56
Tabel 4.2 Koefisien Kesepakatan KK untuk Setiap Buku yang Dianalisis Buku
Rata-Rata KK A
B KK
0.97 0.99
0.98
Data di atas menunjukan bahwa koefisien kesepakatan untuk setiap buku dan koefisien rata-rata menunjukkan angka lebih besar dari 0.75, ini berarti
reliabilitas pengamatan antara pengamat I dan II terkategori sangat baik.
B. Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Pada bagian ini akan didiskusikan mengenai perbedaan cakupan materi buku A dan B, kemunculan aspek KGS di kedua buku yang dianalisis, dan buku
yang lebih direkomendasikan untuk pembelajaran fisika dengan mengembangkan Keterampilan Generik Sains.
1. Deskripsi Cakupan Materi Buku A dan Buku B
Pada kedua buku yang dianalisis terdapat beberapa perbedaan yang dapat dibandingkan. Perbedaan utama keduanya terletak pada judul materi yang
dibahas, buku A membahas optik geometris sedangkan buku B membahas alat- alat optik.
Konsep optik pada kurikulum 2013 difokuskan pada alat-alat optik, dengan catatan bahwa siswa telah mempelajari mengenai cahaya dan sifat-sifatnya
pemantulan dan pembiasan di SMP. Bila membandingkan penyajian materi pada buku A dan B, jika dilihat keterkaitannya dengan Kompetensi Inti KI dan
Kompetensi Dasar KD pada Kurikulum 2013 maka buku B dapat dinyatakan lebih sesuai dengan kurikulum 2013, buku B hanya membahas alat-alat optik saja,
sedangkan pada buku A terdapat pembahasan mengenai pemantulan dan pembiasan terlebih dulu. Untuk mengetahui perbandingan cakupan materi kedua
buku teks fisika SMAMA kelas X yang dianalisis, berikut peta konsep dari kedua buku.
57
a. Peta Konsep dari Buku A
Gambar 4.5 Peta Konsep dari Buku A
b. Peta Konsep dari Buku B
Gambar 4.6 Peta Konsep dari Buku B
58
Buku A membahas dengan terperinci mengenai pemantulan dan pembiasan cahaya, baru kemudian membahas mengenai alat-alat optik. Pola
penjelasan mengenai rumus yang digunakan beberapa dijelaskan lengkap dengan penurunan rumusnya. Sedangkan buku B lebih sederhana dan ringkas. Dengan
fokus bahasan hanya tentang alat-alat optik, tidak ditemukan penurunan rumus di buku B.
2. Aspek KGS pada Buku A dan Buku B
Pembahasan berfokus pada setiap aspek KGS di kedua buku yang dianalisis. Aspek-aspek KGS yang muncul di buku A dan B secara lebih rinci
dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengamatan Langsung
Aspek pengamatan langsung tidak muncul di kedua buku yang dianalisis. Absennya aspek ini begitu disayangkan, karena dengan kemunculannya dapat
membantu meningkatkan peran serta pemahaman siswa dalam pembelajaran. Bila dibandingkan dengan hasil penelitian dari Septa Niti Susanti 2013, diketahui
bahwa pada bagian kegiatan siswa yang dipandukan dengan LKS berbasis KGS dapat mengembangkan keterampilan pengamatan langsung siswa hingga 98.
1
Hal ini menunjukkan pada buku teks pun, khususnya di bagian kegiatan siswa baiknya bisa memberikan pernyataan yang mengajak siswa untuk melakukan
observasi langsung. Keterlibatan langsung ini diperlukan dalam pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa akan suatu fenomena.
b. Pengamatan Tidak Langsung
Aspek KGS kedua yaitu pengamatan tidak langsung. Aspek ini muncul dengan frekuensi yang sama di kedua buku teks. Kemunculan aspek ini hanya ada
1
Septa Niti Susanti, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS Berbasis Keterampilan Generik Sains KGS, pada Materi Hukum Ohm dan Hukum I Kirchoof”, Jurnal Unila,
Universitas Lampung, 2013, hal. 41. http:digilib.unila.ac.id5629
23 Desember 2015