Evaluasi Sumberdaya Lahan The Direction of Aquaculture Development for supporting Regional Development (A Case Study on Cianjur Regency)

Data untuk merumuskan strategi pengembangan perikanan budidaya air tawar dikumpulkan melalui metode A’WOT yang merupakan kombinasi antara metode AHP dan SWOT. Dengan metode ini, data dikumpulkan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah kegiatan pengumpulan faktor SWOT yang meliputi faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal peluang dan ancaman. Data yang digunakan pada tahap pertama ini diperoleh dari studi literatur dan wawancara dengan stakeholder. Tahap kedua bertujuan untuk memperoleh bobot dan rating dari tiap-tiap faktor internal dan eksternal seperti metode AHP. Responden dipilih sebanyak 7 tujuh orang yang merupakan tokoh-tokoh kunci key informan meliputi petani ikan 2 orang, Bappeda 1 orang, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan 2 orang, anggota legislatif 1 orang dan akademisi 1 orang. Data untuk merumuskan arahan pengembangan perikanan budidaya air tawar disusun berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri identifikasi wilayah eksisting kolam dan sawah irigasi, kesesuaian lahan untuk kolam dan minapadi, komoditas unggulan perikanan setiap kecamatan, input –output dan A’WOT untuk merumuskan arahan pengembangan perikanan di Kabupaten Cianjur. Matriks analisis penelitian dan bagan alir penelitian disajikan pada Gambar 2 dan Tabel 1.

3.4.1 Identifikasi Wilayah Eksisting untuk Kawasan Perairan Tawar dan Sawah Irigasi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui wilayah eksisting penggunaan lahan untuk kawasan perairan tawar dan sawah irigasi. Sawah irigasi merupakan lahan yang dapat digunakan untuk budidaya ikan sistem minapadi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa peta penggunaan lahan tahun 2011 yang bersumber dari Bappeda Kabupaten Cianjur.

3.4.2 Analisis Kesesuaian Lahan untuk Kolam dan Minapadi

Analisis kesesuaian lahan untuk kolam dan minapadi merupakan proses penilaian kesesuaian tanah dan air yang akan digunakan untuk budidaya ikan. Analisis ini menghasilkan data atau informasi mengenai kelas-kelas kesesuaian lahan, kendala-kendala dan luasan lahan yang potensial sesuai untuk dikembangkan. Kelas kesesuaian lahan yang akan digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat kelas yaitu S1 sangat sesuai, S2 cukup sesuai, S3 sesuai marginal dan N tidak sesuai. Peta kesesuaian lahan untuk minapadi Peta penggunaan lahan, kelerengan, tekstur tanah, curah hujan, jaringan jalan dan sungai SPL Peta kesesuaian dan ketersediaan lahan untuk kolam dan minapadi Arahan Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Cianjur Analisis A’WOT MCE Peta kesesuaian lahan untuk padi sawah Analisis komoditas unggulan perikanan Analisis Input Output Kriteria kesesuaian lahan untuk padi sawah Peta jaringan irigasi Peta sebaran lahan untuk sawah irigasi Peta sebaran lahan untuk kawasan perairan tawar Peta kesesuaian lahan untuk kolam Peta RTRW Gambar 2. Bagan alir penelitian