Sub Model Kualitas Air Waduk

Gambar 58 Pertumbuhan jumlah penduduk berdasarkan perbedaan fraksi penduduk. Jumlah limbah padat yang meningkat diduga diakibatkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat 2005–2045. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jumlah limbah padat penduduk total meningkat dari 219,08 ton menjadi 288,54 ton pada tahun 2045 Gambar 59. Peningkatan jumlah limbah padat akan mengakibatkan percepatan pendangkalan dan peningkatan limbah organik baik di DAS Citarum maupun di perairan Waduk Cirata. Gambar 59 Pertumbuhan jumlah sampah. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di DAS Citarum, maka meningkat pula jumlah penduduk yang tinggal di sekitar waduk. Jumlah 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 6.000.000 6.500.000 7.000.000 7.500.000 J_Pddk_Tot EX J_Pddk_Tot _OP P e n d u d u k ji w a Ta h u n 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 220 230 240 250 260 270 280 S a m p a h to n Ta h un penduduk total di sekitar waduk meningkat dari 5.705.079 jiwa menjadi 7.514.017 jiwa pada akhir simulasi. Peningkatan jumlah penduduk di sekitar waduk diikuti pula dengan meningkatnya jumlah limbah feses di Waduk Cirata. Menurut Sasimartoyo 2001 rata-rata massa limbah feses manusia per hari 1.141 gram 0.416465 tonthn yang terdiri dari tinja 86 gram dan urine 1.055 gram. Karakteristik limbah manusia terdiri atas tinja, urine, bahan organik, nitrogen, phosporic acid, dan potasium. Hasil simulasi menunjukkan jumlah limbah feses penduduk total meningkat dari 712.789,72 ton menjadi 938.797,61 ton pada tahun 2045 Gambar 60. Peningkatan limbah feses yang pesat ini akan mengakibatkan berkembangnya penyakit. Hasil wawancara dengan masyarakat yang tinggal di Waduk Cirata 99 menggunakan air waduk untuk kebutuhan MCK. Sebagian besar masyarakat terkena penyakit penyakit kulit. Hasil wawancara menyebutkan bahwa 99 masyarakat di Waduk Cirata membuang limbah fesesnya ke Waduk Cirata. Kondisi ini sangat memperburuk sanitasi lingkungan, oleh sebab itu dibutuhkan peran dan perhatian dari semua pihak. Gambar 60 Pertumbuhan jumlah limbah feses penduduk total. Peningkatan jumlah penduduk telah mendorong meningkatnya jumlah RTP di Waduk Cirata. Jumlah RTP meningkat dari 3.990 jiwa menjadi 7.926 jiwa pada akhir simulasi. Hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah KJA, jumlah ikan tebar, jumlah pakan dan jumlah limbah. Menurut hasil observasi diperoleh bahwa 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 750.000 800.000 850.000 900.000 L im b a h F e s e s to n Ta h un 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 1.500 2.000 2.500 3.000 JLN JLP Ta h un L im b a h to n dalam 1 RTP memiliki 8 petak KJA, 1 petak KJA berisi 1400 kg ikan, pakan yang diberikan menghasilkan FCR 1,7 setiap 4 bulan, dan jumlah limbah pakan yang terbuang ke perairan sisa pakan yang tidak termakan, feces ikan 30 dari pakan. Data-data ini dijadikan dasar dalam analisis simulasi model limbah KJA. Gambar 61 Pertumbuhan jumlah limbah KJA tunggal. Hasil simulasi KJA tunggal periode 2005–2045 menunjukkan jumlah pakan meningkat dari 75.969,60 ton menjadi 150.911,06 ton sehingga jumlah limbah KJA meningkat dari 68.372,64 ton menjadi 135.819,95 ton Gambar 63. Jumlah limbah N meningkat dari 1.627,98 ton menjadi 3.233,94 ton, dan jumlah limbah P meningkat dari 1.472,1 ton menjadi 2.924,3 ton Gambar 62. Gambar 62 Perbandingan jumlah limbah N dan P KJA tunggal. 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 70.000 80.000 90.000 100.000 110.000 120.000 130.000 L im b a h to n Ta h un