7.2.6. Prioritas Keenam
Faktor distribusi menjadi prioritas keenam dengan bobot sebesar 0,022. Faktor distribusi ini kurang diprioritaskan karena pengalaman kerugian berulang
kali yang pernah dialami oleh DH Organik ketika mendistribusikan produk
melalui distributor atas dasar kepercayaan dan sistem konsinyasi. 7.2.6.1. Faktor Distribusi dan Subfaktornya yang Dipertimbangkan dalam
Merumuskan Strategi Promosi Asambugar
Berdasarkan pengalaman, DH Organik seringkali mengalami kerugian karena kurang disiplinnya distributor dalam menangani produk bahkan seringkali
tidak menyerahkan hasil penjualan sebagaimana mestinya dengan alasan tidak laku atau barang rusak. Oleh karena itu, saat ini DH Organik lebih memilih untuk
hanya memanfaatkan distribusi langsung ke konsumen akhir dengan pertimbangan lebih meminimasi risiko kerugian tersebut meskipun faktanya DH
Organik tetap membutuhkan penyalur terutama dalam memperluas area distribusi. Area distribusi yang telah dijangkau oleh perusahaan tersebut antara lain
Jabodetabek, Bali dan beberapa daerah lainnya tergantung besar permintaan pasar sasaran di area distribusi tersebut. Bauran promosi yang sesuai dengan faktor
distribusi Asambugar adalah promosi penjualan dan publisitas karena bauran promosi tersebut dinilai lebih jelas diminati oleh konsumen akhir yang menjadi
sasaran promosi produk. Subfaktor dari faktor distribusi ditetapkan berdasarkan distribusi produk
Asambugar yang dilakukan oleh DH Organik saat ini yaitu distribusi produk langsung ke konsumen akhir. Subfaktor tersebut terdiri atas saluran distribusi dan
area distribusi. Prioritas subfaktor dari faktor distribusi dilakukan dengan pembobotan Tabel 24.
Tabel 24. Prioritas Subfaktor dari Faktor Distribusi yang Dipertimbangkan dalam
Perumusan Strategi Promosi Asambugar
Faktor Subfaktor
Bobot Prioritas RI
Distribusi Saluran distribusi
0,500 1
0,00 Area distribusi
0,500 1
Pembobotan yang sama antara subfaktor saluran distribusi dan area distribusi yaitu masing-masing sebesar 0,500. Hal ini disebabkan oleh penilaian
dari kelompok responden perusahaan ini bahwa saluran maupun area distribusi sama-sama penting namun bauran promosinya relatif berbeda. Subfaktor saluran
distribusi dipilih karena saluran distribusi yang berbeda membutuhkan strategi promosi yang berbeda pula. Saluran distribusi saat ini yang digunakan oleh
perusahaan ini adalah saluran distribusi langsung dimana produk dipromosikan secara langsung oleh perusahaan kepada konsumen akhir tanpa melalui
perantaradistributor. Bauran promosi yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah promosi penjualan, humas dan publisitas, pemasaran langsung, serta penjualan
pribadi; karena bauran-bauran promosi tersebut membuat konsumen akhir dapat berkomunikasi langsung dengan tenaga promosi dari perusahaan sehingga
konsumen memperoleh informasi produk yang diinginkan dan memudahkan pengambilan keputusan konsumen untuk mengkonsumsi produk Asambugar.
Subfaktor area distribusi dipilih karena suatu area distribusi memiliki karakteristik yang relatif berbeda dengan area distribusi lainnya sehingga bauran
promosi yang dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan area distribusinya. Area distribusi produk Asambugar saat ini meliputi kawasan Jabodetabek dan luar
Jabodetabek. Untuk distribusi di Jabodetabek, konsumen dapat melakukan pembelian secara langsung datang ke outletstand perusahaan di Pasar Tani
Ragunan Jakarta Selatan, Taman Jajan BSD Tangerang, dan kediaman sekaligus perusahaan pusat di Parung Bogor. Untuk distribusi di luar Jabodetabek dilakukan
melalui internet maupun telepon dimana transaksi pembayaran melalui rekening atau ATM. Bauran promosi yang sesuai adalah promosi penjualan dan pemasaran
langsung karena keduanya memungkinkan perusahaan ini untuk melakukan strategi promosi di seluruh area Jabodetabek dengan keterbatasan sumberdaya
yang ada. Nilai rasio inkonsistensi pada pembobotan prioritas subfaktor dari faktor
distribusi yang dipertimbangkan dalam merumuskan strategi promosi susu kuda organik Asambugar adalah 0,00. Nilai tersebut menunjukkan konsistensi logis
yang sempurna dalam pembobotan subfaktor dari faktor distribusi.
7.2.7. Prioritas Ketujuh