luar negeri eksportir dapat menjadi hambatan untuk memasuki pasar. 87

6.4.4. Informasi Pasar