Alat-alat Optik Uraian Materi Optik

34 praktikum ini mampu mengarahkan siswa dalam mencapai pemahaman yang lebih berkembang. 56 f. Navies Luthvitasari, Ngurah Made D. P, Suharto Linuwih 2012, dalam Journal of Innovative Science Education , dengan judul “Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif, dan Kemahiran Generik Sains”. Hasil analisis uji gain menunjukan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan aspek keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemahiran generik sains siswa SMK. 57 g. Hesty Oktafiana, Zulfiani, dan Sujiyo Miranto 2015, dalam Jurnal EDUSAINS, dengan judul “Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Konsep Sel ”. Hasil penelitian yang didapat Keterampilan Generik Sains siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terstruktur. 58 h. Muhammad Nasir, Ahmad Harjono, dan Nyoman Sridana 2014, dalam Jurnal Ilmu Pendidikan , dengan judul “Pengembangan LKS Inkuiri Terintegrasi Generik Sains pada Materi Fluida Statis”. Hasil penelitian ini berhasil membuat LKS Inkuiri Terintegrasi Generik Sains ITGS yang efektif meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan mendapat respon positif dari siswa. 59 56 Wiwik Agustiningsih, Surwanto, dan Suparmi, “Pengembangan Instrumen Praktikum Berbasis Keterampilan Generik Sains Pada Pembelajaran Fisika Materi Teori Kinetik Gas Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Ajaran 20122013 ”, Jurnal Inkuir, Volume 3, Nomor 1, 2014, hal. 50. 57 Navies Luthvitasari, Ngurah Made D. P, Suharto Linuwih, “Implementasi Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif, dan Kemahiran Generik Sains”, Journal of Innovative Science Education, 2012, hal. 92. 58 Hesty Oktafiana, Zulfiani, dan Sujiyo Miranto, “Perbedaan Keterampilan Generik Sains antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbi ng pada Konsep Sel”, Jurnal EDUSAINS, 2015, Hal. 185. 59 Muhammad Nasir, Ahmad Harjono, dan Nyoman Sridana, “Pengembangan LKS Inkuiri Terintegrasi Generik Sains pada Materi Fluida Statis”, Jurnal Ilmu Pendidikan,2015, Hal. 189. 35

F. Kerangka Berpikir

Permasalahan dalam pendidikan di Indonesia masih banyak ditemukan, dampaknya kualitas pendidikan di negara ini masih dianggap kurang baik. Secara regional di Kabupaten Karawang, maupun secara nasional di Indonesia keterampilan lulusan masih dianggap lemah. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan untuk meningkatkan kualitas lulusan Indonesia. Satu diantara penyebabnya adalah karena proses pembelajaran yang belum menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir. Pengembangan keterampilan berpikir sangat bergantung pada proses pembelajaran. Peningkatan keterampilan berpikir siswa berbanding lurus dengan peningkatan hasil belajar siswa. Guru, bahan ajar, dan siswa; ketiganya harus berinteraksi untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Sayangnya buku teks sebagai bahan ajar utama bagi siswa, pengembangan dan kualitasnya masih kurang diperhatikan. Faktanya, buku teks pelajaran belum mengembangkan keterampilan berpikir secara khusus. Satu dampak yang bisa ditimbulkan, yaitu siswa tidak memiliki keterampilan pemecahan masalah. Beberapa program penilaian tingkat Internasional yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian siswa yang ada di berbagai negara. Dua diantara program tersebut yaitu, TIMMS Trends in International Mathematics and Science Study, dan PISA Programme for Student Assessment. Kedua program ini menekankan pada pengukuran keterampilan berpikir siswa, terutama untuk sains. Tetapi, hasil yang didapatkan kurang memuaskan. Indonesia selalu berada di bawah nilai rata- rata sejak awal berpartisipasi. Untuk itu, keterampilan berpikir siswa perlu dikembangkan. Strategi untuk memunculkan keterampilan berpikir dalam buku teks dapat menjadi langkah awal yang baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena buku teks yang beredar belum diketahui gambaran pengembangan keterampilan berpikir. Belum ada buku yang secara spesifik mengembangkan suatu keterampilan berpikir tertentu. Padahal dengan beragamnya keterampilan berpikir yang kemudian disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dapat menghasilkan beragam buku teks. Untuk mata pelajaran sains, dapat dikembangkan