Pengembangan Wilayah The Direction of Aquaculture Development for supporting Regional Development (A Case Study on Cianjur Regency)

koordinat spasial atau geografis. Pendekatan utama dalam pemanfaatan SIG adalah berpikir spasial dan bertindak spasial, sehingga seluruh data dan informasi hasil olahan SIG harus berbasis spasial dan disajikan dalam bentuk spasial. Sistem yang ada di dalam SIG terdiri atas 4 empat kategori, yaitu perangkat keras seluruh peralatan yang digunakan mulai dari perencanaan sampai pencetakan peta, perangkat lunak seluruh program komputer yang digunakan untuk mengolah dan menampilkan data spasial, data seluruh kumpulan data berbentuk spasial maupun non-spasial dan organisasi organisasi atau instansi dimana SIG dibangun termasuk pengelola dan pengguna Baja 2012. Teknologi SIG dapat mempermudah para perencana untuk mendukung pengambilan keputusan yang bersifat spasial karena memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menangani masalah-masalah spasial yang sangat kompleks serta memberikan alternatif solusi terbaik terhadap permasalahan yang terjadi Marquez dan Maheepala 1996. Perencanaan pengelolaan dan pengambilan keputusan harus berdasarkan data dan informasi yang akurat tentang kondisi lahan . Hossain et al. 2009 menyatakan bahwa SIG dapat berfungsi untuk mengolah data spasial dan menggambarkan hasil analisis kesesuaian lahan . Analisis kesesuaian lahan digunakan untuk menentukan apakah lahan tersebut sesuai atau tidak untuk peruntukan lahan secara spesifik. Aplikasi SIG dalam pengambilan keputusan berkriteria ganda sangat besar peranannya dalam pengelolaan basis data, analisis berbasis spasial, penampilan luaran hasil analisis, dan fungsi-fungsi SIG lainnya. Analisis MCE seringkali diintegrasikan dengan SIG karena merupakan teknik yang sangat baik dalam manajemen dan perencanaan ruang serta memiliki kemampuan dalam menangani masalah-masalah spasial Lawal et al. 2011.

2.6 Analisis Multi-Criteria Evaluation MCE

Salah satu metode yang umum yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi lahan adalah evaluasi multi-kriteria Multi-Criteria EvaluationMCE, dimana kesesuaian lahan maupun alokasi penggunaan lahan untuk tujuan tertentu diuji berdasarkan pada pemikiran ataupun kriteria yang ditetapkan. Analisis MCE secara umum didefinisikan sebagai sebuah metode atau pendekatan evaluasi berdasarkan beberapa kriteria untuk memudahkan pengambilan keputusan. Tujuan utama metode MCE adalah untuk membandingkan berbagai alternatif berdasarkan banyak kriteria dan konflik Voogd 1983 dalam Hossain et al. 2009. Permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan lahan memerlukan evaluasi berdasarkan beberapa kriteria. Prosedur yang paling umum untuk integrasi MCE dan GIS dalam analisis kesesuaian lahan adalah menggunakan Weighted Linear Combination WLC. Pada pendekatan ini, informasi lahan ditransformasikan ke dalam 1 satu set faktor pada area studi. Faktor-faktor ini digabungkan dengan menetapkan faktor bobot masing-masing, diikuti dengan penjumlahan overlay untuk mendapatkan peta kesesuaian. Peta dapat digunakan secara langsung atau melalui prosedur analisis obyektif dan diterapkan untuk mengalokasikan beberapa daerah sesuai dengan peringkat tertinggi, mencakup penilaian faktor dan bobot Ismail 2009 dalam Ariani 2012. Prosedur evaluasi