Pengamatan Tidak Langsung Kesadaran tentang Skala Besaran Sense of Scale

24 penyebabnya, yang dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, sebagian besar aturan fisika yang disebut hukum bersifat sebab akibat. 41

h. Pemodelan Matematik

Fenomena-fenomenaperangai alam dapat digambarkan dalam bentuk rumus-rumus, sketsa gambar, model atau pun persamaan matematik. 42 Pemodelan adalah imitasi atau penyederhanaan tentang suatu yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami suatu fenomena. Dalam optik, guna mempermudah memahami pergerakan sinar di alat optik sering digunakan sketsa gambar. Rumus-rumus yang melukiskan hukum-hukum alam dalam fisika adalah buatan manusia yang ingin melukiskan gejala dan perangai alam tersebut, baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantatif. Jadi kita dapat menyebutnya sebagai “model” yang ungkapannya menggunakan bahasa matematika. karena pada hakikatnya ungkapan itu adalah model, maka dalam fisika kita juga mengenal model alternatif tidak harus hanya satu model.

i. Membangun Konsep

Pemahaman siswa perlu dibangun dari banyaknya informasi dan pengetahuan yang diketahui, seperti konsep, prinsip, aturan, hukum, dll. Semakin banyak informasi yang diketahui baik berupa teori maupun praktis akan semakin menambah pemahaman siswa mengenai keteraturan yang ada. Tidak semua gejala alam di sekitar siswa dapat dipahami dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Kadang-kadang kita harus membangun sebuah konsep atau pengertian baru yang tidak ada padanannya dengan pengertian-pengertian yang sudah ada. 43

j. Abstraksi

Abstraksi merupakan kemampuan siswa untuk menggambarkan hal-hal yang abstrak ke dalam bentuk nyata. 44 Umumnya kemampuan ini sulit untuk 41 Iwan Permana S. op. cit., hal. 9 42 Ibid,. 43 Brotosiswoyo, op. cit., hal. 20. 44 Sudarmin, op. cit., hal. 42. 25 diajarkan, tetapi beberapa contoh konkret yang alami dalam kehidupan sehari-hari dapat dikemukakan untuk membantu proses abstraksi.

3. Indikator Keterampilan Generik Sains

Keterampilan generik sains dengan sepuluh macam keterampilan yang telah dijelaskan sebelumnya. Setiap keterampilan memiliki indikator guna mempermudah dalam mengidentifikasi tiap jenisnya. Sunyono dalam Aritta mengungkapkan beberapa indikator penguasaan KGS yang dikembangkan dalam penelitian ini dengan merujuk pada pengembangan penelitian Brotosiswoyo dan Moerwani 2001, sebagai berikut: 45 Tabel 2.2 Indikator-Indikator Keterampilan Generik Sains No. Keterampilan Generik Sains Indikator 1 Pengamatan Langsung a. Menggunakan sebanyak mungkin indera dalam megamati percobaanfenomena alam b. Mengumpulkan fakta-fakta hasil percobaan atau fenomena alam c. Mencari perbedaan dan persamaan 2 Pengamatan Tidak Langsung Menggunakan alat ukur sebagai alat bantu indera dalam mengamati percobaanfenomena alam 3 Pemahaman tentang skala a. Menyadari objek-objek alam dan kepekaan yang tinggi terhadap skala numerik sebagai besaranukuran skala mikroskopis maupun makroskopis b. Membandingkan skala antara dua atau lebih objek 4 Bahasa simbolik a. Memahami simbol lambang dan istilah b. Memahami makna kuantitatif satuan dan besaran dari persamaan c. Menggunakan aturan matematis untuk memecahkan masalahfenomena gejala alam d. Membaca suatu grafikdiagram, tabel serta tanda matematis 5 Kerangka logika taat azas a. Mencari hubungan logis antara dua aturan b. Menjelaskan sesuatua atau gejala alam melalui hukum-hukum yang telah ditentukan 45 Aritta Megadomani, “Pengaruh Inkuiri Laboratorium Terbimbing Terhadap Keterampilan Generik Sains Siswa SMA pada Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan ”, Jurnal Kimia, Edisi Khusus No.2, PPPPTK IPA Bandung, 2011, Hal. 386.