5.3.2 Analisis Keunggulan Kompetitif di Setiap Kecamatan
Perhitungan analisis Shift-Share SS dilakukan untuk melengkapi analisis LQ. Nilai SS merupakan penggabungan dari ketiga nilai komponen yang terdiri
dari pertumbuhan total, pergeseran proporsional dan pergeseran diferensial. Hasil analisis SS menjelaskan kemampuan berkompetisi competitiveness pada aktifitas
tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau perubahan aktifitas dalam cakupan wilayah lebih luas Tabel 33.
Tabel 33. Hasil analisis SS per komoditas ikan di setiap kecamatan
No. Kecamatan
Nilai SSA per komoditas Mas
Nila Lele
Gurame a.
Wilayah Cianjur bagian utara
1 Bojongpicung
0,39 0,60
0,38 -
2 Cianjur
0,92 1,21
1,33 -
3 Cibeber
-0,29 -0,17
-0,28 -
4 Cikalongkulon
-0,08 0,11
0,90 0,80
5 Cilaku
-0,32 -0,22
-0,32 -
6 Cipanas
6,19 7,30
5,22 -
7 Ciranjang
0,30 1,51
1,28 0,64
8 Cugenang
-0,15 -0,02
-0,15 -
9 Gekbrong
-0,61 -0,55
-0,64 -
10 Haurwangi
10,98 5,23
1,44 -
11 Karangtengah
0,67 0,93
0,67 -
12 Mande
-0,04 1,47
-0,65 0,73
13 Pacet
3,79 4,53
3,34 -
14 Sukaresmi
1,13 1,23
1,25 -
15 Sukaluyu
-0,15 0,22
0,49 1,04
16 Warungkondang
0,55 1,40
0,89 -
b. Wilayah Cianjur bagian tengah
17 Campaka
0,82 2,13
1,90 -
18 Campakamulya
1,20 1,54
- -
19 Cijati
-0,23 -0,11
- -
20 Kadupandak
1,46 1,84
- -
21 Pagelaran
0,96 1,26
- -
22 Pasir Kuda
11,30 13,19
- -
23 Sukanagara
1,21 1,88
- -
24 Tanggeung
1,13 1,46
- -
25 Takokak
0,64 0,90
- -
c. Wilayah Cianjur bagian selatan
26 Agrabinta
3,43 8,40
- -
27 Cibinong
1,86 2,30
- -
28 Cidaun
0,03 0,19
- -
29 Cikadu
1,94 2,39
- -
30 Leles
-0,41 0,05
- -
31 Naringgul
0,84 1,13
- -
32 Sindangbarang
0,79 1,07
- -
Nilai SS 0 dipengaruhi oleh pergeseran diferensial yang negatif. Komponen ini menggambarkan dinamika keunggulanketakunggulan suatu
aktifitas tertentu di sub-wilayah tertentu terhadap aktifitas tersebut di sub-wilayah lain. Budiharsono 2001 menyatakan apabila suatu komoditas mempunyai nilai
SS 0, maka komoditas tersebut mempunyai keunggulan kompetitif daya saing
yang rendah. Nilai SS 0 banyak terdapat di wilayah Cianjur bagian utara. Walaupun kedua ikan tersebut memperoleh keunggulan komparatif yang tinggi
akan tetapi belum diimbangi dengan keunggulan kompetitifnya. Wilayah Cianjur bagian selatan maupun tengah menunjukkan keunggulan kompetitif yang lebih
baik, ditunjukkan dengan nilai SS 0. Kecamatan Cijati menunjukkan nilai SS 0 untuk ikan Mas dan Nila, kecamatan Leles memperoleh nilai SS 0 untuk Ikan
Mas.
5.3.3 Alternatif Komoditas Unggulan Perikanan di Setiap Kecamatan
Kombinasi hasil perhitungan LQ dan SSA dapat digunakan untuk melihat komoditas ikan yang memiliki keunggulan baik komparatif maupun kompetitif
Tabel 34.
