Skala Likert Karakteristik Konsumen

3.1.4. Evaluasi Aktivitas Promosi Susu Kuda Organik Asambugar

Untuk menyusun rekomendasi terbaik bagi DH Organik, perlu dipertimbangkan penilaian konsumen terhadap aktivitas promosi produk susu kuda organik Asambugar yang telah dijalankan oleh perusahaan. Dalam memperoleh penilaian tersebut, digunakan kuesioner evaluasi untuk konsumen sebagai responden sasarannya. Kesimpulan akhir dari evaluasi aktivitas promosi susu kuda organik Asambugar ini adalah menggeneralisasikan jawaban responden sehingga ditemukan satu pilihan jawaban yang menjadi rata-rata dari setiap pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Oleh karena itu, peneliti harus memilih skala yang dapat mengaplikasikan operasi matematika seperti rata-rata.

3.1.4.1. Skala Likert

Menurut Istijanto 2005, skala interval merupakan skala yang memiliki urutan dan memiliki jarak yang sama di antara kategori atau titik-titik terdekatnya. Kategori yang satu dan kategori lainnya memiliki suatu keterkaitan yaitu berupa urutan seperti lebih besar atau lebih kecil dari kategori yang lain dengan jarak yang sama terhadap kategori terdekatnya. Apabila pilihan “sangat setuju” diberi angka 5, maka “setuju” diberi angka 4, dan seterusnya. Angka-angka tersebut menunjukkan suatu urutan atau nilai sehingga operasi matematika seperti rata-rata bisa diaplikasikan. Skala yang digunakan dalam riset pemasaran adalah skala pembanding dan skala bukan pembanding. Skala pembanding bertujuan untuk membandingkan secara langsung, sedangkan dalam evaluasi ini peneliti hanya meneliti satu merek dari perusahaan yang bersangkutan sehingga lebih sesuai menggunakan skala bukan pembanding. Jenis-jenis skala bukan pembanding adalah skala likert, skala semantik diferensial dan skala stapel. Dari ketiga skala tersebut, skala likert-lah yang dapat menghasilkan skala interval dengan tingkatan intensitas sesuai dengan pertanyaan yang diajukan Istijanto 2005. Selain itu, data yang terkumpul selanjutnya akan dirata-ratakan, dipersentasekan, dan diinterpretasikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif; sehingga paling sesuai menggunakan skala likert. Skala likert yang dikembangkan oleh Rensis Likert itu merupakan skala rating yang terdiri dari pernyataan yang menyatakan sikap menyenangkan maupun tidak menyenangkan atas obyek yang diamati. Dalam hal itu, partisipan diminta untuk menyetujui atau tidak menyetujui setiap pernyataan Cooper dan Schindler 2006. Hasil dari evaluasi kemudian dibahas dengan teori-teori perilaku konsumen yang mendukung.

3.1.4.2. Karakteristik Konsumen

Karakteristik individual menyebabkan pandangan umum tentang aktivitas yang terlibat dalam perilaku konsumsi. Para pemasar mempengaruhi aktivitas tersebut dengan strategi promosi. Dalam menggambarkan karakteristik konsumen, biasanya digunakan demografi Engel et al 1995. Para pemasar paling berhasil ketika mereka telah mampu menjangkau pangsa pasar tertentu. Jika perusahaan-perusahaan memahami karakteristik pelanggan inti mereka dengan faktor demografinya, maka tempat penjualan yang bersangkutan dapat memaksimumkan daya tariknya melalui produk dan bauran pelayanannya Samli dalam Engel et al 1995. Engel et al 1995 mengemukakan bahwa faktor demografi yang seringkali digunakan adalah usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, dan pendidikan. Usia sering digunakan karena dapat menentukan motivasi dan minat, serta setiap kelompok usia dapat dijangkau secara tepat dan ekonomis dengan media massa yang ditargetkan secara khusus untuk mereka. Pengelompokan usia menurut Badan Pusat Statistik 2008 terdiri atas usia 0 – 14 tahun yang termasuk belum produktif, usia 15 – 64 tahun yang termasuk produktif, dan usia lebih dari 65 tahun yang termasuk tidak produktif. Menurut Sujanto A et al 2004, perkembangan pribadi menurut usia dan jenjang pendidikan meliputi usia 0 – 6 tahun adalah masa kanak-kanak di Taman Kanak- kanak, usia 7 – 12 tahun adalah masa anak di Sekolah Dasar, usia 13 – 18 tahun adalah masa pubertas di Sekolah Lanjutan, dan usia 19 – 24 tahun adalah masa dewasa di Perguruan Tinggi yang telah dapat bertanggung jawab sendiri dalam segala tindakan dan perbuatannya. Menurut Erikson dalam Semiun Y 2006, masa dewasa terdiri atas masa dewasa awal, masa dewasa menengah, dan masa dewasa akhir. Dalam tahap kehidupan utama rumah tangga menurut Engel et al 1994, usia di bawah 45 tahun termasuk pasanganorang tua muda, usia 46 – 64 tahun termasuk orang tuarumah tangga separuh baya, sedangkan usia lebih dari 65 tahun termasuk rumah tangga tua. Tahapan perkembangan kehidupan keluarga juga diklasifikasikan oleh Patmonodewo S 2001 menjadi lima tahap yaitu pengantin baru, keluarga dengan anak kecil, keluarga dengan anak remaja, melepas anak, dan keluarga usia lanjut. Walaupun pendapatan relatif rendah, mereka yang belum menikah single umumnya memiliki pendapatan bebas yang besar. Mereka cenderung lebih mengikuti trend dan berorientasi pada rekreasi Engel et al 1994. Delphy dan Leonard dalam Lury 1998 mengemukakan bahwa dalam suatu rumah tangga, para anggota keluarga dipelihara oleh kepala keluarga sehingga mereka memiliki pilihan lebih sedikit terbatas dan sesuatu yang disediakan untuk mereka seringkali disetujui terlebih dahulu oleh kepala keluarga. Konsumsi individu dibentuk oleh kondisi sosial yang meliputi seperangkat hubungan sosial dalam menghasilkan ketidak-setaraan pola gender antara laki-laki dan perempuan. Dunia pemasaran dan periklanan mengakui bahwa peran konsumen dibangun oleh peran feminim. Secara tipikal, wanitalah yang melakukan kegiatan berbelanja artinya wanitalah yang sebenarnya membeli sebagian besar barang dan melakukan pekerjaan konsumsi Lury 1998. Jadi, kaum wanita memang relatif lebih senang berbelanja dibandingkan kaum pria terutama untuk wanita yang telah berkeluarga. Hal itu didukung oleh peran feminim yang dimiliki oleh kaum wanita serta kepedulian yang lebih tinggi terhadap kesehatannya maupun keluarganya sehingga keputusan konsumsi sebagian besar dilakukan oleh kaum wanita. Menurut Engel et al 1995, perbedaan geografi juga seringkali digunakan dalam memahami karakteristik konsumen. Perbedaan geografi meliputi luas wilayah, kepadatan, dan iklim. Rencana pemasaran khususnya program promosi biasanya dilaksanakan di dalam unit-unit geografis. Media iklan seperti televisi, radio, dan surat kabar biasanya dibeli berdasarkan geografi. Media cetak bergerak ke arah edisi yang didasarkan pada pembagian geografi yang spesifik hingga kode wilayah. Majalah-majalah nasional memiliki bagian iklan regional yang dijual berdasarkan negara bagian atau kota.

3.1.4.3. Kriteria Kualitas Pelayanan