tinggi benda h, dan tinggi bayangan h’, didefinisikan perbesaran linear menjadi
91
bertanda negatif.
34. PA5.7
Apa yang dimaksud dengan aberasi sferis pada cermin?
Aberasi sferis adalah cacat pembentukan bayangan pada cermin, sehingga sinar datang yang sejajar sumbu utama tidak dipantulkan
tepat melalui satu titik yaitu titik fokus F, melainkan agak tersebar kea rah sejajar sumbu utama lihat Gambar a secara
seksama. Deduktif
Paragraf ini mengajak siswa memahami keteraturan tentang
aberasi sferis. KL-A
35. PA5.8
Cacat pembentukan bayangan ini disebabkan oleh bentuk permukaan cermin bentuk bola.
Untuk membetulkan cacat in harus digunakan cermin parabolic, seperti pada Gambar b.
Deduktif Paragraf ini mengajak siswa
memahami keteraturan. KL-A
36. PB.1
Di SMP Anda telah mempelajari konsep dasar pembiasan cahaya berikut terapannya pada prisma dan lensa. Anda juga telah
mempelajari cara melukis bayangan pada lensa cembung dan cekung dan perhitungan letak bayangan dengan menggunakan
rumus lensa, yang persis sama dengan rumus cermin. Semua bahasan ini akan dibahas ulang dengan pembahasan kuantitatif
yang lebih mendalam. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mempelajari ulang konsep-konsep pembiasan, prisma, dan
lensa dari buku IPA SMP. Induktif
Paragraf ini mengingatkan siswa hal-halketeraturan yang telah
dipelajari di SMP. KL-A
37. PB.2
Apa itu pembiasan cahaya? Telah Anda ketahui bahwa ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium misalnya udara
dan larutan susu, cahaya akan dibelokkan, seperti pada Gambar 8.21. Peristiwa pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang
batas antara dua medium inilah yang disebut pembiasan cahaya.
Deduktif Paragraf ini mejelaskan masalah
berdasarkan keteraturan, yang dalam hal ini mengenai
pembiasan cahaya. KL-B
38. PB1.1
Di SMP telah melakukan percobaan dan menemukan ada dua hukum tentang pembiasan.
Kedua hukum ini dirumuskan pada tahun 1621 oleh matematikawan Belanda, Willebrord Snellius
1580-1626. Oleh karena itu, kedua hukum pembiasan ini popular dengan sebutan hukum I Snellius dan hukum II Snellius.
Deduktif Paragraf ini mengajak siswa
memahami keteraturan. KL-A
39. PB1.2
Hukum I Snellius berbunyi: sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. Pada Gambar 8.22,
ketiganya terletak pada busur derajat sebagai sebagai bidang datar. Deduktif
Paragraf ini menjelaskan sesuatugejala alam melalui
hukum yang ada, di sini dituliskan bunyi hukum Snellius I.
KLTA-B