Wilayah Cianjur bagian tengah Wilayah Cianjur bagian selatan

Tabel 10. Luas kelas lereng di Kabupaten Cianjur No Kelas Lereng Luas ha 1 0-3 35.178 9,72 2 3-8 68.867 19,03 3 8-15 79.421 21,94 4 15-25 80.783 22,32 5 25-40 63.867 17,65 6 40 33.828 9,35 Jumlah 361.944 100,00 Sumber: Hasil analisis dari peta kontur Kabupaten Cianjur

4.4.2 Hidrologi

Kabupaten Cianjur memiliki ketersediaan air yang memadai untuk kegiatan budidaya ikan. Ketersediaan air dapat berupa sungai, irigasi dan rawa. Luas Daerah Irigasi DI adalah 26.785 ha dan mencakup 21 kecamatan. Penggunaan irigasi untuk kegiatan perikanan memerlukan koordinasi dengan dinas yang berwenang karena pada awalnya ditujukan untuk pengembangan pertanian sawah. DI Cihea merupakan daerah irigasi di Kabupaten Cianjur yang paling luas, yaitu 10.771 ha Tabel 11. Sebagian besar daerah irigasi yang telah dibangun berada di wilayah Cianjur bagian utara Gambar 12. Tabel 11. Nama dan luas daerah irigasi teknis di Kabupaten Cianjur No Nama DI Luas ha 1 DI Balancang 1.225 2 DI Cianjur Leutik 766 3 DI Cihea 10.771 4 DI Cijampang 966 5 DI Cikawung 566 6 DI Cilunut 1.130 7 DI Cimanggu 333 8 DI Cimenteng 1.439 9 DI Cinangka 623 10 DI Cipadang 2.184 11 DI Ciraden 1.589 12 DI Cisalagung 1.139 13 DI Cisalak 266 14 DI Cisarua 629 15 DI Cisarua II 1.173 16 DI Gunung Lanjung 197 17 DI Leuwi Bokor 302 18 DI Leuwisodong 667 19 DI Nagrog 820 Jumlah 26.785 Sumber: Peta Daerah Irigasi Bappeda Kabupaten Cianjur 2011g Sumber: Bappeda Kabupaten Cianjur 2011g Gambar 12. Peta Daerah Irigasi DI di Kabupaten Cianjur Selain dukungan irigasi, Kabupaten Cianjur juga memiliki banyak sungai yang terbagi menjadi 9 sembilan Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu DAS Cibuni, Cilaki, Ciliwung, Cimandiri, Cipandak, Cisadea, Cisokan, Citarum dan Ciujung Bappeda 2012. Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke wilayah Cianjur bagian utara, sedangkan Sungai Cibuni-Cilaki merupakan sungai utama yang mengalir ke wilayah Cianjur bagian selatan. Secara umum, kondisi kualitas air sungai di Kabupaten Cianjur belum mengalami pencemaran berat karena tidak adanya industri dengan skala besar. Namun, tidak sedikit sungai yang telah tercemar limbah domestik dari rumah tangga. Seiring dengan berkembangnya aktivitas masyarakat Kabupaten Cianjur, maka semakin besar pula potensi pencemaran yang mungkin terjadi di sungai- sungai di Kabupaten Cianjur. Sumber pencemar air sungai dapat berasal dari kegiatan industri, rumah tangga domestik maupun pertanian BPLHD 2012.

4.4.3 Tanah

Berdasarkan peta jenis tanah yang bersumber dari Bappeda Kabupaten Cianjur, tanah di Kabupaten Cianjur adalah aluvial, andosol, grumosol, latosol, mediteran, podsolik merah kuning dan regosol. Penyebaran tanah tersebut disajikan pada Gambar 13.