V HASIL DAN PEMBAHASAN

No Penilaian Responden Persentase Penilaian Responde Jumlah Skor Rata -rata

2.86 V

Aspek Kebijakan 22 Menurut pandangan BapakIbu perlukah diterapkan sanksi yang tegas terhadap masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya 33,5 34,3 20,5 8,0 3,8 3.08 Rata -rata 3.08 VI Aspek Teknis 24 Apakah BapakIbu puas dengan dengan sistem pengelolaan sampah perkotaan yang dijalankan oleh Dinas Kebersihan saat ini. 9,5 74,3 9,3 5,8 1,3 3.59 Rata -rata 15,1 33,1 22,3 14,1 15,3 2.73 Sumber : Kompilasi Data Primer, 2010 Lampiran 9 Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa rata–rata penilaian responden penelitian terhadap seluruh aspek pengelolaan sampah perkotaan aspek lingkungan, aspek sosial, aspek ekonomi, aspek kelembagaan, aspek kebijakan dan aspek teknis berada pada rentang penilaian Cukup Baik dengan skor rata-rata sebesar 2,73. Persentase jumlah responden yang memberikan penilaian Sangat Baik 15,1 hingga Baik 33.1 ada sebanyak 193 orang 48,2. Jumlah Responden yang memberikan penilaian Tidak Baik 14,1 hingga Sangat Tidak Baik 15,3 ada sebanyak 116 orang 29,4, sedangkan jumlah responden yang memberikan jawaban Cukup Baik ada sebanyak 89 orang 22,3. Adapun penilaian responden secara parsial terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan berdasarkan setiap aspek pengelolaan sampah dijabarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

A. Aspek Lingkungan

. Penilaian responden terhadap aspek lingkungan dari sistem pengelolaan sampah perkotaan di Kota Medan memiliki skor rata-rata sebesar 2.65 atau berada pada rentang penilaian Cukup Baik. Persentase rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 15,4 hingga Baik 34,5 mencapai 49,9 atau lebih kurang sebanyak 200 orang. Sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 15,9 hingga Sangat Tidak Baik 13,77 mencapai 29,6 atau sebanyak 118 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek lingkungan dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 20,6 atau lebih kurang sebanyak 8 orang. Gambar 5.7. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Lingkungan Penilaian ini memberikan gambaran tentang upaya DKKM dalam : 1 membersihkan sampah di jalan umum; 2 mengumpulkan sampah dari sumbernya perumahan, pertokoan dll ke Tempat Pembuangan Sementara TPS; 3 menyediakan Tempat Pembuangan Sementara TPS dan 4 mengangkut sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir TPA telah cukup baik.

B. Aspek Sosial

. Penilaian responden terhadap aspek sosial dari sistem pengelolaan sampah perkotaan di Kota Medan memiliki skor rata-rata sebesar 2,3 atau berada pada rentang penilaian Tidak Baik. Persentase 15,38 34,50 20,56 15,88 13,69 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Responden Pers enta se Rep onde n Universitas Sumatera Utara rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 4,7 hingga Baik 19,4 mencapai 24,1 atau lebih kurang sebanyak 96 orang, sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 18,4 hingga Sangat Tidak Baik 31,3 mencapai 49,8 atau sebanyak 199 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek sosial dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 26,2 atau lebih kurang sebanyak 82 orang. Gambar 5.8. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Sosial Penilaian ini memberikan gambaran bahwa : 1 Responden sadar bahwa perilaku pengelolaan sampah yang di implementasikan hingga saat ini masih Tidak Baik yang ditandai dengan skor 1,54 untuk sikap melakukan proses pemilahan sampah terhadap sampah yang dihasilkan dirumah; 2 Peran serta masyarakat sekitar daerah responden dalam menjaga kebersihan dan penanganan sampah masih tidak baik dengan skor 2,36 serta 3 Responden juga setuju bahwa peran serta pemulung dan pengumpul sampah dalam sistem pengelolaan sampah perkotaan telah masuk dalam kategori Cukup Baik karena disebabkan karena telah ikut berperan serta dalam menerapkan prinsip 3 R dalam pengelolaan sampah perkotaan dengan skor sebesar 3,00. 4,67 19,42 26,17 18,42 31,33 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Responden Pers enta se Rep onde n Universitas Sumatera Utara

