65
skala, pengamatan tak langsung, dan pengamatan langsung.
8
Sedikitnya keterampilan generik sains yang muncul di kedua buku dimana hanya ada tiga
aspek dominan. Bila disesuaikan dengan tingkat kesukaran pengembangan keterampilan generik sains menurut Brotosiswoyo 2001, terdapat aspek yang
sebetulnya mudah untuk dikembangkan namun persentase kemunculannya kecil seperti pengamatan langsung dan tidak langsung.
Kemunculan keterampilan generik pengamatan langsung dan tidak langsung, pemahaman tentang skala, bahasa simbolis, konsistensi logis, dan
pemodelan matematik, terkategori mudah untuk dikembangkan dalam bahan ajar terutama buku teks. Untuk keterampilan generik logical frame, inferensi logika,
hukum sebab akibat, dan abstraksi; keempat aspek ini masih memerlukan suatu strategi khusus untuk bisa lebih dimunculkan di bahan ajar siswa. Hal ini sama
dengan Brotosiswojo 2001, yang menempatkan keterampilan generik inferensi logika, hukum sebab akibat, dan abstraksi sebagai keteramilan henerik yang sulit
dikembangkan.
3. Rekomendasi Buku Teks Fisika ditinjau dari ketersedian KGS
Berdasarkan hasil penelitian dalam menganalisis ketersediaan KGS di buku teks fisika SMAMA kelas X pada konsep optik, maka dapat dijelaskan
bahwa secara keseluruhan kemunculan aspek KGS yang teridentifikasi di kedua buku berbeda. Ditinjau dari keterampilan generik sains yang dimunculkan, buku
A memunculkan tujuh keterampilan, sedangkan buku B hanya empat keterampilan. Buku A lebih direkomendasikan untuk mengembangkan
keterampilan generik sains siswa. Gambar 4.11 menunjukan perbandingan kemunculan aspek KGS di dua
buku yang dianalisis.
8
Ibid., Hal. 132.
66
Keterangan:
A. Pengamatan Langsung
B. Pengamatan Tidak Langsung
C. Pemahaman tentang Skala
D. Bahasa Simbolis
E. Kerangka Logika Taat Azas
F. Konsistensi Logis
G. Inferensi Logika
H. Pemodelan Matematik
I. Hubungan Sebab Akibat
J. Abstraksi
K. None
Gambar 4.11 Perbandingan Kemunculan Aspek KGS pada Buku Teks C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentunya masih memiliki banyak kendala dan keterbatasan. Berikut diantara keterbatasan dalam penelitian ini:
1. Cakupan wilayah observasi hanya dibatasi di MAN se-Kabupaten Karawang,
akan lebih baik bila cakupan wilayah dapat diperluas setidaknya di MA se- Kabupaten Karawang.
A B
C D
12 E
2
F 33
G H
48 I
J K
5
Buku A
A B
1 C
D 12
E
F 39
G H
45 I
J K
3
Buku B
67
2. Pemilihan buku pembanding akan lebih baik bila dapat menghubungi pihak
BSNP untuk mengetahui rincian hasil penilaian setiap buku. Guna pemilihan buku berdasarkan peringkat dalam penilaian.
3. Dalam penentuan koefisien kesepakatan pengamat, akan lebih baik bila
ditambahkan jumlah pengamatnya. 4.
Penentuan sampel penelitian hanya difokuskan pada satu bab yang dianggap sulit oleh siswa. Akan lebih baik bila yang dianalisis adalah keseluruhan
materi yang ada di buku teks, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertingkat. Misalnya 20 halaman di setiap bab.