Dari gambar di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Kuadran I, menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan, dimana
perusahaan memiliki kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan menerapkan strategi pertumbuhan yang agresif;
b. Kuadran II, menunjukkan perusahaan menghadapi berbagai ancaman, namun
masih mempunyai kekuatan sehingga strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
menerapkan strategi diversifikasi;
c. Kuadran III, menunjukkan perusahaan mempunyai peluang yang sangat besar
namun disisi lain memiliki kelemahan internal. Menghadapi situasi ini perusahaan harus berusaha meminimalkan masalah-masalah internal untuk
merebut peluang pasar;
d. Kuadran
IV, menunjukkan perusahaan berada pada posisi yang tidak menguntungkan karena disamping menghadapi ancaman juga menghadapi
kelemahan internal.
3.4.5.5 Analisis SWOT
Matrik SWOT adalah matrik yang menginteraksikan faktor strategis internal dan eksternal. Matriks SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Marimin 2004. Matrik ini disajikan
dalam Gambar 7.
Faktor Internal Faktor Eksternal
STRENGHTS S WEAKNESSES W
OPPORTUNITIES O Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO Atasi kelemahan dan
manfaatkan peluang
THREATH T Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk menghindari
ancaman Strategi WT
Meminimumkan kelemahan dan
menghindari ancaman
Gambar 7. Matriks SWOT Analisis matriks SWOT menghasilkan 4 empat set kemungkinan alternatif
suatu strategi yaitu : 1.
Strategi SO yaitu strategi yang dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya;
2. Strategi ST yaitu strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi segala ancaman yang mungkin timbul;
3. Strategi WO yaitu strategi yang diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada; 4.
Strategi WT yaitu strategi yang didasari pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
3.4.5.6 Arahan Perencanaan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar dalam Kerangka Pengembangan Wilayah di Kabupaten Cianjur
Arahan perencanaan pengembangan perikanan budidaya air tawar disusun dalam kerangka pengembangan wilayah di Kabupaten Cianjur. Pertimbangan-
pertimbangan yang digunakan dalam arahan tersebut didasarkan pada berbagai aspek dengan memperhatikan alokasi penggunaan lahan untuk sektor lainnya.
Kriteria yang dibangun untuk menyusun arahan pengembangan perikanan di Kabupaten Cianjur disajikan pada tabel 7.
Tabel 7. Kriteria penyusunan perencanaan pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dalam kerangka pengembangan wilayah di Kabupaten
Cianjur
No Aspek
Pertimbangan
1 Kesesuaian dan
ketersediaan lahan untuk kolam dan minapadi
Mempunyai hamparan minimum pada lahan kelas S1 dan S2 sebesar 15 ha rata-rata total
luas lahan dalam 1 satu kelompok dengan anggota berjumlah 20-30 orang.
2 Komoditas unggulan
perikanan Berada pada kecamatan yang mempunyai
komoditas unggulan perikanan hasil analisis LQ dan SS. Komoditas unggulan dapat pula
menggambarkan peluang untuk industri pengolahan apabila ikan unggulan tersebut
merupakan ikan yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk diolah.
3 Ketersediaan SDM
Adanya penduduk yang bekerja pada sektor perikanan, dilihat berdasarkan data RTP
Rumah Tangga Perikanan yang bersumber dari Disnakanla.
4 Infrastruktur
Jalan, listrik dan infrastruktur lain yang mendukung kegiatan perikanan.
5 Pasar
Ada pasar untuk memasarkan produk perikanan, baik berupa pasar tradisional dan
modernsupermarket maupun dilihat dari jumlah penduduk untuk mengetahui potensi
pasar.
6 Ketersediaan benih
Tersedianya benih, dilihat dari produksi benih yang bersumber dari data BPS
Kabupaten Cianjur.
7 Peluang terbentuknya
kelompok Dilihat
dari hamparan
lahan yang
mengelompok dan adanya SDM.