3.3 Metode Pengumpulan Data
Data untuk menganalisis wilayah eksisting untuk kolam dan sawah irigasi yang potensial untuk minapadi diperoleh melalui pengumpulan data sekunder.
Data sekunder berupa peta penggunaan lahan tahun 2011 yang bersumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Cianjur. Wilayah
eksisting untuk kolam pada penelitian ini berupa kawasan perairan tawar sesuai data yang tersedia pada peta penggunaan lahan tahun 2011. Kawasan perairan
tawar diasumsikan sebagai lokasi yang dapat digunakan untuk kolam.
Data untuk menganalisis lahan yang sesuai untuk kolam diperoleh melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer berupa pendapat pakar untuk
penyusunan kriteria lokasi yang sesuai untuk kolam, pengecekan lapang dan pengambilan sampel air sungai. Responden terdiri dari 4 empat orang akademisi
dan 1 satu orang pembudidaya ikan yang berkompeten dalam bidang perikanan. Data sekunder berupa Peta RBI Bakosurtanal 2001, peta-peta tematik, laporan,
literatur dan publikasi. Peta-peta tematik yang digunakan antara lain Peta Penggunaan Lahan tahun 2011 Bappeda 2011a, Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur Bappeda 2011b, Curah Hujan Bappeda 2011c, Peta Sungai Bappeda 2011d, Peta Jaringan Jalan Bappeda 2011e, Peta
Tanah Bappeda 2011f dan Peta Kelerengan analisis dari peta kontur, Bakosurtanal 2001.
Analisis lokasi yang sesuai untuk minapadi dilakukan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah data hasil
pengecekan lapang. Data sekunder yang digunakan meliputi Peta RBI, peta-peta tematik, laporan, literatur dan publikasi. Peta-peta tematik yang digunakan antara
lain Satuan Peta Lahan SPL dari Peta Sumberdaya Tanah Pulau Jawa dan Madura Puslittanak 2011, Peta Penggunaan Lahan tahun 2011 Bappeda 2011a,
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur Bappeda 2011b, Peta Curah Hujan Bappeda 2011c, Peta Daerah Irigasi Bappeda 2011g dan
Peta Kelerengan analisis dari peta kontur, Bakosurtanal 2001. Kesesuaian lahan untuk minapadi dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kesesuaian
lahan untuk padi sawah dan ketersediaan daerah irigasi.
Analisis komoditas unggulan perikanan setiap kecamatan di Kabupaten Cianjur menggunakan data sekunder, yaitu nilai produksi perikanan selama 5
lima tahun dari tahun 2007-2011. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Cianjur dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Disnakanla Kabupaten Cianjur. Analisis yang digunakan untuk menentukan komoditas unggulan perikanan pada penelitian ini yaitu analisis Location Quotient
LQ dan Shift Share SS. Analisis ini akan menghasilkan komoditas unggulan perikanan baik komparatif maupun kompetitif pada setiap kecamatan.
Data untuk menganalisis keterkaitan antar sektor perikanan dan sektor- sektor lain dikumpulkan melalui tabel Input-Output Kabupaten Cianjur tahun
2010 yang bersumber dari Bappeda Kabupaten Cianjur. Analisis tersebut dapat digunakan untuk melihat sektor-sektor apa saja yang yang berperan sebagai input
bagi sektor perikanan untuk mengembangkan sektor perikanan tersebut dan sektor apa saja yang menggunakan output dari sektor perikanan sebagai input bagi
kegiatan usahanya.
Data untuk merumuskan strategi pengembangan perikanan budidaya air tawar dikumpulkan melalui metode
A’WOT yang merupakan kombinasi antara metode AHP dan SWOT. Dengan metode ini, data dikumpulkan dalam dua tahap.
Tahap pertama adalah kegiatan pengumpulan faktor SWOT yang meliputi faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman.
Data yang digunakan pada tahap pertama ini diperoleh dari studi literatur dan wawancara dengan stakeholder. Tahap kedua bertujuan untuk memperoleh bobot
dan rating dari tiap-tiap faktor internal dan eksternal seperti metode AHP. Responden dipilih sebanyak 7 tujuh orang yang merupakan tokoh-tokoh kunci
key informan meliputi petani ikan 2 orang, Bappeda 1 orang, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan 2 orang, anggota legislatif 1 orang dan
akademisi 1 orang. Data untuk merumuskan arahan pengembangan perikanan budidaya air tawar disusun berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
sebelumnya.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri identifikasi wilayah eksisting kolam dan sawah irigasi, kesesuaian lahan untuk kolam dan
minapadi, komoditas unggulan perikanan setiap kecamatan, input –output dan
A’WOT untuk merumuskan arahan pengembangan perikanan di Kabupaten Cianjur. Matriks analisis penelitian dan bagan alir penelitian disajikan pada
Gambar 2 dan Tabel 1.
3.4.1 Identifikasi Wilayah Eksisting untuk Kawasan Perairan Tawar dan Sawah Irigasi
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui wilayah eksisting penggunaan lahan untuk kawasan perairan tawar dan sawah irigasi. Sawah irigasi merupakan
lahan yang dapat digunakan untuk budidaya ikan sistem minapadi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa peta penggunaan lahan
tahun 2011 yang bersumber dari Bappeda Kabupaten Cianjur.
3.4.2 Analisis Kesesuaian Lahan untuk Kolam dan Minapadi
Analisis kesesuaian lahan untuk kolam dan minapadi merupakan proses penilaian kesesuaian tanah dan air yang akan digunakan untuk budidaya ikan.
Analisis ini menghasilkan data atau informasi mengenai kelas-kelas kesesuaian lahan, kendala-kendala dan luasan lahan yang potensial sesuai untuk
dikembangkan. Kelas kesesuaian lahan yang akan digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat kelas yaitu S1 sangat sesuai, S2 cukup sesuai, S3
sesuai marginal dan N tidak sesuai.