Tabel 42. Potensi pengembangan wilayah untuk kolam dan minapadi berdasarkan hasil analisis kesesuaian dan ketersediaan lahan dan komoditas
unggulan perikanan
No. Kecamatan
Luas lahan sesuai dan tersedia ha Komoditas Unggulan
Perikanan Kolam
Minapadi S1+S2
S3 S1+S2
S3 a.
Wilayah Cianjur bagian utara
1 Bojongpicung
191 457
2.328 -
Mas, Nila 2
Cianjur 73
62 -
2 Lele
3 Cikalongkulon
888 2.968
248 -
Mas, Lele, Gurame 4
Cipanas 554
372 -
- Mas, Lele
5 Ciranjang
201 12
2.004 -
Nila, Lele, Gurame 6
Haurwangi 400
199 1.394
- Lele
7 Karangtengah
273 6
1.095 13
Mas, Nila, Lele 8
Mande 1.504
1.876 55
3 Lele, Gurame
9 Pacet
294 314
- -
Mas, Lele 10
Sukaluyu 718
113 1.447
198 Nila, Lele, Gurame
11 Sukaresmi
486 1.132
- -
Mas, Nila, Lele 12
Warungkondang 347
197 -
363 Mas, Nila, Lele
Jumlah a 4.426
7.708 8.783
579 -
b. Wilayah Cianjur bagian tengah
13 Campaka
608 1.330
- -
Mas 14
Campakamulya 413
665 -
- Mas
15 Kadupandak
702 1.396
2 1
Mas, Nila 16
Pagelaran 936
1.533 33
- Mas, Nila
17 Sukanagara
15 1.810
- -
Mas 18
Takokak 3.026
680 2
15 Mas
19 Tanggeung
647 442
4 30
Mas
Jumlah b 6.347
10.978 41
46 -
c. Wilayah Cianjur bagian selatan
20 Agrabinta
2.000 5.929
- -
Mas 21
Cibinong 2.202
4.836 -
- Mas
22 Cidaun
1.896 2.249
- -
Mas, Nila 23
Cikadu 388
1.730 -
- Mas
24 Naringgul
353 3.288
- -
Mas 25
Sindangbarang 3.214
1.076 -
- Mas
Jumlah c 10.053
18.295 -
- -
Jumlah a+b+c 20.826
36.981 8.824
625
Gambaran potensi pengembangan kolam dan minapadi di setiap wilayah bagian Kabupaten Cianjur adalah:
a. Wilayah Cianjur bagian utara: potensi pengembangan untuk kolam dan
minapadi terdapat pada lahan kelas S1, S2 dan S3. Hasil analisis kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk kolam pada lahan kelas S1 lebih tinggi
dibandingkan dengan wilayah lainnya, walaupun secara keseluruhan memiliki luas lahan yang sesuai untuk kolam yang lebih rendah. Hasil analisis
ketersediaan lahan dan kondisi eksisting sawah irigasi lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Kecamatan yang dapat dikembangkan
untuk kolam sebanyak 12 kecamatan dan minapadi sebanyak 7 tujuh kecamatan. Komoditas unggulan perikanan di wilayah ini lebih bervariasi
sehingga memungkinkan pembudidaya untuk memilih komoditas yang akan dikembangkan. Selain lahan dan jenis ikan, pengembangan di wilayah ini
dipengaruhi oleh infrastruktur, ketersediaan sumberdaya manusia, ketersediaan
sumber benih dan dekat dengan pasar. Akan tetapi, pengembangan di wilayah ini menghadapi kendala berupa konflik penggunaan lahan dan air yang tinggi;
b. Wilayah Cianjur bagian tengah: potensi pengembangan untuk kolam pada
lahan kelas S2 dan S3 dan minapadi pada lahan kelas S1 dan S3. Wilayah tengah ini mempunyai potensi pada lahan kelas S3 untuk kolam yang besar
sehingga akan mempengaruhi produksi yang dihasilkan. Diantara wilayah bagian lainnya, potensi pengembangan untuk kolam paling kecil, akan tetapi
dapat dikembangkan sebagai pendukung minapadi. Kecamatan yang dapat dikembangkan untuk kolam sebanyak 7 tujuh kecamatan dan minapadi
sebanyak 4 empat kecamatan. Kendala pengembangan kolam di wilayah ini adalah adanya pembatas pada lahan kelas S3 yang besar sehingga memerlukan
pengelolaan yang yang dapat mempengaruhi produksi ikan yang dihasilkan;
c. Wilayah Cianjur bagian selatan: potensi pengembangan kolam pada lahan
kelas S2 dan S3, sedangkan potensi untuk minapadi tidak tersedia. Wilayah ini dapat dikembangkan sebagai pendukung pengembangan kolam karena
mempunyai luas lahan kelas S2 yang besar. Kecamatan yang dapat diarahkan untuk kolam sebanyak 6 enam kecamatan. Kendala pengembangan di
wilayah ini berupa aksesibilitas yang rendah sehingga akan mempengaruhi ketersediaan sarana prasarana perikanan maupun pemasaran produk perikanan.
Peta potensi pengembangan untuk kolam disajikan pada Gambar 36 dan untuk minapadi disajikan pada Gambar 37.
Gambar 36. Peta potensi pengembangan kolam di Kabupaten Cianjur