kebutuhan. Dalam situasi kemajuan dan kekurangan modal, akan terjadi pertumbuhan yang mendekati batas yang dapat dieleminasi atau ditunda bila
dibuat kapasitas penanaman modal yang memadai. Meskipun demikian, sebagai hasil dari kebijakan atau perlambatan di dalam sistem, permintaan yang menurun
akan membatasi pertumbuhan lebih lanjut. Penurunan permintaan kemudian diikuti oleh pengurangan kapasitas penanaman modal yang menyebabkan
timbulnya kinerja yang lebih buruk. Gambar 8 memperlihatkan contoh diagram simpal kausal dari struktur model kemajuan dan kekurangan modal dengan
mengambil kisah sebuah perusahaan alat listrik.
Upaya Pertumbuhan
Pemenuhan Kebutuhan Modal
Kebutuhan Dampak Faktor
Pembatas Kapasitas
Standar Kinerja
Kapasitas Penanaman Modal
Simpal +
Simpal -
+
+ +
- +
+ +
+ -
Simpal -
Gambar 8 Diagram simpal kausal struktur model pertumbuhan dan
kekurangan modal.
6. Sukses bagi yang berhasil sucess to the succesful
Sukses bagi yang berhasil adalah suatu keadaan yang bersaing dalam meraih sukses kemenangan. Bagi yang berhasil adalah karena kecendeungan untuk
lebih banyak menempatkan sumber daya daripada pihak yang lain untuk terus meningkatkan susksesnya. Suatu model sukses bagi yang berhasil
menggambarkan dua atau lebih individu, kelompok, proyek, inisiatif, dan sebagainya, yang saling bersaing untuk mencapai sukses Gambar 9.
Keberhasilan A Simpal
+
Akses Sumber Daya untuk A tidak Untuk B
Simpal +
Sumber Daya untuk B
Keberhasilan
Sumber Daya untuk A
+
+ +
+ -
-
Gambar 9 Struktur dasar sukses bagi yang berhasil.
7. Eskalasi escalation
Eskalasi adalah dua pihak terlibat dalam suatu persaingan untuk saling mengungguli satu sama lain. Situasi eskalasi menggambarkan keadaan dimana
dua pihak atau lebih terlibat dalam situasi di mana masing-masing pihak saling bereaksi terhadap tindakan pihak yang lain. Secara umum, diagram simpal kausal
model ini terlihat pada Gambar 10.
Aktivitas Simpal
+
Kualitas A relatif
Simpal +
Ancaman terhadap B
Aktivitas
Ancaman terhadap A
+ +
+ -
Hasil Hasil
+ +
- +
Gambar 10 Diagram simpal kausal model eskalasi.
8. Kesulitan bersama tragedy of the commons
Kesulitas bersama adalah suatu kejadian yang melibatkan dua pihak atau lebih yang bersama-sama menggunakan sumberdaya terbatas dan mendapatkan
keuntungan yang sebanyak-banyaknya yang berakhir dengan kesulitan bersama. Model kesulitan bersama didasarkan atas struktur dasar batas keberhasilan
Gambar 11.
Aktivitas Total
Simpal +
Simpal +
Aktivitas Aktivitas
+ +
Pendapatan Bersih A
Pendapatan Bersih B
+ -
Pendapatan per Aktivitas Individu
-
Simpal +
Simpal +
+ +
+ +
+
Gambar 11 Struktur dasar kesulitan bersama.
Ciri model ini ada tiga fase pembentukan prilaku. Fase pertama adalah fase stabil. Pada fase ini, peningkatan aktivitas tidak menyebabkan penurunan
sumberdaya alam dan pendapatan, sehingga pelaku tidak sadar akan adanya keterbatasan. Fase kedua adalah fase penurunan sedikit secara bertahap. Pada saat
ini konsumsi semakin besar sehingga jumlah sumberdaya alam semakin menurun. Turunnya sumberdaya alam ini menimbulkan kepanikan sehingga konsumsi
meningkat dengan cepat. Kondisi ini menimbulkan fase ketiga yaitu penurunan jumlah sumberdaya alam secara cepat.
2.7 Interpretation Structural Modelling ISM
Aspek kelembagaan dalam pengelolaan Waduk Cirata secara berkelanjutan merupakan salah satu permasalahan dalam pengelolaan waduk yang memiliki
karakteristik yang kompleks, dinamis, dan probabilistik. Oleh sebab itu, pendekatan untuk menyelesaikan permasalahan yang efektif adalah dengan
pendekatan sistem. Interpretation Structural Modelling ISM merupakan suatu tools untuk perencanaan strategis yang akan melibatkan keterkaitan yang luas dari
berbagai lembaga Saxena 1992, dalam Eriyatno 1998. Teknik ISM dibagi
menjadi dua bagian yaitu penyusunan hierarki dan klasifikasi sub elemen. Prinsip dasarnya adalah identifikasi dari struktur di dalam sistem secara efektif untuk
pengambilan keputusan yang baik. Penyusunan hierarki dari suatu sistem diperlukan untuk menjelaskan
pemahaman terhadap masalah yang dianalisa. Setiap elemen dari program yang dikaji dijabarkan dalam bentuk sub elemen. Kemudian ditetapkan hubungan
kontekstual antar sub elemen yang memiliki suatu arahan direction dalam terminologi sub ordinat yang menuju pada perbandingan berpasangan, seperti:
”apakah tujuan A lebih penting dari tujuan B ?” atau ”apakah lembaga A lebih berperan dari lembaga B ?”. Perbandingan berpasangan yang menggambarkan
keterkaitan antar sub elemen atau ada tidaknya hubungan kontekstual dilakukan oleh para pakar bidang pengelolaan DAS. Jika jumlah pakar lebih dari satu maka
harus dilakukan perataan. Penilaian hubungan kontekstual pada matriks perbandingan berpasangan menggunakan simbol :
V jika e
ij
= 1 dan e
ij
A jika e = 0
ij
= 0 dan e
ij
X jika e = 1
ij
= 1 dan e
ij
O jika e = 1
ij
= 0 dan e
ij
Pengertian nilai e = 1
ij
= 1 adalah ada hubungan kontekstual antara sub elemen ke-i dan ke-j, sedangkan nilai e
ij
Hasil analisis ISM menguraikan tentang posisi dan keterkaitan lembaga dalam proses pengelolaan Waduk Cirata yang dituangkan dalam matrik driver
power dan diagram struktural fungsi lembaga. Dalam matriks DP-D driver power-dependence yang menggambarkan klasifikasi sub elemen menjadi 4
empat kategori, yaitu: = 0 adalah tidak ada hubungan kontekstual antar
sub elemen ke-i dan ke-j. Hasil penilaian diatas tersusun dalam suatu matrik interaksi struktural atau structural self-interaction matrix SSIM. Selanjutnya dari
nilai SSIM dibuat dalam bentuk tabel reachability matrix RM dengan mengganti V, A, X, dan O menjadi bilangan 1 dan 0. Matrik tersebut lalu dikoreksi menjadi
matrik tertutup yang memiliki kelengkapan dari hubungan sebab-akibat causal loop atau hubungan saling mempengaruhi.