Tahapan dalam Pemrosesan Informasi

menyukai obyek; dan 3 konatif yaitu kecenderungan melakukan sesuatu terhadap obyek, misalnya ‘akan membeli’ obyek tersebut. Dari ketiga komponen tersebut, afektif menciptakan kondisi dimana seseorag menyukai obyek tertentu Engel et al 1995. Menurut Engel et al 1995, keragaman respon afektif perasaan dan emosi yang dihasilkan oleh stimulus membentuk tiga respon utama yaitu 1 riang seperti berminat, antusias, bergairah, humor, bersemangat, tertarik, bangga, dan terangsang; 2 negatif seperti marah, jenuh, tak berminat, ragu-ragu, tersinggung, menyesal, sedih, dan curiga; 3 hangat seperti tenang, peduli, damai, merenung, terharu, dan ramah. Ketiga dimensi utama tersebut terbentuk sebagai hasil dari aktivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan.

3.1.4.6. Tahapan dalam Pemrosesan Informasi

Informasi yang diberikan selama aktivitas promosi berlangsung akan diproses oleh konsumen sasaran dalam beberapa tahapan untuk kemudian direspon sesuai dengan proses tersebut. Tahapan dalam pemrosesan informasi oleh William McGuire dalam Engel et al 1995 terdiri atas 1 pemaparan seperti penyeleksian media promosi baik antarpribadi maupun massal yang menjangkau target pasar dan penyampaian pesan; 2 perhatian seperti menambah ukuran iklan di media cetak, memakai warna yang mencolok, memposisikan produk dan outlet pada tempat yang mudah dilihat, menjadikan tenaga penjualan sebagai juru bicara yang menarik dan interaktif; 3 pemahaman seperti menggunakan bahasa sehari- hari sesuai budaya wilayah setempat, menggunakan kalimat aktif untuk meminimasi potensi kesalahpahaman, memotivasi calon pembeli untuk membeli, memberikan pengetahuan, dan membentuk persepsi positif responden terhadap produk; 4 penerimaan seperti mengemukakan argumen pendukung ataupun kontraargumen yang menunjukkan respon keingintahuan yang akan berdampak pada terbentuknya niat pembelian ataupun memutuskan langsung membeli; dan 5 retensi seperti memindahkan stimulus dari suatu pesan atau obyek dalam ingatan jangka panjang. 3.1.5. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Merumuskan Alternatif Strategi Promosi Produk Asambugar Terdapat beberapa faktor yang dipertimbangkan dapat memberikan pengaruh dalam perumusan alternatif strategi promosi produk susu kuda Sumbawa organik Asambugar yang sesuai dijalankan oleh DH Organik. Faktor- faktor tersebut meliputi: 1. Tujuan promosi. Tjiptono 2008 mengemukakan bahwa promosi bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang produk dan perusahaan. Tujuan promosi DH Organik saat ini antara lain meningkatkan image positif perusahaan; meningkatkan penjualan; memberikan informasi mengenai keberadaan produk; memperluas pangsa pasar; dan menghadapi pesaing. 2. Perusahaan. Perusahaan adalah suatu organisasi berbadan hukum yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan. Perusahaan Dr. Diana Hermawati saat ini masih termasuk perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan sole proprietory adalah bentuk organisasi bisnis legal berbadan hukum yang sumber invenstasinya berasal dari pemilik perusahaan yaitu Dr. Diana Hermawati. Beliau mendaftarkan perusahaannya sebagai perusahaan perseorangan karena biaya awalnya relatif rendah, harus mendaftar hanya kepada pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor untuk memastikan bahwa tidak ada bisnis lain dengan nama yang sama, serta biaya legalnya juga relatif rendah. Namun kelemahan bentuk perusahaan ini adalah pemilik tunggal secara pribadi menanggung semua hutang dan biaya operasional dalam perusahaannya Griffin dan Ebert 2003. Perusahaan Dr. Diana Hermawati saat ini masih memiliki struktur organisasi yang sederhana, dan fasilitas perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan saat ini relatif lengkap untuk skala usaha perseorangan terutama dengan adanya laboratorium khusus untuk kontrol mutu dan keamanan produk. 