Ada tiga sistem utama pirolisis :

3. Thermal ADVANCED THERMAL TREATMENT ATT

Pirolisis Gasifikasi Gasifikasi dan pirolisis adalah jenis proses pengelolaan dengan menggunakan teknologi panas tingkat lanjut ATT. Teknologi lebih diminati sebagai alternatif teknologi mas-burn incineration MBI yang umum dilakukan. PIROLISIS Ketiadaan proses endotermik dari suatu unsur oksidasi air atau oksigen pada bahan dasar karbon menyebabkan terjadinya proses pembusukan secara kimia. Pirolisis dikenal juga sebagai “destilasi destruktif”, “cracking”, atau termolisi”, proses ini berlangsung pada suhu 400-800 o • lambat atau karbonisasi;

C. Ada tiga sistem utama pirolisis :

• konvensional, dan • cepat kilat vakum, fluidised-bed dan gasifikasi. Pirolisis akan menghasilkan wujud gas, cair dan padat, pada proporsi tertentu yang tergantung pada jenis proses yang digunakan: faktor penentu utama yang mengendalikan suhu dan waktu bukaan pada temperatur tersebut. Lama terkena suhu rendah memaksimalkan produksi arang, sedangkan flash pirolisis paparan singkat 1 detik menghasilkan sampai 80 dari berat cairan. GASIFIKASI Gasifikasi adalah sebuah proses termokimia yang melibatkan konversi bahan padat atau cair menjadi gas melalui proses oksidasi parsial menggunakan udara yang kaya oksigen dalam kondisi panas. Proses ini akan menghasilkan bahan bakar gas serta bahan cair dan padat yang sedikit. Gasifiers mengkonversi bahan baku karbon menjadi produk gas bersuhu dan tekanan bertekanan tinggi. Gasifikasi bukanlah teknologi baru dan telah digunakan sejak awal 1800-an KAPASITAS 20 Ktonthn untuk 360 Ktonthn +; PEMBIAYAAN CAPEX: £ 116M 400 Ktonthn pabrik. OPEXt: Kisaran £ 15-21 t. KEUNTUNGAN: KERUGIAN: • pirolisis dan gasifikasi memiliki fleksibilitas recovery energi dibandingkan dengan MBI tradisional; • gasifikasi dan pirolisis dapat mengubah sampah menjadi: materi blok, senyawa untuk sektor petrokimia: limbah ban dan plastik untuk bahan digunakan kembali dan pemulihan energi. Secara teori, gas, minyak dan arang padat dapat diperoleh - terutama dari pirolisis - dan dapat digunakan sebagai bahan bakar. • saat ini dianggap setara dengan pemulihan energi dalam hirarki limbah: sehingga tidak berkontribusi terhadap kepada proses daur ulang. • teknologi terutama pirolisis memerlukan sinergi yang kuat dengan mainstream petro-kimia dan sektor pengolahan lainnya untuk menentukan pasar • Dalam era anti-insinerator penggunaan teknologi ini sering dianggap hanya sebagai pengganti nama dari teknologi insenerator. Universitas Sumatera Utara JENIS SAMPAH YANG DAPAT DIOLAH Termo select SWERF Compact Power TOPs Sumber Sampah SP √ √ √ √ Komersil √ √ √ √ Industri √ √ √ √ Sumber biodegradable terpisah Kertaskarton √ √ √ √ sampah dapur √ √ √ √ sampah dedaunan √ √ √ √ Tekstil √ √ √ √ Kayu √ √ √ √ Sumber non-biodegradable terpisah Metal √ √ X √ Besi √ √ X √ Non-Besi √ √ X √ Kaca √ √ X √ Plastik √ √ √ √ Lainnya √ √ √ √ SUMBER DAYA TERBARUKAN Nutrients berat output Materials berat output 5-20 Energy MJton sampah 9.000-10.000 MJtonne MASALAH KESEHATAN: MASALAH LAIN: Tidak ada risiko kesehatan signifikan yang diharapkan. masalah utama berkaitan dengan dampak emisi udara terutama dioksin terhadap kesehatan. DAMPAK POSITIP THD LINGKUNGAN DAMPAK NEGATIP THD LINGKUNGAN: • kedua teknologi dapat membantu menggantikan bahan baku dan fosil - bahan bakar. Prolisis menyediakan bahan baku kimia, energi recovery • gasifikasi dapat menghasilkan emisi yang lebih rendah