C. Aspek Ekonomi

. Penilaian responden terhadap aspek ekonomi dari sistem pengelolaan sampah khususnya tentang pengetahuan respoden terhadap nilai tambah yang dapat diperoleh dari sampah berada pada rentang penilaian Baik dengan skor 2,93. Persentase rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 28,0 hingga Baik 29,3 mencapai 57,3 atau lebih kurang sebanyak 229 orang. Sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 11,8 hingga Sangat Tidak Baik 6,8 mencapai 18,6 atau sebanyak 74 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek ekonomi dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 24,3 atau lebih kurang sebanyak 97 orang. Gambar 5.9. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Ekonomi Penilaian responden terhadap aspek ekonomi ini sangat kontradiktif dengan penilaian responden terhadap aspek sosial khususnya terhadap sikap responden dalam memilah sampah sampah yang dihasilkan dirumah. Meskipun mayoritas responden mengetahui bahwa sampah memiliki nilai ekonomi namun pengetahuan ini tidak dapat mendorong responden untuk memilah sampah yang mereka hasilkan setiap harinya.

D. Aspek Kelembagaan

. Penilaian responden terhadap aspek kelembagaan dari sistem pengelolaan sampah khususnya tentang dilibatkannya pihak 28,00 29,25 24,25 11,75 6,75 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Responden Pers enta se Rep onde n Universitas Sumatera Utara swasta dalam mengelola sampah perkotaan berada pada rentang penilaian Cukup Baik dengan skor 2,86. Persentase rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 19,8 hingga Baik 30,5 mencapai 50,3 atau lebih kurang sebanyak 201 orang. Sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 11,3 hingga Sangat Tidak Baik 8,0 mencapai 19,3 atau sebanyak 77 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek kelembagaan dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 30,5 atau lebih kurang sebanyak 122 orang. Gambar 5.10. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Kelembagaan Berdasarkan penilaian ini dapat disimpulkan bahwa responden setuju untuk melibatkan pihak swasta dalam mengelola sampah perkotaan. Penilaian ini sejalan dengan pandangan responden yang masih menilai sistem pengelolaan sampah yang dikelola oleh DKKM masih berada pada kisaran Cukup Baik, sehingga dengan adanya kerjasama dengan pihak swasta DKKM dapat meningkatkan kinerja untuk mengelola sampah perkotaan di kota Medan.

E. Aspek Kebijakan

. Penilaian responden terhadap aspek kebijakan dari sistem pengelolaan sampah khususnya tentang perlu diterapkan sanksi yang tegas terhadap masyarakat yang membuang sampah tidak pada 19,75 30,50 30,50 11,25 8,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Responden Pers enta se Rep onde n Universitas Sumatera Utara tempatnya berada pada rentang penilaian Baik dengan skor 3,08. Persentase rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 33,5 hingga Baik 34,3 mencapai 67,8 atau lebih kurang sebanyak 271 orang. Sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 8,0 hingga Sangat Tidak Baik 3,8 mencapai 11,8 atau sebanyak 47 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek kelembagaan dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 20,5 atau lebih kurang sebanyak 82 orang. Gambar 5.11. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Kebijakan Berdasarkan penilaian ini dapat disimpulkan bahwa responden setuju terhadap tindakan tegas yang dapat mereka terima apabila mereka tidak membuang sampah pada tempatnya. Penilaian ini sejalan dengan dengan pandangan responden yang masih menilai bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan yang masih Tidak Baik.

