4
lainnya.
12
Tetapi,  pengembangan  KGS  masih  sangat  minim  dilakukan. Berdasarkan hasil survei di MAN se-Kabupaten Karawang, diketahui bahwa guru-
guru  mata  pelajaran  fisika  belum  mengembangkan  KGS.
13
Hal  ini  dapat  pula ditinjau  dari  sedikitnya  penelitian  mengenai  KGS,  terutama  informasi  mengenai
pengembangan KGS dalam bahan ajar yang digunakan guru dan siswa di sekolah. Sebagai sumber utama dalam pembelajaran, belum ada penelitian yang dilakukan
guna  mengetahui  ketersediaan  KGS  dalam  buku  teks  yang  digunakan.  Oleh karena  itu,  perlu  dilakukan  analisis  buku  teks  fisika  ditinjau  dari  keterampilan
generik sains. Hasil survei penggunaan buku teks di MAN se-Kabupaten Karawang pada
semester ganjil tahun ajaran 20152016, terdapat satu buku teks fisika yang paling banyak  digunakan  yang  kemudian  disimbolkan  sebagai  buku  A.  Untuk
memperoleh  gambaran  ketersediaan  KGS  yang  lebih  baik,  diperlukan  satu  buku lagi  sebagai  komparasi.  Pemerintah  melalui  peraturan  menteri  pendidikan  dan
kebudayaan  Permendikbud  Nomor  65  Tahun  2014  telah  menetapkan  beberapa buku  teks  Fisika  yang  memenuhi  syarat  kelayakan  untuk  digunakan  dalam
pembelajaran.  Kemudian,  dipilih  satu  buku  yang  telah  dinyatakan  layak berdasarkan  Permendikbud  No.  65  Tahun  2014,  yang  disimbolkan  sebagai  buku
B. Berdasarkan survei juga diketahui untuk konsep yang dianggap sulit oleh siswa adalah konsep Optik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui
bagaimanakah  ketersediaan  aspek  keterampilan  generik  sains  pada  buku SMAMA,  dengan  judul  penelitian
“Analisis  Komparatif  Buku  Teks  Fisika SMAMA  Ditinjau  Dari  Keterampilan  Generik  Sains  KGS  Pada  Konsep
Optik Studi Deskriptif di MAN se- Kabupaten Karawang”.
12
M.  Nasir,  Ahmad  Harjono,  Nyoman  Srinada,  “Pengembangan  LKS  Terintegrasi Generik Sains Pada Materi Fluida Statis”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 21, 2014, h. 195.
13
Lampiran 1.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  dapat  diidentifikasi  masalah  dalam penelitian ini, yaitu:
1. Rendahnya  kualitas  sumber  daya  manusia  SDM  di  Indonesia  berdasarkan
Human Development Index, hingga diperlukannya suatu strategi khusus untuk meningkatkannya,  satu  diantaranya  dengan  meningkatkan  keterampilan
berpikir siswa. 2.
Mudahnya sumber informasi tapi banyak yang belum terjamin kebenarannya, hal ini membuat buku teks sebagai pedoman utama siswa harus berkualitas.
3. Banyaknya  buku  teks  kurikulum  2013  yang  beredar  di  masyarakat,  tapi
belum  diketahui  gambaran  ketersediaan  buku-buku  tersebut  terkait pengembangan keterampilan berpikir, khususnya keterampilan generik sains.
4. Belum  adanya  penelitian  untuk  mengetahui  gambaran  keterampilan  generik
sains  pada  buku  teks  fisika  SMAMAsederajat  khususnya  di  Kabupaten Karawang.
C. Pembatasan Masalah
Untuk  penelitian  yang  terarah  dan  mendalam  dengan  cakupan  yang  tidak terlalu luas, berikut batasan masalah dalam penelitian ini:
1. Buku  teks  pelajaran  yang  dijadikan  objek  penelitian  merupakan  buku  teks
Fisika SMAMA kelas X. 2.
Bagian  yang  dianalisis  pada  buku  teks  terpilih  ialah  materi  kumpulan pernyataan berupa paragraf dan bukan paragraf, gambar, tabel,  contoh  soal,
kegiatan siswa, dan latihan soal. 3.
Kegiatan  analisis  dilakukan  berdasarkan  kriteria  penilaian  buku  dengan menggunakan  10  aspek  keterampilan  generik  sains  menurut  Brotosiswoyo
2001; yaitu pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, pemahaman tentang  skala,  bahasa  simbolis,  kerangka  logika  taat  azas,  konsistensi  logis,
inferensi  logika,  pemodelan  matematika,  hubungan  sebab  akibat,  dan abstraksi.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  dan  identifikasi  masalah  di  atas,  rumusan masalah
secara  umum  pada  penelitian  ini,  yaitu:  “Bagaimanakah  perbandingan buku  teks  fisika  SMAMA  ditinjau  dari  keterampilan  generik  sains  pada  konsep
optik?” Rumusan umum di  atas  secara operasional dijabarkan  ke  dalam  beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana perbandingan cakupan materi di kedua buku teks fisika SMAMA pada konsep optik?
