Kekeruhan Design based on the model of sustainable management of reservoir fisheries floating cage (reservoir case Cirata West Java)

Tabel 14 Hasil perhitungan status mutu air Waduk Cirata triwulan IV tahun 2008 No Nama Stasiun Klasifikasi mutu air Klas I Klas II Klas III Klas IV 1 St 1 Buruk Buruk Buruk Buruk 2 St 2 Buruk Buruk Buruk Buruk 3 St 3 Buruk Buruk Buruk Buruk 4 St 4 Buruk Buruk Buruk Buruk 5 St 5 Buruk Buruk Buruk Buruk 6 St 6 Buruk Buruk Buruk Buruk 7 St 7 Buruk Buruk Buruk Buruk 8 St 8 Buruk Buruk Buruk Buruk

5.1.4 Analisis Beban Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi Perairan Waduk

Cirata Jawa Barat Beban pencemaran dihitung untuk mengetahui dan mengidentifikasi sumber pencemar, jenis pencemar dan besarnya beban pencemar yang masuk ke dalam perairan Waduk Cirata Tabel 15. Penghitungan beban pencemaran yang masuk ke waduk bersumber dari luar waduk sehingga sangat terkait dengan debit sungai yang mengalir masuk ke perairan waduk. Secara umum sumber pencemar yang masuk ke dalam perairan Waduk Cirata dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelompok yaitu: limbah rumah tangga domestik, limbah industri, limbah pertanian dan peternakan, limbah budidaya ikan di KJA, dan erosi. Hal ini sesuai dengan pendapat Garno 2002 yang menyatakan bahwa sumber utama pencemaran waduk berasal dari limbah domestik dan kegiatan KJA. Limbah KJA merupakan limbah yang masuk secara langsung ke perairan waduk dalam jumlah yang banyak, sedangkan yang lainnya masuk secara tidak langsung melalui limpasan dari sungai-sungai yang mengalir ke waduk. Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah perairan waduk umumnya belum memiliki saluran pembuangan air limbah rumah tangga. Limbah cair rumah tangga dibuang langsung ke waduk atau ke sungai yang mengalir ke waduk. Permukiman merupakan penyumbang beban pencemar bahan organik yang masuk ke perairan waduk. Untuk menjelaskan daya dukung perairan waduk terhadap pencemar, maka dibuat grafik perpotongan nilai kapasitas asimilasi dengan baku mutu perairan. Perairan waduk memiliki kemampuan menampung beban pencemaran sampai pada batas-batas tertentu. Kemampuan ini dipengaruhi oleh proses pengenceran dan perombakan yang terjadi di dalamnya. Kapasitas asimilasi didefinisikan sebagai kemampuan air atau sumber air dalam menerima beban pencemar limbah tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai peruntukannya. Apabila beban limbah yang masuk ke perairan melebihi kemampuan asimilasinya, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Penghitungan kapasitas asimilasi perairan waduk dalam menampung beban pencemar dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan metode hubungan antara masing-masing parameter kualitas air di perairan waduk dengan total beban pencemar di muara sungai. Kemudian hasil yang didapat dibandingkan dengan baku mutu air kelas B yang peruntukannya digunakan sebagai perikananpertanian. Jika kapasitas asimilasi belum terlampaui, menunjukkan bahwa beban pencemar yang masuk masih tergolong rendah, dimana beban yang masuk akan mengalami proses difusi atau dispersi atau penguraian di dalam lingkungan perairan waduk. Hal ini ditandai oleh nilai konsentrasi parameter beban pencemar yang masih di bawah nilai ambang batas baku mutu air. Begitu juga sebaliknya, jika nilai kapasitas asimilasinya telah melebihi kemampuan asimilasinya, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Kapasitas asimilasi suatu perairan ditentukan oleh morfologi dan dinamika perairan tersebut serta jenis dan jumlah limbah yang masuk ke dalam perairan tersebut. Data perhitungan regresi fungsi y, beban pencemaran dan kapasitas asimilasi dapat dilihat pada Tabel 15. Persamaan regresi yang terbentuk merupakan hubungan beban pencemaran di muara sungai dengan kualitas air di Waduk Cirata dalam jangka waktu 3 tahun tahun 2005-2007. Parameter beban pencemar yang dianalisis seperti TSS, BOD, COD, PO 4 , NO 3 , NO 2 , Fe, Cd, Zn, Mn melampui kapasitas asimilasinya, sedangkan parameter lain seperti TDS dan NO 3 masih di bawah kapasitas asimilasinya. Grafik kapasitas asimilasi terhadap parameter beban pencemar di perairan Waduk Cirata disajikan pada Gambar 20- 32.