F. Aspek Teknis

. Penilaian responden terhadap aspek teknis dari sistem pengelolaan sampah khususnya tentang tingkat kepuasan dengan sistem pengelolaan sampah yang diterapkan saat ini berada pada rentang penilaian Baik dengan skor 3,59. Persentase rata-rata responden yang memberikan penilaian dari rentang Sangat Baik 9,5 hingga Baik 33,50 34,25 20,50 8,00 3,75 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Responden Pers enta se Rep onde n Universitas Sumatera Utara 74,3 mencapai 83,8 atau lebih kurang sebanyak 335 orang. Sedangkan persentase responden yang memberikan penilaian dari rentang Tidak Baik 5,8 hingga Sangat Tidak Baik 1,3 mencapai 7,1 atau sebanyak 28 orang. Rata-rata responden yang memberikan penilaian cukup baik terhadap aspek teknis dari sistem pengelolaan sampah perkotaan besarannya mencapai 9,3 atau lebih kurang sebanyak 37 orang. Gambar 5.12. Penilaian Responden berdasarkan Aspek Teknis Berdasarkan penilaian ini dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa layanan yang diberikan oleh DKKM dalam mengelola sampah perkotaan telah masuk dalam kriteria Baik. Nilai ini kontradiktif dengan hasil penilaian secara menyeluruh responden terhadap setiap aspek pengelolaan sampah perkotaan yang menyimpulkan bahwa sistem pengelolaan sampah perkotaan di Kota Medan masih berada rentang Tidak Baik skor rata-rata 2,73. Melalui uji korelasi bivariate Pearson Lampiran 9 terhadap setiap item pertanyaan ternyata terlihat bahwa masyarakat setuju untuk menyatakan aspek teknis pengelolaan sampah perkotaan di kota Medan sudah termasuk Baik hanya dalam konteks : 1 membersihkan jalan umum; 2 mengumpul sampah ke TPS; serta 3 adanya keterlibatan pemulung yang secara tidak langsung dalam mengelola sampah perkotaan. 9,50 74,25 9,25 5,75 1,25 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 Sangat Baik Baik Cukup baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Rentang Penilaian Reponden P er sen tase R eponde n Universitas Sumatera Utara Dengan skor rata-rata penilaian 2.73 yang berada pada rentang penilaian Cukup Baik dan Tidak Baik, responden terlihat ragu-ragu untuk menetapkan penilaian pada rentang Baik dan Tidak Baik. Untuk itu perlu dilakukan pengujian apakah sistem pengolaan sampah kota Medan saat ini termasuk pada rentang penilaian Baik atau termasuk pada rentang penilaian Tidak Baik melalui uji statistik yang dapat menegaskan kearah mana kecenderungan penilaian responden penelitan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah perkotaan di Kota Medan. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, maka terhadap seluruh jumlah skor dari setiap item pertanyaan dan skala interval hasil transformasi dari setiap item pertanyaan diuji dengan menggunakan uji korelasi bivariate Pearson. Hasil uji korelasi bivariate Pearson memperlihatkan bahwa Total Skor setiap item pertanyaan memiliki memiliki korelasi yang kuat terhadap rentang penilaian Tidak Baik dengan nilai korelasi =- 0,706 Lampiran 9 Komparasi pesepsi masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan pada studi ini dengan persepsi masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan yang dilakukan pada tahun 2004 Rahman, 2004 memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 6 tahun DKKM belum mampu meningkatkan layanan kebersihan kepada masyarakat kota Medan. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2004 tersebut skor rata-rata penilaian masyarakat terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan di Kota Medan besarannya = 2.89 yang berada pada rentang penilaian Cukup Baik. Bappenas 2010 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang terpadu yaitu terdiri dari berbagai aksi mitigasi dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan teknis dan pendanaan yang ada. Dengan alokasi pendanaan pengelolaan sampah perkotaan yang saat ini masih rendah 3 tentunya akan sulit bagi SF untuk dapat memberikan layanan optimal kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutiyoso 2007 yang mengatakan bahwa di kawasan Megapolitan, sorotan masyarakat terhadap kinerja pengelolaan sampah semakin meningkat dan isu yang diangkat Universitas Sumatera Utara publik adalah rendahnya kinerja pengelolaan sampah di kawasan Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi. karena pada umumnya setiap Pemerintah Kota dan Kabupaten pada kawasan tersebut menghadapi masalah dalam pengelolaan sampah yang berkaitan dengan : 1 terbatasnya lahan dan umur TPA; 2 tingkat pengumpulan yang rendah ; 3 pendapatan retribusi yang rendah; 4 serta alokasi anggaran pengelolaan yang terbatas. Efesiensi dari penerapan konsep 3R yang melibatkan masyarakat juga masih rendah serta dibutuhkan waktu 10 tahun untuk dapat meningkatkan efesiensi konsep tersebut. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan persepsi masyarakat kota Medan terhadap sistem pengelolaan sampah perkotaan masih tidak baik sepenuhnya dapat diterima.

5.3. Alternatif Teknologi Pengelolaan Sampah Perkotaan yang