Lampiran 7. Hasil Transformasi Skala Lickert dengan menggunakan Metode Succesive Interval
Proses transformasi skala ordinal Lickert ke skala interval dengan metode successive interval dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Tabulasi Frekuensi dan persentase seluruh jawaban responden utk setiap item
pertanyaan. Frekuensi Jawaban Responden
Aspek Item
SB B
CB TB
STB LINGKUNGAN
1 21
232 52
70 25
2 35
165 95
62 43
3 125
65 111
53 46
4 65
90 71
69 105
SOSIAL
5 8
24 22
79 267
6 13
10 178
113 86
7 35
199 114
29 23
EKONOMI
8 112
117 97
47 27
KELEMBAGAAN
9 79
122 122
45 32
KEBIJAKAN
10 134
137 82
32 15
TEKNIS
11 38
297 37
23 5
Persentase Jawaban Responden
Aspek Item
SB B
CB TB
STB LINGKUNGAN
1 0.0525
0.5800 0.1300
0.1750 0.0625
2 0.0875
0.4125 0.2375
0.1550 0.1075
3 0.3125
0.1625 0.2775
0.1325 0.1150
4 0.1625
0.2250 0.1775
0.1725 0.2625
SOSIAL
5 0.0200
0.0600 0.0550
0.1975 0.6675
6 0.0325
0.0250 0.4450
0.2825 0.2150
7 0.0875
0.4975 0.2850
0.0725 0.0575
EKONOMI
8 0.2800
0.2925 0.2425
0.1175 0.0675
KELEMBAGAAN
9 0.1975
0.3050 0.3050
0.1125 0.0800
KEBIJAKAN
10 0.3350
0.3425 0.2050
0.0800 0.0375
TEKNIS
11 0.0950
0.7425 0.0925
0.0575 0.0125
2. Selanjutnya lakukan transformasi skala penilaian baru untuk setiap item pertanyaan seperti tabel berikut:
Item Skala Frek
Proporsi Proporsi
Kumulatif Z
fz Skala Hasil
Transformasi Q1
1 25
0.063 0.063
-1.5341 0.123
1.00
2 70
0.175 0.238
-0.7144 0.3091
1.90
3 52
0.130 0.368
-0.3385 0.3767
2.45
4 232
0.580 0.948
1.62108 0.1072
3.43
5 21
0.053 1.000
5.01 Jumlah
400
Universitas Sumatera Utara
Keterangan
a. Nomor item pertanyaan yang akan di MSI adalah item 1 variabel X b. Kategori skor jawaban responden dalam Skala Ordinal Likert berkisar nilainya
antara 1-5. c. Masing-masing skor jawaban dalam skala ordinal dihitung frekuensinya. Dalam
contoh tersebut. Frekuensi skor jawaban 1 = 25
Frekuensi skor jawaban 2 = 70 Frekuensi skor jawaban 3 = 52
Frekuensi skor jawaban 4 = 232 Frekuensi skor jawaban 5 = 21
d. Menghitung proporsi untuk setiap frekuensi skor
0,063 400
25
1
= =
P 0,580
400 232
4
= =
P 0,175
400 70
2
= =
P 0,053
400 21
5
= =
P 0,130
400 52
3
= =
P
e. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga diperoleh nilai proporsi kumulatif.
Pk
1
Pk = 0,063
2
Pk = 0,063 + 0,175= 0,238
3
Pk = 0,063 + 0,175 + 0.130 = 0,368
4
Pk = 0,063 + 0,175 + 0.130 + 0.580= 0,948
5
= 0,063 + 0,175 + 0.130 + 0.580 + 0,053 = 1,000 f. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi
kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dengan menggunakan fungsi NORM pada Microsoft Excel
g. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut ke dalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut:
−
=
2
2 1
exp 2
1 z
z f
π
Universitas Sumatera Utara
sehingga diperoleh :
0,123 -1,5341
2 1
exp 2
1 -1,5341
2
=
− =
π
f 0,3091
-0,7144 2
1 exp
2 1
-0,7144
2
=
− =
π
f 0.3767
-0.338 2
1 exp
2 1
-0.338
2
=
− =
π
f 0.107
1.621 2
1 exp
2 1
1.621
2
=
− =
π
f
h. Menghitung SV Scale Value dengan rumus :
limit lower
under area
limit upper
under area
limit upper
at density
limit lower
at density
SV −
− =
-1,97 0,000
0,063 0,123
000 ,
1
= −
− =
SV
-1,06 0,063
0,238 0,3091
0,123
2
= −
− =
SV
0,52 0,238
0,368 0,3767
0,3091
3
− =
− −
= SV
465 ,
0,368 948
, 0,1072
0,367
4
= −
− =
SV 2,042
0,948 1,000
0,000 0,1072
5
= −
− =
SV
i. Mengubah Scale Value SV terkecil nilai negatif yang terbesar menjadi sama dengan satu 1
Sv terkecil = -1,97 = 1 didapat dari -1,97 + 2,97 = 1 = Y1
j. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus :
SVmin SV
Y +
=
Y2 = -1.06 + 2,97 = 2,292 Y3 = -0,52 + 2,97 = 2,45
Y4 = 0.465 + 2,97 = 3.43 Y5 = 2,042 + 2,97 =5,01
dimana Y1 hingga Y5 merupakan skala hasil transformasi
3. Lakukan langkah tersebut untuk setiap item pertanyaan sehingga akan menghasilkan Tabel seperti berikut.
Universitas Sumatera Utara
Skala Hasil Transformasi Untuk Setiap Item Pertanyaan
Aspek Item
SB B
CB TB
STB LINGKUNGAN
1 5.01
3.43 2.45
1.90 1.00
2 4.54
3.30 2.41
1.81 1.00
3 3.82
2.96 2.39
1.77 1.00
4 3.75
2.85 2.30
1.85 1.00
SOSIAL