5.4.1. Validasi Model
Validasi output model diketahui dengan melakukan : 1 uji KF Kalman Filter, yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai akhir
kinerja dinamis model dengan nilai kontrol berdasarkan data aktual yang dimiliki. Konsistensi model diterima pada tingkat kecocokan hasil simulasi
model dengan nilai aktual yang berada pada rentang 47,25-52,3.; 2
Uji t, dimana nilai p sig 0,05 pada taraf kepercayaan 95 mengindikasikan tidak ada perbedaan nyata antara nilai mean diantara ke 2
nilai yang diuji Santoso, 2006. Rentang waktu validasi model adalah rentang waktu 2004-2010
baseline simulation serta didasarkan atas kelengkapan data pendukung dari penelitian terdahulu Rahman, 2004; BPSKM, 2008; BPSKM, 2010.
Adapun submodel yang di uji melalui kinerja dinamis baseline ini terdiri dari :
1. Submodel Timbulan Sampah Kota Medan a. Subsistem Kependudukan
Asumsi yang digunakan pada subsistem ini terdiri atas : 1 perhitungan pertumbuhan penduduk kota Medan dengan : a
persentase laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,28 per tahun kompilasi data BPSKM, 2008 dan BPSKSM 2010 persentase laju
kenaikan pertumbuhan penduduk sebesar 0,1 tahun; b persentase laju kematian penduduk sebesar 0,63 BPSKM, 2008
serta c persentase laju kenaikan kematian penduduk sebesar 0,1; 2 perhitungan commuters yang berada ke kota Medan
setiap harinya dengan persentase laju pertumbuhan commuters sebesar 0,50 kompilasi data BPKSM, 2008 dan Rahman, 2004
b. Subsistem Timbulan Sampah Asumsi yang digunakan pada subsistem terdiri atas : 1 persentase
kenaikan jumlah timbulan sampah per orang perhari sebesar 0,1 per tahun dan 2 persentase jumlah kenaikan sampah organik
sebesar minus 8 per tahun. Penurunan komposisi sampah
Universitas Sumatera Utara
organik ini mengacu pada perubahan komposisi sampah organik dan anorganik pada tahun 2002 dimana pada saat tersebut
perbandingannya memiliki besaran 68,8 sampah organik dan 31,2 sampah organik Zulfi,2000 dengan komposisi sampah
organik dan anorganik pada tahun 2008 dengan komposisi 46,83 sampah organik dan 53,17 sampah anorganik BALITBANGSU,
2009 dan Sinaga, 2008. 2. Submodel Pengelolaan Sampah Perkotaan
Asumi yang digunakan pada subsistem adalah terjadinya penurunan kapasitas daya angkut DKKM sebesar 5 setiap tahunnya.
3. Submodel Sampah Daur Ulang Asumi yang digunakan pada subsistem terdiri atas : 1 pertumbuhan
SDU sebesar 1 per tahun dan 2 pertumbuhan SI sebesar 5 pertahun.
Validasi model dengan menggunakan rentang waktu 2004-2010 pada ke tiga submodel tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut.
Tabel 5.12. Validasi Model Lingkungan Pengelolaan Sampah Perkotaan
Submodel Kalman
Filter Uji - t
Keterangan
1. Submodel Timbulan Sampah Kota Medan
a.
Subsistem Kependudukan
b.
Subsistem Timbulan Sampah
• Sampah organik • Sampah anorganik
50,00 51.40
48.70 Sig 2 tailed =
0,946 Sig 2 tailed =
1,000 valid
valid valid
2. Submodel Pengelolaan Sampah Perkotaan daya
angkut DKKM 51.68
Sig 2 tailed = 0,144
valid 3. Submodel Sampah Daur
Ulang a. Subsistem Pertumbuhan
Sampah Daur Ulang b. Subsistem Pertumbuhan
Pengumpul SDU 50.54
48,00 Sig 2 tailed =
0,911 Sig 2 tailed =
0,860 valid
valid Sumber : Kompilasi data Lampiran 11
Universitas Sumatera Utara
5.4.2. Analisis Kontribusi Lingkungan Sampah Perkotaan yang