Kondisi Demografi The Direction of Aquaculture Development for supporting Regional Development (A Case Study on Cianjur Regency)

Sumber: Bappeda Kabupaten Cianjur 2011g Gambar 12. Peta Daerah Irigasi DI di Kabupaten Cianjur Selain dukungan irigasi, Kabupaten Cianjur juga memiliki banyak sungai yang terbagi menjadi 9 sembilan Daerah Aliran Sungai DAS, yaitu DAS Cibuni, Cilaki, Ciliwung, Cimandiri, Cipandak, Cisadea, Cisokan, Citarum dan Ciujung Bappeda 2012. Sungai Citarum merupakan sungai utama yang mengalir ke wilayah Cianjur bagian utara, sedangkan Sungai Cibuni-Cilaki merupakan sungai utama yang mengalir ke wilayah Cianjur bagian selatan. Secara umum, kondisi kualitas air sungai di Kabupaten Cianjur belum mengalami pencemaran berat karena tidak adanya industri dengan skala besar. Namun, tidak sedikit sungai yang telah tercemar limbah domestik dari rumah tangga. Seiring dengan berkembangnya aktivitas masyarakat Kabupaten Cianjur, maka semakin besar pula potensi pencemaran yang mungkin terjadi di sungai- sungai di Kabupaten Cianjur. Sumber pencemar air sungai dapat berasal dari kegiatan industri, rumah tangga domestik maupun pertanian BPLHD 2012.

4.4.3 Tanah

Berdasarkan peta jenis tanah yang bersumber dari Bappeda Kabupaten Cianjur, tanah di Kabupaten Cianjur adalah aluvial, andosol, grumosol, latosol, mediteran, podsolik merah kuning dan regosol. Penyebaran tanah tersebut disajikan pada Gambar 13. Sumber: Bappeda Kabupaten Cianjur 2011f Gambar 13. Peta jenis tanah di Kabupaten Cianjur Peta tersebut mengacu kepada klasifikasi tanah yang disusun oleh Dudal dan Soepraptohardjo 1957. Tanah yang dominan di Kabupaten Cianjur adalah tanah latosol. Tanah latosol merupakan jenis tanah yang mulai berkembang tetapi belum matang dan ditandai oleh perkembangan profil yang lebih lemah. Tanah podsolik merah kuning memiliki sebaran yang lebih kecil dari tanah latosol. Tanah podsolik merah kuning dicirikan oleh kandungan bahan organik, kejenuhan basa dan pH yang rendah. Tanah yang dijumpai pada dataran tinggi termasuk dalam jenis tanah andosol. Tanah ini umumnya berwarna gelap kaya bahan organik, sangat gembur, fraksi liat didominasi bahan amorf alofan, memiliki bahan induk dari abu volkan dan banyak dimanfaatkan untuk budidaya hortikultura dan kebun teh. Jenis tanah lainnya adalah aluvial. Tanah ini berasal dari hasil dari endapan sungai, topografi datar dan sebagian besar digunakan untuk sawah. Tanah mediteranian tersebar pada wilayah Cianjur utara dan tengah. Mediteranian dalam sistem taksonomi tanah memiliki padanan jenis tanah alfisol. Tanah ini dicirikan oleh adanya selaput liat dengan kesuburan alami yang tinggi.

4.4.4 Iklim

Keadaan curah hujan di Kabupaten Cianjur menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk pada iklim basah yaitu tipe A dan tipe B dan sebagian kecamatan mempunyai tipe C dan tipe D. Klasifikasi didasarkan kepada nisbah