Kerangka Logika Taat Azas

63 Buku A memunculkan lebih banyak aspek ini dibandingkan buku B. Aspek ini muncul paling dominan di bagian gambar, contoh dan latihan soal. Pengembangan aspek ini dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pengembangan aspek ini pada mata pelajaran fisika juga menuntut siswa untuk memiliki pemahaman yang abik mengenai prinsip- prinsip dan hukum-hukum fisika. 5 Dengan munculnya keterampilan ini di buku teks, siswa diharapkan dapat mengungkapkan fenomenamasalah dalam bentuk sketsa gambargrafik, bahasa matematika, rumusan, dan mengajukan alternatif penyelesaian masalah. Konsep optik sesuai untuk mengembangkan kemampuan ini, karena pada konsep optik siswa banyak diajak untuk membuat sketsa gambar seperti pola jalan sinar pada mikroskop. Berikut contoh gambar yang terdapat pada buku yang dianalisis: Gambar 4.10 Contoh Kemunculan Pemodelan Matematik di buku teks Selain memunculkan sketsa gambar, penggunaan bahasa matematika dan rumusan untuk menyelesaikan suatu persoalan seperti dalam mengetahui perbesaran teropong juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan matematiknya. 5 Saprudin, Sutarno, dan Liliasari, “Developing Generic Sience Skills of Prospective Teacher Trough Offline and Online Interactive Multimedia in Physics Learning ”, Proceedings of The 4 th International Conference on Teacher Education, 2010. Hal. 673. 64

i. Hukum Sebab Akibat

Aspek kesembilan dari KGS yaitu hukum sebab akibat. Hasil identifikasi aspek KGS yang muncul di kedua bukumenunjukan bahwa hanya buku A yang memunculkan aspek ini dengan persentase kurang dari 2. Di buku B tidak teridentifikasi kemunculan aspek ini. Hal ini menunjukkan bahwa hukum sebab akibat masih sangat rendah dimunculkan di buku ajar. Keterampilan ini dikategorikan sebagai keterampilan generik dalam kategori cukup sulit dikembangkan. 6 Aspek ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami hubungan satu atau lebih keadaan yang mempengaruhi keadaaan lainnya. Penyajian pada bagian penjelasan materi untuk hukum-hukum yang termasuk hukum sebab akibat yang dituliskan di buku teks sebaiknya dibuat lebih terperinci dengan bentuk paragraf deskriptif, sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa.

j. Abstraksi

Aspek terakhir dari KGS yaitu aspek abstraksi yang merupakan aspek terkategori sukar untuk dikembangkan. Kemampuan berpikir abstraksi menutut pembelajar menggunakan konsep-konsep yang dimiliki dalam memecahkan masalah, memahami prinsip atau aturan dan hukum, memiliki penguasaan konsep secara menyeluruh dan memahami hierarki konsep serta hubungan antar konsep satu dengan lainnya, serta kemampuan memberikan gambaran dan analogi secara nyata akan konsep-konsep yang abstrak. 7 Aspek ini penting untuk dikembangkan guna memudahkan siswa memahami hal-hal yang abstrak. Namun untuk bahasan optik di SMA kelas X, aspek ini memang tidak dimunculkan. Brotosiswoyo 2001 mengemukakan urutan keterampilan generik dari yang sukar dikembangkan ke urutan yang terkategori mudah dikembangkan, yaitu: abstraksi, inferensi logika, pemodelan matematik, hukum sebab akibat, konsistensi logis, kerangka logika taat azas, bahasa simbolik, kesadaran tentang 6 Wiwik Agustinaningsih, op. cit.,hal. 59. 7 Sudarmin, Op. Cit., Hal. 137.