Tanah Kondisi Fisik Lokasi Penelitian .1 Topografi
berasal dari KJA Waduk Cirata. Oleh karena itu, luas kawasan perairan tawar selain KJA di tiap kecamatan perlu diketahui. Luas kawasan perairan tawar di luar
KJA dapat diketahui melalui pengurangan luas lahan perairan tawar dengan luas lahan untuk KJA Tabel 14.
Sumber: Peta Penggunaan Lahan tahun 2011 Bappeda Kabupaten Cianjur 2011a Gambar 15. Peta eksisting lahan untuk kawasan perairan tawar di Kabupaten
Cianjur Tabel 14. Luas lahan Keramba Jaring Apung KJA di 5 kecamatan
No Kecamatan
Luas KJA ha
1 Cikalongkulon
706 2
Ciranjang 289
3 Haurwangi
107 4
Mande 1.245
5 Sukaluyu
71
Luas lahan untuk KJA a
2.418 Luas lahan untuk perairan tawar
b
4.388 Luas lahan perairan tawar non KJA
b-a
1.970
Sumber: Peta Penggunaan Lahan tahun 2011 Bappeda Kabupaten Cianjur 2011a Lokasi KJA di Kabupaten Cianjur tersebar di 5 lima kecamatan, yaitu
Kecamatan Cikalongkulon, Ciranjang, Haurwangi, Mande dan Sukaluyu. Perhitungan luas lahan untuk perairan tawar yang potensial sebagai lokasi kolam
dilakukan dengan mengurangi luas lahan di 5 lima kecamatan tersebut dengan luas lahan yang digunakan untuk KJA. Total luas lahan kawasan perairan tawar
seperti disajikan pada Tabel 13 adalah 4.388 ha dan luas lahan KJA pada Tabel 14 sebesar 2.418 ha, sehingga luas perairan tawar selain KJA menjadi 1.970 ha
=4.388-2.418. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Kecamatan Sukaluyu memiliki luas lahan perairan tawar selain KJA yang lebih tinggi dan Kecamatan
Haurwangi memiliki luas lahan yang paling rendah.
Sampai saat ini, produksi ikan terbesar di Kabupaten Cianjur berasal dari KJA Waduk Cirata. Produktivitas ikan air tawar Kabupaten Cianjur tahun 2011
disajikan pada Tabel 15. Produktivitas merupakan perbandingan antara jumlah
produksi dengan luas arealnya
.
Kolam air tenang mempunyai produktivitas lahan tertinggi pada tahun 2011 sebesar 17,13 tonha atau setara dengan 1,71 kgm
2
. Kolam air deras dan sawah memiliki produktivitas yang masih relatif rendah yaitu
0,28 tonha = 0,03 kgm
2
dan 0,58 tonha =0,06 kgm
2
. Pengusahaan pembenihan dengan produksi satuan ekor memiliki produktivitas 22.878,01
ekorha = 2,29 ekorm
2
. Posisi sektor perikanan budidaya air tawar Kabupaten Cianjur dalam
tingkatan Provinsi Jawa Barat diketahui dari data volume produksi ikan yang bersumber dari BPS Jawa Barat tahun 2011 Tabel 16. Kabupaten Cianjur berada
pada urutan teratas berdasarkan nilai produksi budidaya ikan air tawar. Secara keseluruhan, berdasarkan volume produksi tahun 2011, Kabupaten Cianjur
menyumbang 18,04 dari total volume produksi di Provinsi Jawa Barat. Kontribusi terbesar tersebut berasal dari produksi ikan di kolam dan KJA.
Kabupaten Purwakarta dan Bogor berada pada urutan kedua dan ketiga. Nilai produksi KJA di Kabupaten Purwakarta menduduki tempat yang paling tinggi
sedangkan Kabupaten Bogor memiliki urutan paling atas untuk nilai produksi budidaya ikan di kolam. Kabupaten Cianjur mempunyai nilai produksi yang
merata pada beberapa media pemeliharaan. Pemeliharaan ikan di sawah menggunakan sistem minapadi merupakan yang paling besar dibanding kabupaten
lain di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2011, yaitu sebesar 31,9 dari total produksi ikan sistem minapadi di Provinsi Jawa Barat.
Tabel 15. Produktivitas perikanan tahun 2011 di Kabupaten Cianjur
No Jenis
Pemeliharaan Produksi
ton Luas
ha Produktivitas
Lahan kgm
2
1 Kolam Air Tenang
29.847,00 1.742
1,71 2
Kolam Air Deras 17,00
60 0,03
3 Perikanan Sawah
7.703,00 13.206
0,06 4
Jaring Apung 42.816,00
14.605 unit
2,93 tonunit
5 Karamba
515,00 2.610
m
2
0,19 tonm
2
7 Pembenihan ekor
6.206.804,72 271
2,29 ekorm
2
Sumber: BPS Kabupaten Cianjur 2012b, data diolah