kelompok acuan tertentu dan diikuti oleh masyarakat pada umumnya dan strategi promosi yang ditetapkan pun diharapkan untuk memperhatikan pergerakan trend
pasar saat ini karena perubahan trend mengindikasikan tingkat kejenuhan pasar pada trend sebelumnya sehingga beralih ke trend baru yang dinilai lebih menarik.
Pasar sasaran produk Asambugar adalah pasar yang termasuk golongan ekonomi menengah atas dimana mereka cenderung lebih memperhatikan pola hidup
mereka untuk menuju pola hidup alami back to nature yang dinilai lebih aman bagi kesehatan jasmani; salah satunya adalah dengan mengkonsumsi produk-
produk organik yang terbebas dari bahan-bahan kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan. Bauran promosi yang sesuai untuk memanfaatkan
trend pasar saat ini adalah publisitas dan periklanan karena kedua media tersebut memungkinkan DH Organik untuk menonjolkan keunggulan organiknya dengan
mencantumkan logo organik pada setiap media promosi yang tersedia. Melalui publisitas, perusahaan ini dapat mempublikasikan produk susu kuda organik
Asambugar yang disesuaikan dengan trend back to nature dan jaminan sertifikasi organik yang dimilikinya.
Nilai rasio inkonsistensi pada pembobotan prioritas subfaktor dari faktor karakteristik pasar yang dipertimbangkan dalam merumuskan strategi promosi
susu kuda organik Asambugar adalah 0,00. Nilai tersebut menunjukkan konsistensi logis yang sempurna dalam pembobotan subfaktor dari faktor
karakteristik pasar.
7.2.4. Prioritas Keempat
Faktor lembaga pendukung menjadi prioritas keempat dengan bobot sebesar 0,043. Dalam menjalankan aktivitas promosinya, DH Organik
memanfaatkan kesempatan-kesempatan untuk memasarkan produknya pada berbagai event seperti pameran. Pameran-pameran yang diikuti oleh DH Organik
biasanya diselenggarakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta.
7.2.4.1. Faktor Lembaga
Pendukung dan
Subfaktornya yang
Dipertimbangkan dalam Merumuskan Strategi Promosi Asambugar
Selain memanfaatkan pameran yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta, DH Organik juga memanfaatkan lembaga sosial masyarakat yang
berpotensi membantu dalam menjangkau ceruk pasarnya misalnya dengan pemasangan iklan di majalah keagamaan dengan harga yang relatif murah yaitu
iklan di majalah Berita Umat seharga Rp90.000 untuk ukuran seperempat halaman A4 kualitas black and white dalam periode penerbitan satu bulan. Majalah
tersebut dibagikan setiap bulan kepada umatnya yang berlokasi di wilayah regional kota dan kabupaten Bogor.
Subfaktor dari faktor lembaga pendukung ditetapkan berdasarkan peranan lembaga pendukung yang ada saat ini dalam mendukung pelaksanaan strategi
pemasaran khususnya promosi produk Asambugar. Subfaktor itu adalah lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lembaga sosial masyarakat. Prioritas subfaktor
dari faktor lembaga pendukung dilakukan dengan pembobotan Tabel 20.
Tabel 20. Prioritas Subfaktor dari Faktor Lembaga Pendukung yang
Dipertimbangkan dalam Perumusan Strategi Promosi Asambugar
Faktor Subfaktor
Bobot Prioritas RI
Lembaga Pendukung
Lembaga pemerintah 0,562
1 0,00
Lembaga swasta 0,187
3 Lembaga sosial masyarakat
0,251 2
Lembaga pemerintah menjadi prioritas pertama dengan bobot sebesar 0,562 karena peranan pemerintah dinilai sangat membantu perusahaan ini dalam
memasarkan produknya khususnya dalam hal promosi. Subfaktor lembaga pemerintah dipilih karena subfaktor ini berasal dari pemerintah sehingga
cenderung lebih memudahkan perusahaan ini dengan pungutan biaya sewa outletstand harian yang relatif murah, misalnya Pasar Tani Ragunan dengan biaya
sekitar Rp100.000 untuk satu tenda yang cukup digunakan berdua dengan pedagang lain sehingga perusahaan ini hanya perlu membayar Rp50.000stand.
Lembaga pemerintah yang peranannya paling dominan adalah Departemen Pertanian Deptan dengan menyediakan Pasar Tani setiap hari Jumat di kawasan
Deptan Ragunan Jakarta Selatan. Bauran promosi yang sesuai adalah humas dan publisitas karena bauran promosi ini memudahkan DH Organik untuk
mempromosikan produknya melalui publikasi yang cenderung tanpa dipungut biaya.
Subfaktor lembaga sosial masyarakat menjadi prioritas kedua dengan bobot sebesar 0,251. Subfaktor ini dipilih karena lembaga ini cenderung menjadi
kelompok acuan bagi masyarakat di suatu wilayah tertentu. Lembaga sosial masyarakat yang pernah dimanfaatkan adalah lembaga keagamaan melalui
majalah Berita Umat Edisi Mei 2010 yang disebarkan ke seluruh umatnya di wilayah Bogor dan Jakarta. Bauran promosi yang sesuai adalah humas dan
publisitas serta periklanan, karena bauran-bauran promosi tersebut memudahkan perusahaan dalam mempromosikan produknya secara langsung ke ceruk pasar
yang dituju yaitu kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas. Prioritas terakhir adalah lembaga swasta dengan bobot sebesar 0,187
karena lembaga swasta cenderung menawarkan jasa-nya untuk membantu pemasaran produk dengan pungutan biaya yang cukup mahal. Lembaga swasta
yang mendukung DH Organik saat ini adalah PT Telkom dalam pameran-pameran yang diselenggarakannya.
Nilai rasio inkonsistensi pada pembobotan prioritas subfaktor dari faktor lembaga pendukung yang dipertimbangkan dalam merumuskan strategi promosi
susu kuda organik Asambugar adalah 0,00. Nilai tersebut menunjukkan konsistensi logis yang sempurna dalam pembobotan subfaktor dari faktor lembaga
pendukung.
7.2.5. Prioritas Kelima