Sensivitas Model, Intervensi Fungsional dan Struktural

level awal dan variabel penghubung tabel dan konstanta. Data simulasi suatu variabel menjadi masukan bagi variabel lain, kemudian menciptakan data simulasi untuk variabel tersebut. Kesalahan input data awal akan membuat kesalahan kumulatif pada variabel lain yang berinteraksi sehingga ketelitian data awal mutlak diperhatikan. Meskipun demikian metode berpikir sistem lebih menekankan pada persoalan apa, mengapa, dan bagaimana persoalannya, tidak menekankan pada beberapa angka ketelitian. Prosedur uji konsistensi adalah: 1 mengeluarkan output simulasi khususnya nilai rujukan reference mode atau variabel uatama lalu dibandingkan dengan pola perilaku data empirik. Pertama, komparasi visual: jika visual pola output simulasi sudah mengikuti pola data aktual maka diuji statistik; 2 uji statistik untuk telaah deviasi antar output simulasi dibandingkan data aktual. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan salah satu metode seperti : 1 AME absolute mean error; 2 Kalman Filter KF, dan 3 DW Durbin Watson. Secara statistik batas deviasi antara output simulasi data aktual yang dapat diterima adalah 5 untuk AVE, AME, dan U-Theils. tingkat kecocokan output simulasi dengan data aktual yang dapat diterima adalah 47,5-52,5 untuk KF-Kalman Filter dan pola fluktuasi output simulasi terhadap data aktual dapat diterima bila dLDWdU Muhammadi et al., 2001.

2.1.6. Sensivitas Model, Intervensi Fungsional dan Struktural

Menurut Muhammadi et al. 2001, sensivitas model adalah respon model terhadap simulasi, ditunjukkan dengan perubahan perilaku danatau kinerja model. Uji sensitivitas yaitu intervensiperlakuan parameter input danatau struktur model untuk melihat tingkat sensivitasnya terhadap perubahan output model sehingga efek atau dampak suatu intervensi terhadap kinerja secara keseluruhan dapat diamati. Intervesi bertujuan untuk Universitas Sumatera Utara menjelaskan sensivitas parameter, variabel dan hubungan antar variabel dalam model. Hasil uji sensivitas dalam bentuk perubahan. Perilaku danatau kinerja model untuk menganalisis efek intervensi. Intervensi berdasarkan kondisi yang mungkin terjadi dalam dunia nyata, pilihan kebijakan yang mungkin, atau aksi yang layak. Efek aksi terhadap perubahan kinerja sistem diamati melalui perubahan nilai rujukan bias merupakan pola dan trend yang diinginkan atau tidak diinginkan. Uji sensitivitas dilakukan untuk menemukan alternatif kebijakan: akselerasi kemungkinan pencapaian hasil positif yaitu sesuai dengan tujuan riset atau antisipasi kemungkinan dampak negatif yaitu agar kinerja keseluruhan unsur sistem tidak gagalbablas failureovershoot. Ada dua kategori uji sensivitas, yaitu intervensi fungsional dan intervensi struktural, yang dapat dielaborasi sebagai berikut: Breierova et al., 1996; Muhammadi et al., 2001 1. Intervesi Fungsional adalah intervensi terhadap parameter atau kombinasi parameter tertentu di model dengan menggunakan fasilitas dalam perangkat lunak yang cocok atau mewakili perubahan keputusan, kejadian, dan keadaan tertentu. Fasilitas uji sensivitas parameter input intervensi penting menggunakan powersim, antara lain: sinus, setengah sinus, trend, ram, pulse, random, dan forecast. Penggunaan fasilitas ini sesuai dengan antisipasi perubahan parameter yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. Selanjutnya dilakukan simulasi dan diamati hasil dan dampaknya pada keseluruhan kinerja unsur dalam sistem. Pola dan kecenderungan hasil dan dampak intervensi ini bersifat non-linier dan dinamis yang dinyatakan dalam presentase fungsi waktu. 2. Intervensi Struktural adalah mempengaruhi hubungan antar unsur atau struktur, dilakukan dengan mengubah unsur atau hubungan yang membentuk dasar archtype model. Intervensi tidak radikal apabila pengujian tidak mengubah bentuk dasar archtype model. Intervensi radikal apabila penguji mengubah bentuk dasar model. Selanjutnya dilakukan simulasi dan diamati hasil dan dampaknya pada keseluruhan Universitas Sumatera Utara kinerja unsur dalam sistem. Pola dan kecenderungan hasil dan dampak intervensi ini juga non-linier. Secara teoritis hasil dan dampak intervensi struktural lebih berarti dari pada fungsional.

2.1.7. Simulasi Model