Pendekatan Sistem Dinamis Sistem dan Pemodelan 1. Definisi dan Kategori

Dooley 2002 mendefinisikan sistem sebagai sistem gugus elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai satu atau gugus tujuan. Definisi lain dari sistem ialah merupakan jaringan prosedur yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran dan tujuan tertentu Menurut sifatnya, sistem terbagi 2 yaitu : 1 sistem dinamis ; 2 sistem statis Sitompul, 2002; Christina, 2004. Kategori lainnya adalah sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup hanya ada dalam asumsi dan kajian analisis. Berdasarkan jenis, ada sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem dapat pula menjadi komponen, batasan, lingkungan, interface, input, proses, output, sasaran, dan tujuan Sitompul, 2002; Christina, 2004. Batas sistem adalah abstraksi dari batas yang menghimpun unsur dan proses dari sistem sebagai bagian terpisah lingkungan total. Unsur dalam sistem dipengaruhi oleh lingkungan, tapi sebaliknya komponen tidak mempengaruhi lingkungan. Sebagai contoh dalam model tanaman, faktor lingkungan seperti radiasi matahari dan suhu mempengaruhi fotosintesis, tetapi keadaan sebaliknya tidak terjadi yaitu fotosintesis mempengaruhi faktor lingkungan. Ini tidak seluruhnya benar, karena tanaman dapat mempengaruhi iklim mikro dan mungkinfaktor iklim lain pada tingkat yang sangat kecil yang biasanya diabaikan dalam penerapan studi sistem Sitompul 2002.