3. Karakteristik produk. Produk dapat berupa barang atau jasa. Produk product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian; akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan Kotler dan Armstrong 2008. Karakteristik produk dapat dilihat pengaruhnya dari sifat, mutu, harga, kemasan, dan daur hidup produk Asambugar saat ini. 4. Perusahaan pesaing. Perusahaan pesaing adalah perusahaan yang memicu perlombaan antar bisnis untuk mendapatkan sumberdaya atau pelanggan yang sama Griffin dan Ebert 2003. Perusahaan pesaing produk Asambugar dilihat pengaruhnya dari aktivitas promosi, merek pesaing keragaman dan kekuatannya, dan jumlah pesaing yang ada saat ini. 5. Konsumen. Konsumen adalah individu atau organisasi yang menggunakan dan menghabiskan manfaat dari suatu produk tertentu. Konsumen produk Asambugar dapat dilihat pengaruhnya dari karakteristik, loyalitas, dan kesiapan konsumen sasaran saat ini. 6. Dana promosi. Dana adalah modal yang dibutuhkan untuk menciptakan dan menjalankan perusahaan Griffin dan Ebert 2003. Dana promosi merupakan dana yang dialokasikan untuk menjalankan aktivitas promosi produk ataupun perusahaan. Dana promosi produk Asambugar dapat dilihat pengaruhnya dari jumlah dan sumber dana untuk membiayai seluruh aktivitas promosi saat ini. 7. Distribusi. Distribusi adalah kegiatan penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen Tjiptono 2008. Distribusi produk Asambugar dapat dilihat pengaruhnya dari area dan saluran distribusi produk yang dijangkau dan dikelola oleh DH Organik saat ini. 8. Lembaga pendukung. Lembaga pendukung adalah lembaga-lembaga yang mendukung upaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Peran lembaga pendukung dalam promosi produk Asambugar dapat dilihat pengaruhnya dari peran lembaga pemerintah, swasta dan lembaga sosial masyarakat yang mendukung aktivitas promosi produk saat ini. 9. Karakteristik pasar. Pasar market adalah kumpulan semua pembeli aktual dan potensial dari suatu produk atau jasa. Setiap jenis pasar memiliki karakteristik khusus yang membutuhkan perlakuan yang berbeda Kotler dan Armstrong 2008. Karakteristik pasar produk Asambugar dapat dilihat pengaruhnya dari trend pasar, target pasar, dan ceruk pasar produk Asambugar saat ini. 10. Manajemen produksi. Manajemen produksi adalah pengaturan produksi sesuai dengan prosedur dan standar operasional produksi yang ditetapkan oleh perusahaan. Manajemen produksi DH Organik dapat dilihat pengaruhnya dari kontinuitas dan kapasitas produksi produk Asambugar saat ini. 11. Sumberdaya manusia SDM. Sumberdaya manusia tenaga kerja adalah kemampuan fisik dan mental orang-orang sewaktu mereka berkontribusi pada suatu organisasi atau perusahaan. Tenaga kerja DH Organik dapat dilihat pengaruhnya dari kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia saat ini dalam mempromosikan produk Asambugar. Keseluruhan faktor tersebut menjadi pertimbangan dalam upaya memformulasikan dan menetapkan alternatif strategi promosi. Dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, maka pihak manajemen DH Organik harus menentukan prioritas atas berbagai alternatif strategi promosi secara tepat. Menurut Firdaus 2008, alat-alat analisis untuk menentukan prioritas terdiri atas analisis konjoin dan proses hirarki analitik PHA. Dalam analisis konjoin, setiap atribut yang dipertimbangkan dalam penggunaan alat analisis ini bersifat setara berada pada level yang sama tetapi tingkat kepentingan atau preferensinya berbeda sehingga perlu untuk diprioritaskan. Alat analisis ini tidak membutuhkan penyusunan hirarki dan penilai cenderung kurang berkepentingan terhadap hasil analisis ini. Berbeda dengan analisis konjoin, PHA digunakan pada kondisi dimana terdapat proses pengambilan keputusan secara kompleks yang melibatkan berbagai kriteria seperti pilihan instrumen promosi maupun pilihan prioritas di antara beberapa alternatif kebijakan dan sasaran. Setiap atribut yang dipertimbangkan dalam PHA tidak seluruhnya bersifat setara artinya ada atribut yang berada pada tingkatan level yang berbeda. Selain itu, setiap atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan atau preferensinya yang berbeda. Alat analisis ini membutuhkan penyusunan hirarki dan penilai cenderung berkepentingan terhadap hasil analisis ini. DH Organik melakukan proses pengambilan keputusan yang kompleks dengan melibatkan beberapa faktor dan subfaktor yang dipertimbangkan dan diukur tingkat kepentingannya dalam merencanakan, menetapkan, dan melaksanakan strategi promosi produk Asambugar. Dalam hal ini, responden yang dilibatkan adalah orang yang ekspert yaitu orang yang dipandang mengerti benar atas masalah yang diajukan, merasakan akibat dari masalah tersebut, atau berkepentingan terhadap masalah tersebut. Oleh karena itu, PHA dipilih sebagai alat analisis dalam merumuskan alternatif strategi promosi yang tepat untuk direkomendasikan kepada DH Organik dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan faktor-faktor dan subfaktor yang mempengaruhinya.

3.1.6. Proses Hirarki Analitik