Pembangunan Berkelanjutan Design based on the model of sustainable management of reservoir fisheries floating cage (reservoir case Cirata West Java)

atas sistem. Hasil validasi kemudian akan menimbulkan proses perbaikan dan reformulasi masalah. Tahap selanjutnya dilakukan analisis kebijakan pada model yang telah valid dan ini akan menambah pemahaman akan sistem. Kebijakan yang menimbulkan perbaikan selanjutnya diimplementasikan dan umpan balik yang diperoleh dari sistem nyata, pada akhirnya juga akan menimbulkan tambahan pemahaman akan sistem.

2.6.3 Sistem Dinamik

Sistem dinamik merupakan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan terpadu, yang mampu menyederhanakan masalah yang rumit tanpa kehilangan esensi atau unsur utama dari obyek yang menjadi perhatian Muhammadi et al. 2001. Metodologi sistem dinamik dibangun atas dasar tiga latar belakang disiplin yaitu manajemen tradisional, teori umpan balik atau cybernetic, dan simulasi komputer. Prinsip dan konsep dari ketiga disiplin ini dipadukan dalam sebuah metodologi untuk memecahkan permasalahan manajerial secara holistik, menghilangkan kelemahan dari masing–masing disiplin, dan menggunakan kekuatan setiap disiplin untuk membentuk sinergi. Menurut Eriyatno dan Sofyar 2007, sistem dinamik merupakan salah satu teknik HSM yang dapat digunakan dalam rancang bangun sistem. Selanjutnya menurut Forrester 1961 dalam Eriyatno dan Sofyar 2007, sistem dinamik dititik beratkan pada analisis karakteristik struktur sistem yang selanjutnya dipetakan secara nyata. Sistem dinamik dapat digunakan untuk menganalisis aspek fisik suatu industri atau proses produksi serta hal-hal yang berkaitan dengan perumusan dimasa datang. Rancang bangun sistem dinamik mengutamakan pada non-linier feed-back loop yang mempengaruhi proses kedinamisan yang bersifat nyata dalam struktur sistem. Menurut Coyle 1996 dalam Eriyatno dan Sofyar 2007, manfaat utama dari sistem dinamik adalah mendapatkan kualitas yang dapat diperbandingkan dari rancangan maupun kinerja dan sistem yang dapat dikelola. Sistem dinamik yang dikembangkan pertama kali oleh Bellman 1957 dalam Wangsadipura dan Lubis 2006, merupakan suatu metode pendekatan untuk penyelesaian masalah yang rumit dan kompleks. Sistem dinamik mengoptimasikan suatu proses pengambilan keputusan berangkai dengan memberikan suatu ketetapan rangkaian keputusan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yang merupakan fungsi tempat dan waktu. Ruth dan Lindholm 2002 menyatakan bahwa model dinamik adalah suatu proses untuk memperluas pengetahuan kita dengan menggunakan komputer sebagai alat penyelesainnya. Menurut Hall dan Dracup 1970 dalam Wangsadipura dan Lubis 2006, dibandingkan dengan teknik optimasi lainnya, sistem dinamik memiliki sejumlah keuntungan dalam pemakaiannya untuk optimasi pendayagunaan sumber daya air. Keuntungan tersebut dapat digunakan untuk merangkum tujuan dan kendala yang bersifat non linier, nonconvex, dan tidak terus menerus serta dapat mengakomodir sifat stokastik sistem, dimana sifat tersebut terkait dalam setiap permasalahan sistem sumber daya air. Permasalahan pada lingkungan sosial dan sumberdaya alam merupakan permasalahan yang kompleks dan dinamik sehingga harus diselesaikan menggunakan model dinamik Milrad 2002. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan Cavana and Ford 2004, bahwa sistem dinamik dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dan sumber daya alam. Sebagai contoh Reynolds 1999 menggambarkan dinamika plankton di perairan waduk dengan model dinamik. Kholil 2005 menyatakan bahwa, pengembangan model dinamik secara garis besar terdiri dari 4 tahap, yaitu: 1 Tahap seleksi konsep dan variabel Pada tahap ini dilakukan pemilihan konsep dan variabel yang memiliki relevansi cukup nyata terhadap model yang akan dikembangkan. Dengan kerangka berfikir sistem system thinking dilakukan pemetaan pengetahuan cognitif map, yang bertujuan untuk mengembangkan model abstrak dari keadaan yang sebenarnya. Kemudian dilanjutkan dengan penelaahan secara teliti dan mendalam terhadap asumsi–asumsi, serta konsistensinya terhadap variabel dan parameter berdasarkan hasil diskusi dengan pakar. Variabel yang dinyatakan tidak konsisten dan kurang relevan dibuang. 2 Konstruksi model tahap pengembangan model Model abstrak yang telah dikembangkan, direpresentasikan dibuat ke dalam model dinamiknya dengan bantuan software tool Powersim versi 2.5 berbasis Sistem conceptualitation Problem state Causal diagram Model Construction Validasi Simulasi Policy analisis OK ? Tidak Selesai sistem operasi Windows. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi dan verifikasi model simulasi. 3 Tahap analisis sensivitas Tahap ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh nyata terhadap model, sehingga perubahan variabel tersebut akan mempengaruhi model secara keseluruhan. Variabel–variabel yang kurang tidak berpengaruh dalam model dihilangkan, dan sebaliknya perhatian dapat difokuskan pada variabel kunci. 4 Analisis kebijakan Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap model melalui intervensi struktural atau fungsional, tujuannya untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik berdasarkan simulasi model secara garis besar disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Garis besar pengembangan model dinamik.