dan efisiensi termal lebih tinggi dari limbah pembakaran langsung. • memerlukan perawatan untuk memisahkan air dari bahan bakar cair yang dihasilkan; Pyrolysis • oksigen yang digunakan dalam proses dan gasification syngas sendiri sekarang berisiko terhadap kesehatan Gasification Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8. Material Balance Pyrolisis Gambar 2.9. Material Balance Gasification INCINERATION TECHNOLOGY Insinerasi, pembakaran masa insinerasi MBI, energi dari limbah Proses pembakaran limbah telah dilakukan manusia sejak satu abad. Proses ini sangat bergantung pada proses eksotermik dimana kehadiran oksigen berbasis materi karbon akan membusuk, meninggalkan residu abu. Insinerasi atau energi dari limbah sering disingkat menjadi energy from waste efw. Fluidised-bed Technology Fluidised-bed technology merupakan alternatif pendekatan bagi teknologi insinerasi dan terbukti baik untuk aplikasi pengolaah non-SP pengelolaan lumpur Manfaat utama dari penerapan teknik ini adalah terjadinya pengurangan emisi, penghematan biaya yang cukup besar untuk biaya perawatan gas buang seperti yang tejadi atas MBI serta tidak memerlukan pra-pengolahan limbah. Refuse Derived Fuel Refuse Derived Fuel RDF adalah residu dari sisa pengolahan yang biasanya berbentuk pelletized yang dihasilkan dari pengolahan BMT. Pengolahan BMT tersebut menghilangkan sampah besi, kaca, pasir, dan bahan lain yang tidak mudah terbakar. Materi ini dapat dijual sebagai RDF. 1 Ton Sampah Perkotaan GASIFIKASI with RDF Plant Energi oe = ~781KWh Material SDU Metal = 25,7Kg Kaca = 24,8 Alumunium = 9,4 Kg Abu ke landfill = 245 kg Energi ie =~ 135 KWh 1 Ton Sampah Perkotaan PYROLYSIS Emisi CO 2 dan NOx Synthetic SynGas = 380kg Material Metal = 60 Kg Abu = 240 kg materi batubata Air buangan = 220 kg Universitas Sumatera Utara KAPASITAS 26-600 Ktonthn PEMBIYAAN CAPEX: Capacity Ktonthn Capex Range £M Rata-rata Capex £M 50 18-20 19 100 30-36 33 150 46-50 48 200 54-58 55 400 100 –105 102 500 110 –120 115 KEUNTUNGAN KERUGIAN: • “state-of-the-art” bagi pengolahan limbah, dan mendapat pengawasn yang ketat dari EU; • penelitian menunjukkan bahwa meskipun proses daur ulang akan mengurangi jumlah limbah pada pengelolaan akhir di TPA, nilai kalori dari residu pada umumnya tetap tidak berubah. • Meniadakan proses daur ulang dianggap; • ROI 10-20 tahun • Energi yang dihasilkan dari tidak memenuhi syarat untuk di kelompokkan sebagai energi yang diterbarukan • JENIS SAMPAH YANG DAPAT DIOLAH Sumber Sampah SP √ Komersil √ Industri X √ Sumber biodegradable terpisah Kertaskarton √ sampah dapur √ sampah dedaunan √ Tekstil √ Kayu √ Sumber non-biodegradable terpisah Metal X Besi X Non-Besi X Kaca X Plastik X Lainnya √ Universitas Sumatera Utara SUMBER DAYA TERBARUKAN Nutrients berat output 0 kg Materials berat output 225 kg materi bhn konstruksi; 35-50 kg Ferrous; sd. 10 kg non Ferrous Energi MJton sampah 8,000-9,500MJt 550 KWh listrik dengan 22 efesiensi panas. 18,000MJt RDF MASALAH KESEHATAN: MASALAH LAIN • Emisi yang dilepaskan harus sesuai dengan standar kontrol yang telah ditetapkan • risiko kesehatan dari sisa logam berat, dioksin dan furan • diprotes oleh Greenpeace DAMPAK POSITIF THD LINGKUNGAN DAMPAK NEGATIF THD LINGKUNGAN: • Energi dari proses daur ulang bahan sekunder dapat memaksimalkan proses pengelolaan. MBI harus memiliki ukuran yang besar untuk dapat menampung sisa input. Gambar 2.10. Material Balance: Mass Burn Incineration

4. Hybrid