2. Bagaimana  gambaran  ketersediaan  KGS  dalam  buku  A  dan  buku  B  pada
konsep optik? 3.
Buku  manakah  yang  lebih  direkomendasikan  untuk  digunakan  dalam pembelajaran fisika ditinjau dari ketersediaan KGS?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas,  maka  tujuan  penelitian  ini  secara umum, yaitu: untuk mengetahui perbandingan buku teks fisika SMAMA ditinjau
dari keterampilan generik sains pada konsep optik. Secara terperinci, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbandingan cakupan materi pada kedua buku teks fisika
SMAMA yang dianalisis di konsep optik. 2.
Untuk  mengetahui  gambaran  ketersediaan  KGS  dalam  buku  A  dan  buku  B pada konsep optik.
3. Untuk  mengetahui  buku  teks  manakah  yang  lebih  direkomendasikan
digunakan dalam pembelajaran fisika ditinjau dari ketersediaan KGSnya.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu: 1.
Bagi  guru  dan  siswa,  dapat  dijadikan  sebagai  pertimbangan  dalam  memilih buku  teks  pelajaran  fisika  yang  baik  dan  tepat  untuk  mengembangkan
7
keterampilan  berpikir  siswa,  khususnya  yang  mengembangkan  keterampilan generik sains.
2. Bagi  penulis  dan  penerbit  buku  teks,  dapat  memberikan  kontribusi  dalam
pembuatan buku teks yang mengembangkan keterampilan berpikir siswa. 3.
Bagi  Institusi  Pemerintah  Kemendikbud,  BSNP,  dan  Puskurbuk,  dapat memberikan rekomendasi perlunya pengembangan bahan ajar terutama buku
teks  yang  lebih  mengembangkan  keterampilan  berpikir  khususnya  untuk keterampilan generik sains.
4. Bagi  peneliti  lain,  dapat  dijadikan  suatu  kajian  yang  menarik  untuk  perlu
diteliti lebih lanjut dengan konsep yang berbeda.
8
BAB II KAJIAN TEORITIK
A.   Buku Teks Pelajaran 1.  Definisi Buku Teks Pelajaran
Buku  teks  adalah  buku  yang  berisi  uraian  bahan  tentang  mata  pelajaran atau  bidang  studi  tertentu,  yang  disusun  secara  sistematis  dan  telah  diseleksi
berdasarkan  tujuan  tertentu,  orientasi  pembelajaran,  dan  perkembangan  siswa untuk  diasimilasikan.
1
Nasution  1987  menjelaskan  bahwa  buku  teks  pelajaran adalah  bahan  pengajaran  yang  paling  banyak  digunakan  di  antara  bahan
pengajaran lainnya.
2
Definisi  dari  buku  teks  dipaparkan  beberapa  ahli  lainnya.  Chambliss  dan Calfee 1998 menjelaskan secara lebih rinci.
“Buku teks adalah alat bantu siswa untuk memahami dan belajar dari hal-hal yang dibaca dan untuk memahami dunia
di  luar  dirinya. ”
3
Suhar man  2010,  mengartikan  “buku  sebagai  salah  satu
sumber  bacaan,  yang  berfungsi  sebagai  sumber  bahan  ajar  dalam  bentuk  materi cetak printed material
.”
4
Tarigan  Tarigan 1984 mendefinisikan:“Buku teks adalah buku pelajaran  dalam  bidang  studi  tertentu  yang  merupakan  buku
standar,  yang  disusun  oleh  para  pakar  dalam  bidang  itu  buat maksud-maksud  dan  tujuan  instruksional,  yang  dilengkapi  dengan
sarana-sarana  pengajaran  yang  serasi  dan  mudah  dipahami  oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga
dapat menunjang sesuatu program pengajaran.”
5
Buku teks sebagai satu diantara komponen wajib dalam pembelajaran dan pengajaran,  maka  harus  selalu  disesuaikan  dengan  perkembangan  keilmuan  dan
1
Masnur  Muslich,  Text  Book  Writing:  Dasar-Dasar  Pemahaman,  Penulisan,  dan pemakaian Buku Teks, Jogjakarta: Ar-ruzz media, 2010, h. 50.
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: Diva Press, 2013, h. 165.
3
Masnur Muslich, loc. cit.
4
Andi Prasstowo, op.cit., h. 166.
5
Tarigan  dan  Tarigan,  Telaah  Buku  Teks  Bahassa  Indonesia,  Bandung:  Percetakan Angkasa, 2009, hal. 13-14.