57 Pengemasan yang dilakukan merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan
oleh pembeli. Hasil panen rumput laut kering selanjutnya akan dikumpulkan di balai kelompok.
Pelayanan lain yang diberikan oleh kelompok tani kepada para anggota adalah bantuan permodalan dengan penetapan bunga sebesar 1 – 1,5 persen per
tahun. Pengembalian terhadap pinjaman dari masing – masing anggota akan diperhitungkan pada saat waktu penjualan yang ditentukan. Kelompok tani juga
menyediakan barang – barang kebutuhan sehari – hari seperti kebutuhan bahan pokok bagi para anggota. Fasilitas tersebut hanya diberikan kepada para anggota
kelompok tani. Para petani rumput laut yang tidak tergabung dalam keanggotaan kelompok tani bisa melakukan penjualan melalui kelompok namun dengan
pemberlakuan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan anggota kelompok tani yaitu dengan pemotongan harga sebesar Rp 1.000,00 per kilogram rumput
laut kering.
5.5. Budidaya Rumput Laut
5.5.1. Pemilihan Lokasi Budidaya
Pemilihan lokasi yang tepat menjadi faktor utama dalam menentukan keberhasilan budidaya rumput laut. Hal ini dikarenakan pertumbuhan rumput laut
sangat ditentukan oleh kondisi ekologi setempat, pertumbuhan rumput laut tentunya akan mempengaruhi tingkat produksi dan kualitas. Penentuan lokasi
harus disesuaikan dengan metode budidaya yang akan digunakan. Pemilihan lokasi budidaya rumput laut perlu memperhatikan tiga faktor yang akan saling
berkaitan dan berpengaruh satu sama lain, yaitu faktor ekologis, faktor kemudahan aksesibilitas dan faktor risiko Direktorat Jenderal Perikanan
Budidaya, 2009. 1
Faktor Ekologis Beberapa parameter terkait faktor ekologis yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan budidaya rumput laut antara lain : pergerakan air, kondisi dasar perairan, kedalaman, salinitas, kecerahan, pencemaran dan ketersedian bibit
dan tenaga kerja yang terampil.
58 a
Pergerakan air Lokasi yang baik untuk budidaya rumput laut adalah lokasi perairan
harus terlindung dari arus dan hempasan ombak yang terlalu kuat. Besarnya kecepatan arus yang ideal antara : 20 – 40 cmdetik. Indikator
suatu lokasi yang memiliki arus yang baik adalah adanya tumbuhan karang lunak dan padang lamun yang bersih dari kotoran dan miring ke
satu arah. Pergerakan air yang cukup akan membawa hara sebagai nutrisi yang cukup dan sekaligus mencuci kotoran yang menempel pada thallus,
membantu pengudaraan, dan mencegah adanya fluktuasi suhu air yang besar. Suhu yang baik untuk pertumbuhan rumput laut berkisar 20 – 28
°C. b
Dasar perairan dan kedalaman air Dasar perairan yang terdiri atas pecahan – pecahan karang dan pasir
kasar, dipandang baik untuk budidaya rumput laut Eucheuma cottonii. Kondisi dasar perairan yang demikian merupakan petunjuk adanya
gerakan air yang baik. Lokasi budidaya yang baik untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut Eucheuma cottonii adalah pada kedalaman 1
– 7 meter. Kedalaman air pada saat surut terendah minimal 0,40 meter. Hal yang perlu diperhatikan adalah pada kedalaman perairan tersebut
sinar matahari masih dapat mencapai tanaman dan petani tetap dapat melakukan kegiatan poduksi seperti pemasangan sarana budidaya.
c Salinitas
Eucheuma cottonii adalah rumput laut yang bersifat stenohaline.
Organisme ini tidak tahan terhadap fluktuasi salinitas yang tinggi. Salinitas yang baik berkisar antara 28 – 35 ppt. Untuk memperoleh
perairan dengan kondisi salinitas tersebut harus dihindari lokasi yang berdekatan dengan muara sungai.
d Kecerahan
Cahaya matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis terjadi pembentukan bahan organik yang
diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Kecerahan perairan berhubungan erat dengan penetrasi cahaya matahari.
59 Kecerahan perairan yang ideal adalah lebih dari satu meter. Air yang
keruh biasanya mengandung lumpur dapat menghalangi tembusnya cahaya matahari di dalam air sehingga proses fotosintesis menjadi
terganggu. Di samping itu kotoran dapat menutupi permukaan thallus, dan menyebabkan thallus tersebut membusuk dan patah. Secara
keseluruhan kondisi ini akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan rumput laut.
e Pencemaran
Perairan yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga, industri, maupun limbah kapal laut harus dihindari. Semua bahan cemaran dapat
menghambat pertumbuhan rumput laut. f
Ketersediaan bibit Bibit rumput laut yang baik harus tersedia baik kuantitas maupun kualitas
secara kontinyu. Apabila di lokasi budidaya tidak tersedia bibit maka harus didatangkan dari lokasi lain.
g Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebaiknya dipilih yang bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi budidaya terutama petaninelayan lokal. Penggunaan
tenaga lokal dapat menghemat biaya produksi dan sekaligus membuka peluangkesempatan kerja.
2 Faktor Kemudahan
Pemilik usaha budidaya rumput laut biasanya memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggal sehingga kegiatan monitoring dan penjagaan
keamanan dapat dilakukan dengan mudah. Jarak maksimum yang direkomendasikan adalah satu kilometer. Lokasi diharapkan berdekatan
dengan sarana jalan, karena akan mempermudah dalam pengangkutan bahan, sarana budidaya, bibit, dan hasil panen. Hal tersebut akan mengurangi biaya
pengangkutan. 3
Faktor Risiko a
Faktor Keterlindungan Untuk menghindari kerusakan fisik sarana budidaya dan tumbuhan
rumput laut, maka diperlukan lokasi yang terlindung dari pengaruh angin
60 dan gelombang yang besar. Lokasi yang terlindung biasanya didapatkan
di perairan teluk atau perairan terbuka tetapi terlindung ada penghalang atau pulau di depannya
b Faktor keamanan
Masalah pencurian dan perbuatan sabotase mungkin dapat terjadi, sehingga upaya pengamanan baik secara individual maupun bersama –
sama harus dilakukan. Beberapa pemilik usaha berupaya menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar juga harus dilakukan.
c Faktor Sosial
Beberapa kegiatan perikanan kegiatan penangkapan ikan, pengumpul ikan hias dan kegiatan non perikanan pariwisata, perhubungan laut,
industri, taman nasional laut dapat berpengaruh negatif terhadap aktivitas usaha rumput laut.
5.5.2. Pembibitan