Perumusan Masalah The Direction of Aquaculture Development for supporting Regional Development (A Case Study on Cianjur Regency)

menumbuhkan growth dan meningkatkan mutu biota akuatik. Berbeda dengan kegiatan penangkapan ikan yang hanya memanen ikan dari alam, pemanenan ikan dalam budidaya dilakukan setelah kegiatan pemeliharaan ikan yang mencakup persiapan wadah pemeliharaan, penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air serta penanganan hama dan penyakit. Budidaya perikanan dicirikan oleh jenis media budidaya dan komoditas yang bervariasi. Beragamnya jenis media dan komoditas budidaya perikanan merupakan potensi yang besar dan diharapkan mampu menjadi pendukung ketersediaan pangan bagi masyarakat. Jenis media yang akan digunakan dalam pengembangan budidaya hendaknya disesuaikan dengan potensi suatu wilayah Effendi 2009. Kegiatan perikanan budidaya dapat dilakukan di air laut, air payau maupun air tawar selama masih ditemukan sumber air yang memadai secara kualitas dan kuantitas. Pembagian menjadi air tawar, air payau dan air laut ditentukan berdasarkan kadar garamnya salinitas. Air tawar memiliki salinitas 0-5 ppt part per thousand, air payau 6-29 ppt dan air laut 30-35 ppt. Berdasarkan wadah produksinya, perikanan budidaya dapat dilakukan secara closed system maupun open system. Kedua sistem tersebut dicirikan oleh ada tidaknya pembatas antara unit budidaya dengan perairan sebagai sumber air. Contoh pembudidayaan secara closed system adalah budidaya ikan di kolam air tenang, kolam air deras, tambak dan sawah. Contoh pembudidayaan secara open system adalah budidaya ikan di jaring apung, karamba dan kombongan. Kegiatan budidaya ikan tidak terlepas dari ketersediaan air dan lahan. Budidaya ikan mempunyai nilai strategis dalam meningkatkan pendapatan petani mengingat budidaya perikanan air tawar lebih terkonsentrasi di daerah perdesaan yang memiliki sumber air yang cukup. Pemilihan wadah budidaya yang digunakan disesuaikan dengan potensi daerah. Beberapa wadah budidaya yang banyak di gunakan adalah budidaya ikan di kolam dan sawah minapadi.

2.2.1 Budidaya Ikan di Kolam

Lahan yang cocok untuk budidaya ikan di kolam adalah lahan yang memiliki sumber air, baik dari sungai, air irigasi maupun sumber mata air. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih lahan untuk kolam adalah: - Sumber air. Lokasi harus memiliki sumber air yang memadai; - Jenis tanah dan kemiringan. Tanah harus mampu menahan massa dan tidak mudah bocor. Akan tetapi, syarat ini tidak berlaku bila kolam dibuat permanen. Faktor kemiringan akan berpengaruh terhadap kemudahan dalam pengairan air secara gravitasi; - Kualitas air. Air untuk budidaya ikan adalah air yang tidak tercemar. Kualitas air untuk kegiatan budidaya ditentukan oleh kualitas dari sumber air yang digunakan. Air selalu menjadi faktor pembatas dalam produksi ikan skala komersial. Oleh karena itu, kondisi kualitas perairan perlu diketahui secara baik guna memantau kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap sumber air yang digunakan Swann 1996 dalam Radiarta et al. 2010. Budidaya ikan di kolam dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu kolam air tenang dan kolam air deras. Kolam air tenang merupakan media pemeliharaan ikan yang di dalamnya terdapat air yang bersifat menggenang stagnant, berbeda dengan kolam air deras dimana kolam didesain agar memungkinkan terjadinya aliran air flowtrough dalam pemeliharaan ikan dengan padat penebaran yang tinggi Effendi 2009. Kolam juga bisa diklasifikasikan berdasarkan jenis dasar kolam, yaitu kolam tanah, kolam semen dan kolam terpal. Kolam tanah merupakan jenis kolam yang banyak digunakan untuk budidaya ikan di Kabupaten Cianjur. Kolam tersebut memiliki dinding dan dasar berupa tanah. Tipe kolam ini cukup banyak pemilihnya bahkan cenderung paling populer di kalangan petani ikan karena pembuatannya cukup mudah dan sederhana yaitu hanya menggali tanah dan mengisinya dengan air. Meskipun ada juga kolam tanah yang terjadi secara alami dan siap digunakan untuk memelihara ikan.

2.2.2 Budidaya Ikan di Sawah

Minapadi adalah sistem budidaya terpadu antara ikan dan padi di sawah. Minapadi dapat dilakukan secara tumpang sari ikan bersama padi, penyelang saat menunggu tanam padi dan palawija di sawah lahan kering yang sebagian digenangi air Koesoemadinata 2003 dalam Yamin dan Haryadi 2010. Sistem minapadi memungkinkan petani bisa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya meningkatnya produktifitas lahan dan bertambahnya pendapatan dari panen padi dan ikan. Dalam sistem minapadi, setelah proses pengolahan tanah sambil menunggu waktu tanam, lahan ditanami benih ikan dan dipelihara selama 30-40 hari. Selanjutnya ikan dipanen dan dilakukan penanaman padi. Penanaman benih ikan selanjutnya baru dilakukan beberapa hari kemudian dan dilakukan pemeliharaan selama 30-40 hari. Dengan demikian dalam sekali siklus budidaya minapadi dapat dilakukan pemanenan ikan 2 dua kali dan pemanenan padi 1 satu kali. Penerapan sistem minapadi dapat menekan pertumbuhan gulma, mengurangi serangan hama dan penyakit serta meningkatkan jumlah musuh alami bagi hama tanaman Lu dan Li 2006 dalam Yamin dan Haryadi 2010. Hal ini disebabkan karena benih ikan memakan plankton dan organisme kecil lain yang terdapat di air termasuk telur dan larva hama padi. Hal ini menguntungkan karena ikan yang dipelihara memperoleh makanan tambahan. Selain itu, berkurangnya aplikasi pestisida dalam budidaya minapadi memberi keuntungan lain karena mendorong berkembangnya musuh alami bagi hama padi. Dengan berkurangnya aplikasi pestisida selain memberi keuntungan bagi petani dengan berkurangnya biaya produksi, juga memberi keuntungan bagi kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan. Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP telah mengembangkan program ”gerakan sejuta hektar mina padi” atau disingkat GENTANADI. Program tersebut dapat meningkatkan produksi ikan nasional dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani. Agar kondisi lahan sawah ideal bagi budidaya minapadi maka beberapa modifikasi perlu dilakukan. Pada dasarnya modifikasi yang dilakukan adalah untuk memperdalam area bagi budidaya ikan tanpa membuat tanaman padi tergenang lebih dalam serta meminimalkan akses ikan masuk lokasi budidaya padi. Paling tidak ada empat perbaikan fisik untuk budidaya minapadi yaitu: 1 meningkatkan tinggi pematang sehingga meningkatkan tinggi genangan dan meminimalkan kerusakan bila lokasi terendam air; 2 memasang jaring atau pembatas sehingga ikan tidak melarikan diri serta