7.2.5.3. Faktor Manajemen
Produksi dan
Subfaktornya yang
Dipertimbangkan dalam Merumuskan Strategi Promosi Asambugar
Faktor manajemen produksi menggambarkan kontinuitas dan kapasitas produksi yang dapat dicapai oleh perusahaan. Kemitraan yang dijalin antara
Dr. Diana Hermawati dengan Kelompok Tani Hidup Bersama di Dompu Sumbawa, menjamin kontinuitas bahan baku produk Asambugar. Selain itu,
kapasitas perusahaan dalam memproduksi juga didukung oleh teknologi yang telah dimilikinya dalam laboratorium khusus di perusahaan yang juga merupakan
kediaman Dr. Diana Hermawati. Kontinuitas dan kapasitas perusahaan dalam menghasilkan produk perlu dipertimbangkan dalam perumusan strategi promosi
karena jika permintaan melebihi penawaran maka konsumen yang permintaannya tidak terpenuhi akan merasa kecewa dan mungkin beralih ke produk pesaing.
Kontinuitas produksi yang dicapai oleh DH Organik saat ini adalah memproduksi 3-4 kali setiap bulan. Kapasitas produksi yang dicapai perusahaan
saat ini adalah sekitar 60 liter dalam sekali produksi; atau dalam sebulan menghasilkan 300 botol ukuran 500 ml dan 250 botol ukuran 250 ml. Dengan
kontinuitas dan kapasitas produksi saat ini mendukung perusahaan tersebut untuk melaksanakan bauran promosi berupa promosi penjualan dan publikasi. Jika
terjadi keterbatasan sumber dana akibat penurunan hasil penjualan sebelumnya, bauran promosi tersebut akan lebih mampu meningkatkan penjualan guna
memperoleh pendanaan untuk melakukan aktivitas produksi Asambugar selanjutnya.
Subfaktor dari faktor manajemen produksi ditetapkan berdasarkan kemampuan DH Organik dalam mengatur produksi produknya dengan
sumberdaya yang tersedia saat ini. Subfaktor tersebut antara lain kontinuitas produksi dan kapasitas produksi. Prioritas subfaktor dari faktor manajemen
produksi dilakukan dengan pembobotan Tabel 23.
Tabel 23. Prioritas Subfaktor dari Faktor Manajemen Produksi yang
Dipertimbangkan dalam Perumusan Strategi Promosi Asambugar
Faktor Subfaktor
Bobot Prioritas RI
Manajemen Produksi
Kontinuitas produksi 0,500
1 0,00
Kapasitas produksi 0,500
1
DH Organik memberikan pembobotan yang sama pada kontinuitas produksi dan kapasitas produksi yakni masing-masing sebesar 0,500. Hal ini
disebabkan oleh keduanya dinilai memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam mempengaruhi perumusan strategi promosi produk Asambugar meskipun bauran
promosinya cenderung berbeda untuk setiap subfaktor. Subfaktor kontinuitas produksi dipilih karena batasan kemampuan DH
Organik untuk memproduksi produk Asambugar dalam periode waktu tertentu mempengaruhi ketersediaan produk untuk memenuhi permintaan yang fluktuatif.
Perusahaan ini diharapkan merumuskan strategi promosi yang mampu menjual produknya hingga batas minimum persediaan sebelum memproduksi kembali.
Kontinuitas produksi Asambugar saat ini cenderung tetap yakni memproduksi 3-4 kali setiap bulan. Bauran promosi yang sesuai adalah promosi penjualan karena
bauran promosi ini dinilai efektif untuk meningkatkan penjualan sehingga mengurangi resiko penyusutan produk ketika persediaan berlebih.
Subfaktor kapasitas produksi dipertimbangkan karena kemampuan Dh Organik untuk memproduksi produk dalam jumlah tertentu mempengaruhi
ketersediaan produk untuk memenuhi permintaan yang fluktuatif. Perusahaan ini diharapkan merumuskan strategi promosi yang sesuai dengan batasan kapasitas
maksimum yang dapat dicapai oleh perusahaan ini untuk memenuhi permintaan produk. Kapasitas produksi yang dicapai perusahaan saat ini adalah sekitar 60 liter
dalam sekali produksi; atau dalam sebulan menghasilkan 300 botol ukuran 500 ml dan 250 botol ukuran 250 ml. Seluruh jenis bauran promosi dapat digunakan
dengan kapasitas produksi perusahaan ini karena kapasitas produksi yang dapat dicapai saat ini dinilai masih mampu memenuhi permintaan konsumen.
Nilai rasio inkonsistensi pada pembobotan prioritas subfaktor dari factor manajemen produksi yang dipertimbangkan dalam merumuskan strategi promosi
susu kuda organik Asambugar adalah 0,00. Nilai tersebut menunjukkan konsistensi logis yang sempurna dalam pembobotan subfaktor dari faktor
manajemen produksi.
7.2.6. Prioritas Keenam