2.1.2. Pendekatan Sistem Dinamis

Sebuah sistem yang kompleks akan terdiri dari berbagai komponen dan lapisan subsistem, interkonektivitas yang nonlinier. Hal ini akan mempersulit proses pengenalan, pengelolaan serta prediksi yang harus dilakukan Forrester 2002, Maxwell et al., 2002. Selain itu, sistem yang kompleks akan melibatkan orang, organisasi, masalah serta kebijakan yang mempengaruhi keutuhan dari suatu sistem. Karakter dan komponen sistem yang kompleks tersebut akan menyebabkan tingginya tingkat ketidakpastian dan perlu dilakukannya pendekatan sistem dinamis Kossik et al., 2004; Universitas Sumatera Utara Hall et al., 2004. Kesuksesan sebuah organisasi dalam memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dinamis akan sangat bergantung pada kemampuan pelaksana dalam mengelola kompleksitas yang saling berhubungan tersebut. Desain yang efektif dan efisien tidak bisa dicapai tanpa adanya pemahaman yang komprehensif terhadap seluruh komponen sistem Marashi et al., 2005. Permasalahan sistem yang dapat menggunakan pendekatan sistem biasanya mencakup: 1 tingkat kerumitan kompleks, 2 probabilistik, 3 dinamis-berubah terhadap waktu ; serta 4 mengandung minimal satu umpan balik Wager et al., 2002; Tasrif, 2005. Solusi metode berpikir sistem diawali dengan pemetaan kognitif memikirkan interaksi antara unsur dalam batas-batas tertentu dan pemetaan kausal tentang aliran informasi, dilanjutkan simplifikasi kompleksitas untuk desain model mental Muhammadi et al., 2001. Adapun tahapan melibatkan proses : 1 strukturisasi masalah; 2 proses desain hubungan sebab akibat causal loop yang dinamis; 4 penetapan skenario; 5 implementasi; serta 6 evaluasi. Meskipun demikian tidak semua tahapan harus diimplentasikan dalam pendekatan sistem dinamis, karena hal tersebut sangat tergantung pada kesiapan para eksekutor kebijakan Maani Cavana, 2000 dalam Christina, 2004. Hal ini disebabkan karena dengan pendekatan sistem dinamis para eksekutor kebijakan dapat memvisualisasikan secara efektif : 1 analisis situasi : 2 analisis penyebab; 3 dan alternatif pemecahan masalah. Pada tahapan analisis situasi, pendekatan sistem dinamis akan memberikan gambaran tentang kondisi masa depan. Pada tahapan analisis penyebab hubungan siklus dapat ditingkatkan keakuratannya karena dapat terjadi dari berbagai arah. Pada tahapan akhir yaitu alternatif pemecahan masalah, pendekatan sistem dapat menganalisis dampak dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang akan ditempuh sebelum mengimplementasikannya ke dunia nyata Hidaka, 2005. Universitas Sumatera Utara Pendekatan sistem dinamis untuk menjawab berbagai permasalahan sebenarnya berada diantara soft modelling dan hard modelling. Karena disatu sisi pendekatan ini dapat saja menggunakan data kuantitatif sebagai pendekatan solusi tetapi disisi lain juga dapat memberikan nilai lebih dengan mengikut sertakan data kualitatif ke dalam sistem. Perbedaan antara soft modelling dan hard modelling disarikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Hard versus Soft Approaches Uraian Hard approach Soft approach Definisi Model Reprensentasi dari dunia nyata Menelaah secara mendalam tentang dunia nyata Definisi Masalah Jelas dan berdimensi Tunggal Ambigu dan multidimensi Pribadi dan Organisasi Tidak diikut sertakan Bagian dari Model Data Kuantitatif Kualitatif Tujuan Penyelesaian masalah dan optimasi Proses pembelajaran yang mendalam Hasil Rekomendasi Berlanjut dengan pembelajaran kelompok Sumber : Maani et al., 2000 dalam Christina, 2004. Lebih lanjut Maani et al. 2000 dalam Christina 2004 menjabarkan tahapan serta langkah yang harus ditempuh dalam menerpakan pendekatan sistem dinamis. Pendekatan sistem dinamis akan melibatkan 5 tahapan utama yang terdiri dari : 1 Strukturisasi permasalahan; 2 Pemodelan causal loop; 3 pemodelan dinamis; 4 penerapan skenario dan pemodelan; 5 penerapan dan pembelajaran organisasi. Meskipun demikian, tentunya tidak semua tahapan tersebut harus dilaksanakan., karena hal tersebut akan sangat bergantung kepada masalah yang akan diselesaikan serta komitmen dan kesiapan organisasi yang bersangkutan untuk melaksanakan intervensi dengan cara mengimplementasikan opsi-opsi terpilih. Uraian lengkap tentang tahapan dan langkah yang harus ditempuh dalam pendekatan sistem dinamis dapat dilihat pada Tabel 2.2. berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Metodologi Sistem Dinamis Tahapan Langkah-langkah 1. Strukturisasi Masalah • Indentifikasi masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sistem or issues of concern to management 2. Pemodelan Causal Loop • Indentifikasi variabel utama • Mempersiapkan grafik yang memperlihatkan gejala perlakukan terhadap waktu mode referensi • Mengembangkan diagram causal loop diagram sebab akibat • Analisis gejala sebab akibat terhadap waktu • Identifikasi jalur sistem • Indentifikasi nilai tambah sistem • Mengembangkan strategi intervensi 3. Pemodelan dinamis • Mengembangkan gambaran sistem secara menyeluruh • Menentukan jenis variabel dan mengkonstruksi diagaram stock-flow • Mengumpulkan informasi dan data secara detail • Mengembangka model simulasi • Menentukan model seperti nilai awal, selang waktu simulasi, rentang waktu 4. Merencanakan Skenario dan Pemodelan • Merencanakan skenarion secara umum • Indentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi perubahan dan cata hal yang diragukan • Bangun skenario pembelajaran dan intervensi • Simulasi skenario dengan model • Evaluasi masalah yang berkaitan dengan skenario dan strategi. 5. Penerapan dan organisasi pembelajaran • Menyiapkan laporan dan presentasi • Mengkomunikasikan hasil dan pilihan intervensi kapada stakeholder • Mengembangkan dunia kecil and lab. pembelajaraan berdasarkan model simulasi • Gunakan lab. Pembelajaran untuk menelaan model mental dan memfasilitasi proses pembelajaran Sumber : Maani et al. 2000 dalam Christina 2004 Universitas Sumatera Utara

2.1.3. Struktur, Perilaku Sistem dan Causal Loop Diagram