Kesesuaian Lahan untuk Minapadi

Tabel 32. Hasil analisis LQ per komoditas ikan di setiap kecamatan No Kecamatan Nilai LQ per komoditas Mas Nila Lele Gurame a. Wilayah Cianjur bagian utara 1 Bojongpicung 1,16 1,21 0,77 - 2 Cianjur 1,10 1,27 1,27 - 3 Cibeber 1,22 1,28 0,90 - 4 Cikalongkulon 1,04 1,38 1,67 4,31 5 Cilaku 1,22 1,33 0,70 - 6 Cipanas 1,17 0,87 1,13 - 7 Ciranjang 0,99 1,48 1,31 5,66 8 Cugenang 1,23 1,23 0,92 - 9 Gekbrong 1,34 1,50 1,39 - 10 Haurwangi 0,96 0,66 1,80 - 11 Karangtengah 1,17 1,22 1,28 - 12 Mande 1,06 1,16 2,32 7,08 13 Pacet 1,20 0,88 1,22 - 14 Sukaresmi 1,15 1,20 1,36 - 15 Sukaluyu 1,19 1,32 1,29 2,36 16 Warungkondang 1,17 1,20 1,25 -

b. Wilayah Cianjur bagian tengah

17 Campaka 1,19 0,75 0,02 - 18 Campakamulya 1,27 0,79 0,01 - 19 Cijati 1,25 1,06 - - 20 Kadupandak 1,23 1,06 - - 21 Pagelaran 1,23 1,09 - - 22 Pasirkuda 0,03 0,04 - - 23 Sukanagara 1,23 0,69 - - 24 Takokak 1,29 0,77 - - 25 Tanggeung 1,25 0,90 - -

c. Wilayah Cianjur bagian selatan

26 Agrabinta 1,23 0,57 - - 27 Cibinong 1,29 0,76 - - 29 Cidaun 1,28 1,09 - - 29 Cikadu 1,34 0,71 - - 30 Leles 1,26 0,60 - - 31 Naringgul 1,27 0,75 - - 32 Sindangbarang 1,28 0,69 - - Ikan Nila mempunyai keunggulan komparatif di 17 kecamatan dan banyak terdapat di wilayah Cianjur bagian utara. Selain Ikan Mas, Ikan Nila merupakan ikan yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Cianjur. Media pemeliharaan dapat berupa kolam maupun sawah melalui minapadi. Ikan Lele saat ini dapat menjadi alternatif untuk dikembangkan di Kabupaten Cianjur. Ikan Lele, walaupun tidak tersebar pada semua kecamatan, akan tetapi menunjukkan jumlah lokasi dengan keunggulan komparatif yang cukup tinggi. Seperti halnya Ikan Nila, keunggulan komparatif Ikan Lele banyak terdapat di wilayah Cianjur utara. Hal ini dimungkinkan karena berkembangnya sistem budidaya ikan lele dalam kolam terpal Disnakanla 2012. Komoditas lainnya adalah Ikan Gurame. Pengembangan ikan ini masih terbatas. Nilai LQ yang ditunjukkan oleh gurame di 4 empat kecamatan mempunyai nilai LQ 1. Ikan Gurame dapat menjadi komoditas yang unggul, akan tetapi pembudidaya di Kabupaten Cianjur masih sedikit yang membudidayakan ikan ini karena sifat pertumbuhannya yang lambat.

5.3.2 Analisis Keunggulan Kompetitif di Setiap Kecamatan

Perhitungan analisis Shift-Share SS dilakukan untuk melengkapi analisis LQ. Nilai SS merupakan penggabungan dari ketiga nilai komponen yang terdiri dari pertumbuhan total, pergeseran proporsional dan pergeseran diferensial. Hasil analisis SS menjelaskan kemampuan berkompetisi competitiveness pada aktifitas tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau perubahan aktifitas dalam cakupan wilayah lebih luas Tabel 33. Tabel 33. Hasil analisis SS per komoditas ikan di setiap kecamatan No. Kecamatan Nilai SSA per komoditas Mas Nila Lele Gurame a. Wilayah Cianjur bagian utara 1 Bojongpicung 0,39 0,60 0,38 - 2 Cianjur 0,92 1,21 1,33 - 3 Cibeber -0,29 -0,17 -0,28 - 4 Cikalongkulon -0,08 0,11 0,90 0,80 5 Cilaku -0,32 -0,22 -0,32 - 6 Cipanas 6,19 7,30 5,22 - 7 Ciranjang 0,30 1,51 1,28 0,64 8 Cugenang -0,15 -0,02 -0,15 - 9 Gekbrong -0,61 -0,55 -0,64 - 10 Haurwangi 10,98 5,23 1,44 - 11 Karangtengah 0,67 0,93 0,67 - 12 Mande -0,04 1,47 -0,65 0,73 13 Pacet 3,79 4,53 3,34 - 14 Sukaresmi 1,13 1,23 1,25 - 15 Sukaluyu -0,15 0,22 0,49 1,04 16 Warungkondang 0,55 1,40 0,89 -

b. Wilayah Cianjur bagian tengah

17 Campaka 0,82 2,13 1,90 - 18 Campakamulya 1,20 1,54 - - 19 Cijati -0,23 -0,11 - - 20 Kadupandak 1,46 1,84 - - 21 Pagelaran 0,96 1,26 - - 22 Pasir Kuda 11,30 13,19 - - 23 Sukanagara 1,21 1,88 - - 24 Tanggeung 1,13 1,46 - - 25 Takokak 0,64 0,90 - -

c. Wilayah Cianjur bagian selatan

26 Agrabinta 3,43 8,40 - - 27 Cibinong 1,86 2,30 - - 28 Cidaun 0,03 0,19 - - 29 Cikadu 1,94 2,39 - - 30 Leles -0,41 0,05 - - 31 Naringgul 0,84 1,13 - - 32 Sindangbarang 0,79 1,07 - - Nilai SS 0 dipengaruhi oleh pergeseran diferensial yang negatif. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulanketakunggulan suatu aktifitas tertentu di sub-wilayah tertentu terhadap aktifitas tersebut di sub-wilayah lain. Budiharsono 2001 menyatakan apabila suatu komoditas mempunyai nilai SS 0, maka komoditas tersebut mempunyai keunggulan kompetitif daya saing