Tabel 34. Indeks LQ dan SSA
Kecamatan Mas
Nila Lele
Gurame
LQ SSA
LQ SSA
LQ SSA
LQ SSA
a. Wilayah Cianjur bagian utara
Bojongpicung 1,16
0,39 1,21
0,60 0,77
0,38 -
- Cianjur
1,10 0,92
1,27 1,21
1,27 1,33
- -
Cibeber 1,22
-0,29 1,28
-0,17 0,90
-0,28 -
- Cikalongkulon
1,04 -0,08
1,38 0,11
1,67 0,90
4,31 0,80
Cilaku 1,22
-0,32 1,33
-0,22 0,70
-0,32 -
- Cipanas
1,17 6,19
0,87 7,30
1,13 5,22
- -
Ciranjang 0,99
0,30 1,48
1,51 1,31
1,28 5,66
0,64 Cugenang
1,23 -0,15
1,23 -0,02
0,92 -0,15
- -
Gekbrong 1,34
-0,61 1,50
-0,55 1,39
-0,64 -
- Haurwangi
0,96 10,98
0,66 5,23
1,80 1,44
- -
Karangtengah 1,17
0,67 1,22
0,93 1,28
0,67 -
- Mande
1,06 -0,04
1,16 1,47
2,32 -0.65
7,08 0,73
Pacet 1,20
3,79 0,88
4,53 1,22
3,34 -
- Sukaresmi
1,15 1,13
1,20 1,23
1,36 1,25
- -
Sukaluyu 1,19
-0,15 1,32
0,22 1,29
0,49 2,36
1,04 Warungkondang
1,17 0,55
1,20 1,40
1,25 0,89
- -
b. Wilayah Cianjur bagian tengah
Campaka 1,19
0,82 0,75
2,13 0,02
1,90 -
- Campakamulya
1,27 1,20
0,79 1,54
0,01 -
- -
Cijati 1,25
-0,23 1,06
-0,11 -
- -
- Kadupandak
1,23 1,46
1,06 1,84
- -
- -
Pagelaran 1,23
0,96 1,09
1,26 -
- -
- Pasirkuda
0,03 11,30
0,04 13,19
- -
- -
Sukanagara 1,23
1,21 0,69
1,88 -
- -
- Takokak
1,29 1,13
0,77 1,46
- -
- -
Tanggeung 1,25
0,64 0,90
0,90 -
- -
-
c. Wilayah Cianjur bagian selatan
Agrabinta 1,23
3,43 0,57
8,40 -
- -
- Cibinong
1,29 1,86
0,76 2,30
- -
- -
Cidaun 1,28
0,03 1,09
0,19 -
- -
- Cikadu
1,34 1,94
0,71 2,39
- -
- -
Leles 1,26
-0,41 0,60
0,05 -
- -
- Naringgul
1,27 0,84
0,75 1,13
- -
- -
Sindangbarang 1,28
0,79 0,69
1,07 -
- -
-
Pemilihan komoditas unggulan perikanan dalam penelitian ini didasarkan kepada komoditas yang unggul baik komparatif maupun kompetitif di setiap
kecamatan. Keunggulan komparatif dilihat dari nilai LQ 1 sedangkan keunggulan kompetitif terlihat dari nilai SS 0. Berdasarkan hal tersebut maka
dapat ditetapkan komoditas unggulan perikanan di setiap kecamatan Tabel 35. Setiap kecamatan dapat mempunyai keunggulan baik komparatif maupun
kompetitif lebih dari 1 satu jenis komoditas, sehingga memungkinkan pembudidaya untuk memilih komoditas yang akan dikembangkan.
Hendayana 2003 menyatakan bahwa berbagai pendekatan dan analisis banyak digunakan untuk mengidentifikasi komoditas unggulan. Kelebihan metode
LQ dan SS adalah penerapan yang mudah, sederhana dan tidak memerlukan program pengolahan yang rumit. Lebih lanjut, Rustiadi et al. 2011 menyatakan
bahwa metode LQ dan SS banyak diterapkan untuk analisis komoditas unggulan. Meskipun sederhana, akan tetapi metode LQ dan SS dapat menggambarkan
komoditas unggulan yang ada di suatu wilayah.
Tabel 35. Alternatif komoditas unggulan perikanan di setiap kecamatan berdasarkan hasil analisis LQ dan SSA
No Kecamatan
Komoditas Unggulan a.
Wilayah Cianjur bagian utara
1 Bojongpicung
Mas, Nila 2
Cianjur Mas, Nila, Lele
3 Cikalongkulon
Nila, Lele, Gurame 4
Cipanas Mas, Lele
5 Ciranjang
Nila, Lele, Gurame 6
Haurwangi Lele
7 Karangtengah
Mas, Nila, Lele 8
Mande Nila, Gurame
9 Pacet
Mas, Lele 10
Sukaresmi Mas, Nila, Lele
11 Sukaluyu
Nila, Lele, Gurame 12
Warungkondang Mas, Nila, Lele
b. Wilayah Cianjur bagian tengah
13 Campaka
Mas 14
Campakamulya Mas
15 Kadupandak
Mas, Nila 16
Pagelaran Mas, Nila
17 Sukanagara
Mas 18
Takokak Mas
19 Tanggeung
Mas
c. Wilayah Cianjur bagian selatan
20 Agrabinta
Mas 21
Cibinong Mas
22 Cidaun
Mas, Nila 23
Cikadu Mas
24 Naringgul
Mas 25
Sindangbarang Mas