Model Kelembagaan Analisis Kelembagaan
3.3.9 Keterkaitan Model Biofisik dengan Dinamik
Model biofisik merupakan salah satu sub sistem penyusun model dinamik yang dibangun. Selain model biofisik, model dinamik pengelolaan Waduk Cirata secara berkelanjutan didasari oleh analisis kelembagaan. Hal ini sebagai representasi komponen lingkungan biofisik, ekonomi finansial, dan kelembagaan sebagai penyusun sistem pengelolaan Waduk Cirata secara berkelanjutan. Model dinamik yang tersusun akan menjadi landasan kebijakan dalam menyusun strategi pengelolaan Gambar 19. Gambar 19 Ringkasan keterkaitan model biofisik dengan dinamik. Kapasitas Asimilasi Beban Pencemaran Model dinamik Selesai ISM Kebutuhan program, kendala utama, tujuan program, lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program. Parameter Fisika,Kimia dan Biologi perairan Daya Dukung Kelembagaan institusi pengelola Waduk Cirata Analisis Kebijakan Strategi Pengelolaan 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN4.1 Morfometri Waduk Cirata
Ketinggian air dari permukaan laut adalah 200 m dan waduk ini selesai di bangun pada tahun 1988. Volume air pada waktu normal adalah sekitar 2.160.000.000 m 3 , dengan luas permukaan sekitar 6.200 ha, kedalaman rata-rata sekitar 34.9 m, kedalaman maksimum mencapai 106 m. Status kesuburan Waduk Cirata adalah mesotropic hingga eutropic. Tabel 6 menggambarkan karakteristik Waduk Cirata. Tabel 6 Karakteristik Waduk Cirata Deskripsi Keterangan Lokasi pada DAS Di bagian tengah Ketinggian dari muka laut m 200 Selesai dibangun 1988 Volume air x 1000 m 2.160.000 3 Luas pemukaan A, ha 6.200 Kedalaman rata-rata m 34,9 Kedalaman maksimum Z maks 106 , m Status kesuburan Mesotrophic-Eutrophic Pola percampuran massa air Oligomictic rare Kondisi tanpa oksigen dimulai pada lapisan kedalamn m 9 m anoxic, sore hari 5 m anoxic, pagi hari Waduk Cirata merupakan waduk yang mendapat sumber air dari DAS Citarum. Waduk ini merupakan waduk ketiga setelah Jatiluhur dan Saguling yang dibangun dengan membendung aliran Sungai Citarum, dan dilihat dari letaknya, Waduk Cirata berlokasi di wilayah 3 kabupaten yaitu Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur Gambar 20 . Gambar 20 Waduk Cirata berlokasi di wilayah 3 kabupaten yaitu Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur BPWC 2008. Luas Waduk Cirata mencapai 6.200 ha, adapun daerah yang tergenang dan menjadi Waduk Cirata ini, berasal dari 28 desa yang berada dalam delapan kecamatan yang termasuk ke dalam daerah administrasi Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Bandung Barat. Pembangunan bendungan utama Waduk Cirata dimulai pada permulaan tahun 1984 dan diselesaikan pada Agustus 1987, namun pengisiannya dilakukan selama kurang lebih sebulan sejak 1 September 1987 dengan sumber masukan air berasal dari outlet Waduk Saguling dan 15 sungai kecil disekitarnya yakni Sungai Citarum, Cikundul, Cihujang, Cihea, Cibodas, Cipeuyeum, Cidurang, Cibolang, Cinagis, Cikerta, Citamiang, Citangkap, Cicendo, Cimeta, dan Sungai Cisokan. Sungai-sungai ini sebelum masuk ke Waduk Cirata terlebih dahulu melintasi daerah perindustrian yang terdapat di daerah sekitar Waduk Cirata. Beberapa data morfometri dan hidrologi Waduk Cirata dapat dilihat pada Tabel 7. DAM KAB. CI ANJUR KAB. BANDUNG BARAT KAB.PURWAKARTAParts
» Budidaya Ikan di Karamba Jaring Apung
» Sistem Sistem dan Model Dinamik
» Pemodelan Sistem dan Model Dinamik
» Sistem Dinamik Sistem dan Model Dinamik
» Perbaikan yang gagal fixes that fail
» Pemindahan beban shifting the burden
» Batas keberhasilan limit to succes Sasaran yang berubah drifting goals
» Kemajuan dan kekurangan modal growth and underinvestment
» Sukses bagi yang berhasil sucess to the succesful
» Eskalasi escalation Kesulitan bersama tragedy of the commons
» Interpretation Structural Modelling ISM
» Mengukur Daya Dukung Perairan
» Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata Analisis Keberlanjutan
» Analisis Kebutuhan Tahapan Penelitian Analisis Sistem
» Model Kelembagaan Analisis Kelembagaan
» Model Pengelolaan Waduk Berkelanjutan
» Rancang Bangun Model Dinamik Pengelolaan Waduk Berkelanjutan
» Simulasi Model Analisis Kebijakan
» Keterkaitan Model Biofisik dengan Dinamik
» Kedalaman Perairan Waduk Cirata
» Status Kualitas Perairan Muara Sungai Citarum
» Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen, DO
» Status Mutu Perairan Waduk Cirata
» Kapasitas Asimilasi TDS Total Dissolve Solution Kapasitas Asimilasi TSS Total Solid Solution
» Kapasitas Asimilasi BOD dan COD
» Kapasitas Asimilasi PO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan Waduk
» Kapasitas Asimilasi NO Kapasitas Asimilasi NO
» Kapasitas Asimilasi Logam Berat
» Biological Oxygen Demand BOD Fe
» Sub Model Kualitas Air Waduk
» Uji Validitas Struktur Validitas Kinerja output model
» Verifikasi Sub Model Total Sumber Pencemar
» Verifikasi Model Beban Pencemar
» Verifikasi Model Kualitas Air Waduk Cirata
» Skenario-Skenario Kebijakan Pengembangan Kebijakan Alternatif
» Kebijakan Status Waduk Cirata
» Kebijakan Konservasi DAS Citarum
» Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kebijakan Peningkatan Nilai Ekonomi
» Aspek Ekologi Status Keberlanjutan
» Aspek Ekonomi Status Keberlanjutan
» Aspek Hukum Kelembagaan Status Keberlanjutan
» Aspek Infrastruktur dan Teknologi
» Aspek Sosial Budaya Status Keberlanjutan
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Waduk
» Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata
» Analisis Keberlanjutan Rancangan Penelitian
» Uji Validasi Kinerja Uji Validasi dan Sensitivitas Model
» Uji Sensitivitas Uji Validasi dan Sensitivitas Model
» Simulasi Model Tersedianya wadah tampungan air permukaan
» Analisis Kebijakan Tersedianya wadah tampungan air permukaan
» Kapasitas Asimilasi TDS Total Dissolve Solution
» Kapasitas Asimilasi TSS Total Solid Solution
» Analisis Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan
» Skenario-Skenario Kebijakan Analisis Kebijakan
» Pengembangan Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan
Show more