Analisis Kebutuhan Tahapan Penelitian Analisis Sistem

1 Tahap seleksi konsep dan variabel Pada tahap ini dilakukan pemilihan konsep dan variabel yang memiliki relevansi cukup nyata terhadap model yang akan dikembangkan. Dengan kerangka berfikir sistem system thinking dilakukan pemetaan pengetahuan cognitif map yang bertujuan untuk mengembangkan model abstrak dari keadaan yang sebenarnya. Dilanjutkan dengan penelaahan secara teliti dan mendalam terhadap asumsi-asumsi, serta konsistensinya terhadap variabel dan parameter berdasarkan hasil diskusi dengan pakar. Variabel yang dinyatakan tidak konsisten dan kurang relevan dibuang. 2 Konstruksi model tahap pengembangan model Model abstrak yang telah dikembangkan, direpresentasikan dibuat kedalam model dinamiknya dengan bantuan software tool Powersim versi 2.5 berbasis sistem operasi Windows. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi dan verifikasi model simulasi. 3 Tahap analisis sensivitas Tahap ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh nyata terhadap model sehingga perubahan variabel tersebut akan mempengaruhi model secara keseluruhan. Variabel-variabel yang kurang tidak berpengaruh dalam model dihilangkan dan sebaliknya perhatian dapat difokuskan pada variabel kunci. 4 Analisis kebijakan Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap model melalui intervensi struktural atau fungsional, tujuannya untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik berdasarkan simulasi model. Gambar 17 memperlihatkan hubungan interaksi antar sub model dalam pengelolaan Waduk Cirata berbasis perikanan budidaya KJA. Gambar 17 Hubungan interaksi antar sub model dalam pengelolaan Waduk Cirata Jawa Barat

4. Rancang Bangun Model Dinamik Pengelolaan Waduk Berkelanjutan

Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat, seperti kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan, dan perilaku masyarakat. Meningkatnya angka kemiskinan mendorong masyarakat meningkatkan konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Selanjutnya kegiatan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat ternyata tidak memperhatikan teknik untuk pencegahan erosi. Peningkatan alih fungsi hutan akan meningkatkan erosi yang pada akhirnya meningkatkan pendangkalan di waduk. Jumlah penduduk yang tinggi menimbulkan limbah domestik yang tinggi pula, dimana daerah aliran Subsistem Sumber Air Debit air sungai Jumlah Sungai Limbah domestik Subsistem Pertanian Luas lahan terpakai Konversi lahan hutan Kosentrasi N dan P Limbah pertanian Subsistem Industri Ternak PLTA Karamba Textil Kualitas air Waduk Subsistem Sosial Pendapatan Jumlah penduduk Pendidikan Prilaku budaya Tenaga kerja Subsistem Penduduk Pertumbuhan pemukiman Jumlah penduduk Limbah domestik