Analisis Keberlanjutan Rancangan Penelitian

Umur Waduk Sedimentasi Waduk Erosi Darat - Jml Penduduk Jml angkatan kerja Jml.Pengangguran Nilai Pendapatan Jml Petani ikan KJA Jml permintaan Jml .Pakan Vol.faeces + Limbah Domestik Konversi lahan + + + - + + Industri + Regulasi Jml KJA + + - + + - + Jml.Ikan di KJA + + - + + + + + - + Limbah industri + Daya Dukung Perairan - - - sungai merupakan tempat pembuangan limbah domestik dari masyarakat dari hulu sampai hilir. Disamping limbah domestik, keberadaan industri di sepanjang DAS juga membuang limbahnya ke DAS tersebut. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan tingginya jumlah pengangguran sehingga mengakibatkan masyarakat memanfaatkan perairan waduk sebagai lahan untuk melakukan kegiatan ekonomi, yaitu usaha budidaya ikan dengan menggunakan karamba jaring apung. Dari kegiatan tersebut dihasilkan limbah domestik dan limbah yang berasal dari pakan yang tidak termakan oleh ikan serta feces ikan yang terbuang ke perairan waduk dan menyebabkan pencemaran serta sedimentasi limbah organik. Sedimentasi yang berasal dari erosi daratan dan limbah budidaya ikan berakibat pada daya tampung volume air waduk menurun. Fenomena ini pada akhirnya akan mengakibatkan kelestarian fungsional waduk terganggu yaitu umur fungsional waduk menjadi lebih pendek dari umur fungsional sebenarnya. Adanya regulasi dari pemerintah diharapkan dapat menurunkan dan mengatur kegiatan usaha budidaya perikanan masyarakat yang selama ini sudah melampaui daya dukung perairan. Gambar 18 memperlihatkan diagram sebab akibat causal loop diagram. Gambar 18 Diagram sebab akibat causal loop model pengelolaan waduk berkelanjutan berbasis perikanan budidaya KJA Waduk Cirata

3.3.6 Uji Validasi dan Sensitivitas Model

Untuk menguji kebenaran sebuah model dengan kondisi obyektif dilakukan uji validasi. Ada dua uji validasi yakni validasi struktur dan validasi kinerja. Validasi struktur dilakukan untuk memperoleh keyakinan ”konstruksi model” valid secara ilmiah. Sedangkan validitas kinerja untuk memperoleh keyakinan sejauh mana model sesuai dengan kinerja sistem nyata keadaan yang sebenarnya atau kesesuaian dengan data empirik. Validitas struktur meliputi dua pengujian, yakni validitas konstruksi dan validitas kestabilan. Validitas konstruksi melihat apakah konstruksi model yang dikembangkan sesuai dengan teori. Sedangkan uji validitas kestabilan dilakukan dengan menguji konsistensi antara model agregat dan model rinci.

1. Uji Validasi Kinerja

Validitas kinerja dilakukan dengan cara pengujian menggunakan statistik AME absolute mean eror dan AVE absolute variation eror. Nilai batas penyimpangan yang dapat diterima adalah 5 – 10. Tabel 5 Konversi rumus statistik ke persamaan powersim No Rumus statistik Persamaan powersim 1 Penyimpangan means absolut AME AME = S i -A i A S i i = S i A N i = A i E1 = absSr-ArAr N Sr = integrate Stn – t0 Ar = integrate Atn-t0 2 Penyimpangan variasi absolut AVE AVE = Ss-Sa Sa Ss = S i – S i 2 Sa = A N i – A i 2 E N 2 Ss=sqrtintegrate S-Sr2tn-t0 = absSs-SaSa Sa=sqrtintegrateA-Ar2tn-t0 Keterangan: A = nilai aktual 2 = pangkat dua S = nilai simulasi n = waktu N = interval waktu pengamatan sqrt = akar Sa = deviasi nilai aktual integrate = sigma fungsi waktu Ss = deviasi nilai simulasi S = nilai simulasi Abs = nilai absolut