Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata

Gambar 17 Hubungan interaksi antar sub model dalam pengelolaan Waduk Cirata Jawa Barat

4. Rancang Bangun Model Dinamik Pengelolaan Waduk Berkelanjutan

Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat, seperti kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan, dan perilaku masyarakat. Meningkatnya angka kemiskinan mendorong masyarakat meningkatkan konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Selanjutnya kegiatan pertanian yang dilakukan oleh masyarakat ternyata tidak memperhatikan teknik untuk pencegahan erosi. Peningkatan alih fungsi hutan akan meningkatkan erosi yang pada akhirnya meningkatkan pendangkalan di waduk. Jumlah penduduk yang tinggi menimbulkan limbah domestik yang tinggi pula, dimana daerah aliran Subsistem Sumber Air Debit air sungai Jumlah Sungai Limbah domestik Subsistem Pertanian Luas lahan terpakai Konversi lahan hutan Kosentrasi N dan P Limbah pertanian Subsistem Industri Ternak PLTA Karamba Textil Kualitas air Waduk Subsistem Sosial Pendapatan Jumlah penduduk Pendidikan Prilaku budaya Tenaga kerja Subsistem Penduduk Pertumbuhan pemukiman Jumlah penduduk Limbah domestik Umur Waduk Sedimentasi Waduk Erosi Darat - Jml Penduduk Jml angkatan kerja Jml.Pengangguran Nilai Pendapatan Jml Petani ikan KJA Jml permintaan Jml .Pakan Vol.faeces + Limbah Domestik Konversi lahan + + + - + + Industri + Regulasi Jml KJA + + - + + - + Jml.Ikan di KJA + + - + + + + + - + Limbah industri + Daya Dukung Perairan - - - sungai merupakan tempat pembuangan limbah domestik dari masyarakat dari hulu sampai hilir. Disamping limbah domestik, keberadaan industri di sepanjang DAS juga membuang limbahnya ke DAS tersebut. Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan tingginya jumlah pengangguran sehingga mengakibatkan masyarakat memanfaatkan perairan waduk sebagai lahan untuk melakukan kegiatan ekonomi, yaitu usaha budidaya ikan dengan menggunakan karamba jaring apung. Dari kegiatan tersebut dihasilkan limbah domestik dan limbah yang berasal dari pakan yang tidak termakan oleh ikan serta feces ikan yang terbuang ke perairan waduk dan menyebabkan pencemaran serta sedimentasi limbah organik. Sedimentasi yang berasal dari erosi daratan dan limbah budidaya ikan berakibat pada daya tampung volume air waduk menurun. Fenomena ini pada akhirnya akan mengakibatkan kelestarian fungsional waduk terganggu yaitu umur fungsional waduk menjadi lebih pendek dari umur fungsional sebenarnya. Adanya regulasi dari pemerintah diharapkan dapat menurunkan dan mengatur kegiatan usaha budidaya perikanan masyarakat yang selama ini sudah melampaui daya dukung perairan. Gambar 18 memperlihatkan diagram sebab akibat causal loop diagram. Gambar 18 Diagram sebab akibat causal loop model pengelolaan waduk berkelanjutan berbasis perikanan budidaya KJA Waduk Cirata