Kerangka Konsep Penelitian METODE PENELITIAN

Kecamatan Jumlah Respoden berdasarkan Jenis Pekerjaan Pegawai swasta PNSTNI Polri Pedagang Pensiun Petani Nelayan Lain- lain 7. Medan Maimun 5 1 5 8. Medan Polonia 2 8 9. Medan Baru 3 2 2 1 1 10. Medan Selayang 7 4 3 2 11. Medan Sunggal 6 3 10 2 12. Medan Helvetia 6 10 8 3 13. Medan Petisah 11 2 14. Medan Barat 10 2 3 15. Medan Timur 12 4 3 2 16. Medan Perjuangan 16 2 1 1 17. Medan Tembung 16 3 7 1 18. Medan Deli 24 2 2 19. Medan Labuhan 4 1 1 2 1 11 20. Medan Marelan 10 1 1 10 2 21. Medan Belawan 5 1 8 3 1 Sumber : Hasil Pengolahan Data

3.6. Kerangka Konsep Penelitian

Sampah merupakan masalah penting yang harus mendapat penanganan dan pengolahan sehingga tidak menimbulkan dampak lanjutan yang membahayakan. Berdasarkan data dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup KNLH tahun 2008, dengan jumlah penduduk yang lebih besar kota-kota metropolitan menghasilkan sampah yang lebih besar dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Kota-kota tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara Medan, Palembang, Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Semarang dan Makasar. Jumlah timbulan sampah rata-rata per hari dari kota-kota tersebut terus meningkat setiap tahunnya, dengan laju peningkatan sebesar 2-4 per tahun KNLH, 2008. MLPSP ini dikembangkan atas dasar belum optimalnya implementasi kebijakan pemerintah kota SF dalam mengelola SP serta mengacu pada Pasal 6 butir b dan Pasal 20 ayat 2 butir a dan b dari UUPS yang mendeskripsikan tugas pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengelola sampah perkotaan yang terdiri dari : 1. Pemerintah daerah harus membuat perencanaan penutupan tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 1 satu tahun terhitung sejak berlakunya Undang- Undang ini. 2. Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan sistem pembuangan terbuka paling lama 5 lima tahun terhitung sejak berlakunya Undang-Undang ini. 3. melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan penanganan sampah. 4. menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, serta 5. memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut instansi pelaksana pengelolaan sampah perkotaan juga harus mengacu pada Pasal 1 ayat 2 dari UUPLH, dimana untuk mengelola lingkungan hidup diperlukan suatu kebijaksanaan yang komprehensif yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. MLPSP ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pemangku kebijakan untuk menentukan alternatif teknologi pengelolaan yang dapat digunakan sebagai pemrosesan akhir sampah perkotaan. Universitas Sumatera Utara Peningkatan kinerja kebijakan aktual SPSP divisualisasikan pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3 berikut. Gambar 3.2. Diagram Alir SPSP Aktual Gambar 3.2 menjelaskan kondisi aktual SPSP kota Medan yang berlaku saat ini, dimana : 1 untuk mengatasi SP, maka saat ini diterapkan 2 SPSP berdasarkan kebijakan aktual. Akibat kurang optimalnya kebijakan aktual tersebut mengakibatkan kinerja SPSP aktual juga tidak optimum ; 3 ketidak optimum ini diantaranya dapat dilihat dari tidak adanya perlakuan terhadap SP di TPA ; 4 perlakuan ini menyebabkan SP turut memberikan kontribusi negatip terhadap GRK, karena hingga saat ini pengelolaan akhir sampah perkotaan masih dilaksanakan secara open dumping ; 5 disisi lain ada SI yang secara tak langsung memperoleh nilai tambah dari SP ; 6 kegiatan SI ini ternyata juga dapat memberikan kontribusi positip terhadap lingkungan dengan cara mereduksi emisi GRK dari SP. + + TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN 5 - 5 + 4 3 2 + 1 SAMPAH PERKOTAAN + MASYARAKAT LINGKUNGAN SEKTOR INFORMAL KEBIJAKAN AKTUAL 6 + - - 2 - Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3. Diagram Alir Alternatif Kebijakan SPSP melalui MLPSP Selanjutnya Gambar 3.3 menjelaskan bahwa : 1 untuk mengurangi kontribusi GRK yang diakibatkan oleh SP akibat tidak adanya penerapan teknologi pada pemrosesan akhir sampah perkotan maka diperlukan pengembangan SPSP; 2 pengembangan tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan Model Lingkungan Pengelolaan Sampah Perkotaan MLPSP yang terdiri atas beberapa tahapan yaitu : a Mengelaborasi persepsi masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan berdasarkan aspek-aspek pengelolaan sampah perkotaan yang dilaksanakan oleh SF saat ini sehingga dapat dijadikan sebagai bahan refleksi untuk dapat MLPSP ALTERNATIF KEBIJAKAN + 2 - SAMPAH PERKOTAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN 2 + 4 - a,b c LINGKUNGAN SEKTOR INFORMAL 7 + - 5 6 6 + 1 + + d ANP MODEL PENGELOLAAN LCA,MCT,CBA ALTERNATIF TEKNOLOGI PENGELOLAAN PARADIGMA PENGELOLAAN SAMPAH “Sampah Sebagai Sumber Daya” Kebijakan Nasional Pembangunan Bidang Persampahan MASYARAKAT Universitas Sumatera Utara meningkatkan kinerja SF dalam memberikan layanan kepada masyarakat; b Melibatkan masyarakat untuk turut serta memberikan masukan terhadap alternatif teknologi pengelolaan sampah yang dapat digunakan sebagai pemrosesan akhir sampah perkotaan yang berdasarkan aspek-aspek pengelolaan sampah, UUPS, kriteria teknis dan kriteria ekonomis dari alternatif pengelolaan tersebut; c Periotas alternatif teknologi pengelolaan diketahui melalui studi ANP dimana perioritas alternatif teknologi pengelolaan ini selanjutnya dijadikan sebagai submodel teknologi pengelolaan pada Model lingkungan Pengelolaan Sampah Perkotaan MLPSP; d Pengembangan model dilakukan dengan mengacu pada model LCA Life Cycle Anayisis, MCT Multi Criteria Tehnique dan Cost Benefit Analysis CBA. Melalui kinerja dinamis model selanjutnya dianalisis; 5 Kontribusi lingkungan dalam bentuk GRK yang diakibatkan karena tidak adanya penerapan teknologi pengelolaan sampah pada pemrosesan akhir. Dengan penerapan Alternatif teknologi pengelolaan di TPA diharapkan dapat mengurangi kontribusi emisi GRK terhadap lingkungan serta menghasilkan turunan produk yang bersifat income generating yang bersinergi dengan paradigma pengelolaan sampah yang menyatakan sampah sebagai sumber daya ; 6 MLPSP tidak akan menghentikan aktivitas kegiatan SI, serta diharapkan dapat bersinergi dengan aktivitas yang dilaksanakan oleh SI ; 7 aktivitas kegiatan SI yang meningkat bersinergi dengan pengurangan emisi GRK 3.7. Teknik Analisis Data 3.7.1. Analisis Persepsi Masyarakat Kota Medan Terhadap Sistem