Fosfat PO Nitrit Design based on the model of sustainable management of reservoir fisheries floating cage (reservoir case Cirata West Java)
2. Kapasitas Asimilasi TSS Total Solid Solution
Gambar 23 memperlihatkan kapasitas asimilasi dari TSS di Waduk Cirata. Penentuan kapasitas asimilasi untuk TSS dilakukan dengan persamaan regresi y= 1,5396x - 37,426 dan nilai R 2 =0,9588. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan perpotongan kapasitas asimilasi sebesar 10362,12 tonbulan. Dari Gambar 23 terlihat bahwa kondisi perairan Waduk Cirata sudah tercemar oleh parameter TSS karena nilai kapasitas asimilasi berada pada kuadraan II yang berarti sudah melebihi kapasitas asimilasi walaupun nilai tersebut masih dibawah baku mutu air golongan I. Sedangkan Gambar 21 memperlihatkan bahwa beban pencemaran parameter TSS belum melewati kapasitas asimilasinya. Kejadian ini diduga karena proses self purification secara alami tidak optimal. Jika penyebab terjadinya TDS dan TSS tidak segera diatasi maka tidak berapa lama maka kapasitas asimilasi perairan tersebut diduga akan berada di atas baku mutu air. Secara umum suatu perairan memiliki kemampuan self purification atau kemampuan pulih alamiahnya. Bahan–bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami tidak bersifat toksik, akan tetapi jika jumlahnya berlebihan terutama TSS dapat meningkatkan nilai kekeruhan yang selanjutnya menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air dan akhirnya berpengaruh pada proses fotosintesis di perairan. Gambar 23 Kapasitas asimilasi TSS di Waduk Cirata3. Kapasitas Asimilasi BOD dan COD
Hasil perhitungan kapasitas asimilasi untuk BOD diperoleh dari persamaan regresi y= 3,8901x + 1,1618 dan nilai R 2 = 0,9982. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan perpotongan kapasitas asimilasi sebesar 5810,28 tonbulan. Nilai kapasitas asimilasi untuk COD ditentukan berdasarkan persamaan regresi y= 2,2669x + 9,8744 dan R 2 Nilai kandungan BOD dan COD di perairan menggambarkan jumlah bahan organik yang terkandung. BOD dan COD yang tinggi menunjukkan besarnya bahan organik yang terdekomposisi menggunakan sejumlah oksigen di perairan. Tingginya pencemaran BOD dan COD di perairan Waduk Cirata diduga akibat = 0,9956. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan perpotongan kapasitas asimilasi sebesar 11.158,57 tonbulan. Gambar 24 dan 25 memperlihatkan nilai kapasitas asimilasi BOD dan COD berada pada posisi kuadran IV yang berarti perairan Waduk Cirata sudah tercemar berat oleh parameter BOD dan COD karena beban pencemaran sudah melewati kapasitas asimilasi dan sudah di atas baku mutu air golongan B. Fenomena nilai kapasitas asimilasi BOD dan COD tersebut diduga karena self purification di perairan Waduk Cirata sudah tidak berjalan secara optimal diduga karena banyaknya beban N dan P serta bahan pencemar organik lainnya yang masuk ke perairan Waduk Cirata sudah melebihi kapasitas asimilasinya.Parts
» Budidaya Ikan di Karamba Jaring Apung
» Sistem Sistem dan Model Dinamik
» Pemodelan Sistem dan Model Dinamik
» Sistem Dinamik Sistem dan Model Dinamik
» Perbaikan yang gagal fixes that fail
» Pemindahan beban shifting the burden
» Batas keberhasilan limit to succes Sasaran yang berubah drifting goals
» Kemajuan dan kekurangan modal growth and underinvestment
» Sukses bagi yang berhasil sucess to the succesful
» Eskalasi escalation Kesulitan bersama tragedy of the commons
» Interpretation Structural Modelling ISM
» Mengukur Daya Dukung Perairan
» Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata Analisis Keberlanjutan
» Analisis Kebutuhan Tahapan Penelitian Analisis Sistem
» Model Kelembagaan Analisis Kelembagaan
» Model Pengelolaan Waduk Berkelanjutan
» Rancang Bangun Model Dinamik Pengelolaan Waduk Berkelanjutan
» Simulasi Model Analisis Kebijakan
» Keterkaitan Model Biofisik dengan Dinamik
» Kedalaman Perairan Waduk Cirata
» Status Kualitas Perairan Muara Sungai Citarum
» Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen, DO
» Status Mutu Perairan Waduk Cirata
» Kapasitas Asimilasi TDS Total Dissolve Solution Kapasitas Asimilasi TSS Total Solid Solution
» Kapasitas Asimilasi BOD dan COD
» Kapasitas Asimilasi PO Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan Waduk
» Kapasitas Asimilasi NO Kapasitas Asimilasi NO
» Kapasitas Asimilasi Logam Berat
» Biological Oxygen Demand BOD Fe
» Sub Model Kualitas Air Waduk
» Uji Validitas Struktur Validitas Kinerja output model
» Verifikasi Sub Model Total Sumber Pencemar
» Verifikasi Model Beban Pencemar
» Verifikasi Model Kualitas Air Waduk Cirata
» Skenario-Skenario Kebijakan Pengembangan Kebijakan Alternatif
» Kebijakan Status Waduk Cirata
» Kebijakan Konservasi DAS Citarum
» Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kebijakan Peningkatan Nilai Ekonomi
» Aspek Ekologi Status Keberlanjutan
» Aspek Ekonomi Status Keberlanjutan
» Aspek Hukum Kelembagaan Status Keberlanjutan
» Aspek Infrastruktur dan Teknologi
» Aspek Sosial Budaya Status Keberlanjutan
» Status Keberlanjutan Pengelolaan Waduk
» Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata
» Analisis Keberlanjutan Rancangan Penelitian
» Uji Validasi Kinerja Uji Validasi dan Sensitivitas Model
» Uji Sensitivitas Uji Validasi dan Sensitivitas Model
» Simulasi Model Tersedianya wadah tampungan air permukaan
» Analisis Kebijakan Tersedianya wadah tampungan air permukaan
» Kapasitas Asimilasi TDS Total Dissolve Solution
» Kapasitas Asimilasi TSS Total Solid Solution
» Analisis Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan
» Skenario-Skenario Kebijakan Analisis Kebijakan
» Pengembangan Kebijakan Alternatif Analisis Kebijakan
Show more