Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata Analisis Keberlanjutan

Driver power Dependence Gambar 15 Matriks DP-D untuk elemen tujuan. IV III I II Secara garis besar analisis kelembagaan dengan metode ISM ini seperti pada Gambar 16. Gambar 16 Diagram alir analisis kelembagaan dengan metode ISM.

3. Model Pengelolaan Waduk Berkelanjutan

Pengkajian dalam pendekatan sistem seyogyanya memenuhi tiga karakteristik, yaitu: 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit; 2 dinamis, dalam arti faktor yang terlibat ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan; serta 3 probabilistik, yaitu diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno 1999. Menurut Kholil 2005, pengembangan model dinamik secara garis besar terdiri dari 4 tahap, yaitu : Mulai Input analisis kelembagaan 1 Tujuan yang ingin dicapai, 2 Kebutuhan program, 3 Kendala utama, dan 4Lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program Analisis kelembagaan pengelolaan Waduk Cirata, Jawa Barat berdasarkan elemen- elemen yang dikaji dengan metode ISM OK ? Output : Hirarki sub elemen untuk setiap elemen yang dikaji dan klasifikasi sub elemen pada setiap elemen Selesai Ya Tidak 1 Tahap seleksi konsep dan variabel Pada tahap ini dilakukan pemilihan konsep dan variabel yang memiliki relevansi cukup nyata terhadap model yang akan dikembangkan. Dengan kerangka berfikir sistem system thinking dilakukan pemetaan pengetahuan cognitif map yang bertujuan untuk mengembangkan model abstrak dari keadaan yang sebenarnya. Dilanjutkan dengan penelaahan secara teliti dan mendalam terhadap asumsi-asumsi, serta konsistensinya terhadap variabel dan parameter berdasarkan hasil diskusi dengan pakar. Variabel yang dinyatakan tidak konsisten dan kurang relevan dibuang. 2 Konstruksi model tahap pengembangan model Model abstrak yang telah dikembangkan, direpresentasikan dibuat kedalam model dinamiknya dengan bantuan software tool Powersim versi 2.5 berbasis sistem operasi Windows. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi dan verifikasi model simulasi. 3 Tahap analisis sensivitas Tahap ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh nyata terhadap model sehingga perubahan variabel tersebut akan mempengaruhi model secara keseluruhan. Variabel-variabel yang kurang tidak berpengaruh dalam model dihilangkan dan sebaliknya perhatian dapat difokuskan pada variabel kunci. 4 Analisis kebijakan Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap model melalui intervensi struktural atau fungsional, tujuannya untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik berdasarkan simulasi model. Gambar 17 memperlihatkan hubungan interaksi antar sub model dalam pengelolaan Waduk Cirata berbasis perikanan budidaya KJA.