Analisis Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan

perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 20 mgl, sedangkan pada perairan yang tercemar biasanya dapat lebih dari 200 mgl, dan pada limbah industri dapat mencapai 60.000 mgl UNESCOWHOUNEP 1992, dalam Effendi 2003. Dari hasil analisis parameter COD diperoleh hasil hampir semua titik pengamatan mempunyai nitrit rata-rata 19,07 mgl. Nilai COD dari masing- masing titik pengamatan sudah di bawah baku mutu air yang ditetapkan.

5.1.3 Status Mutu Perairan Waduk Cirata

Menurut Hardjojo dan Djokosetiyanto 2005, metode storet merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Secara prinsip metode storet adalah membandingkan antara data kualitas air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya. Hasil perhitungan status mutu air Waduk Cirata untuk masing-masing lokasi dan waktu pengukuran Triwulan I-IV memperlihatkan bahwa Waduk Cirata telah tercemar sedang sampai berat Tabel 11, 12, 13 dan 14. Tabel 11 dan Tabel 12 memperlihatkan status mutu air pada musim penghujan, dimana status mutu air buruk pada semua stasiun pada klasifikasi mutu air klas B. Sedangkan Tabel 13 dan 14 memperlihatkan status mutu air pada musim kemarau yaitu sedang-buruk. Status mutu air di Waduk Cirata pada musim penghujan lebih buruk dibandingkan pada musim kemarau pada semua stasiun. Hal ini diduga disebabkan pada musim penghujan, tingkat erosi, jumlah dan jenis sampah menunjukkan penambahan dibandingkan pada musim kemarau PJB 2007. Selanjutnya peningkatan limbah tersebut mengakibatkan penurunan mutu perairan Waduk Cirata. Tinggi rendahnya skor mutu air dipengaruhi oleh beberapa kegiatan masyarakat di wilayah hulu sungai sampai hilir sampai bermuara pada perairan Waduk Cirata. Kegiatan penduduk di wilayah perairan kegiatan perikanan budidaya di karamba jaring apung di Waduk Cirata juga memberikan sumbangan yang besar terhadap status mutu perairan. Kegiatan lain yang dominan antara lain, pemukiman, pertanian, pertambangan galian C, penggundulan hutan, industri, tempat pembuangan akhir TPA dan erosi. Tingginya erosi di DAS Citarum mengakibatkan perairan sungai tersebut berwarna coklat hampir setiap hari. Sumber penyebab erosi diduga disebabkan oleh galian tanah, pembangunan dan