5.4.3. Tanpa Adanya Alternatif Teknologi Pengelolaan
Penerapan skenario tanpa adanya alternatif teknologi pengelolaan pada pemrosesan akhir sampah perkotaan memberikan gambaran bahwa
seluruh aktifitas sistem pengelolaan sampah di kota Medan dilaksanakan oleh SF DKKM yang salah satu tugasnya adalah mengangkut sampah
perkotaan ke TPA serta adanya SI yang secara tidak langsung ikut mengelola sampah perkotaan di Kota Medan. Kinerja dinamis model
dengan menggunakan skenario ini Lampiran 13 memberikan gambaran bahwa dengan jumlah penduduk yang mencapai 2.308.173 jiwa pada tahun
2015 serta akumulasi commuters yang mencapai 527.783 jiwa, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Pertumbuhan Penduduk Kota Medan, 2010-2015
Tahun Total Penduduk
Commuters Total Penduduk dan
Commuters
2010 2.164.248
514.968 2.679.216
2011 2.192.110
517.506 2.709.616
2012 2.220.425
520.056 2.740.481
2013 2.249.201
522.619 2.771.821
2014 2.278.448
525.195 2.803.643
2015 2.308.173
527.783 2.835.956
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Dengan jumlah penduduk dan commuters yang mencapai 2.835.956 jiwa kota Medan berpotensi menghasilkan sampah sebanyak 1.720 tonhari
nya. Hasil ini diperoleh dari berbagai aktivitas penduduk yang memproduksi sampah perkotaan sebanyak 0,61 kgoranghari.
Tabel 5.14. JumlahTimbulan Sampah Kota Medan, 2010-2015
Tahun Total
Sampah Per hari
Rasio sampah
Organik Berat
Sampah Organik
Rasio Sampah
Anorganik Berat
Sampah anorganik
Ton Ton
Ton
2010 1.617
52,59 850,34
47,41 766,72
2011 1.637
50,28 823,13
49,72 813,89
Universitas Sumatera Utara
Tahun Total
Sampah Per hari
Rasio sampah
Organik Berat
Sampah Organik
Rasio Sampah
Anorganik Berat
Sampah anorganik
2012 1.657
48,08 796,82
51,92 860,48
2013 1.678
45,97 771,39
54,03 906,52
2014 1.699
43,96 746,80
56,04 952,04
2015 1.720
42,03 723,03
57,97 997,09
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Tabel 5.14 memperlihatkan bahwa dari jumlah timbulan sampah yang mencapai 1.720 tonhari, 723,03 ton 42,03 diantaranya merupakan
sampah organik sedangkan sisanya yang berjumlah 997,09 ton 57,97 merupakan sampah anorganik.
Dengan jumlah dan komposisi tersebut DKKM hanya mampu mengangkut sampah ke TPA dengan kapasitas daya angkut sebesar 50,07
pada akhir tahun 2015. Dengan persentase kemampuan daya angkut tersebut DKKM hanya bisa memindahkan sampah perkotaan ke TPA sebanyak
677,90 ton perharinya, sedangkan jumlah sampah yang masih tertinggal di perkotaan ada sebanyak 675,89 tonhari pada tahun 2015
Tabel 5.15. Kapasitas Daya Angkut Sampah Perkotaan, 2010-2015
Tahun Daya
Angkut Sampah
DKKM Berat
Sampah Terangkut
per hari Berat
Sampah organik
terangkut per hari
Berat Sampah
Anorganik terangkut
per hari Berat
Sampah tertinggal
per hari Ton
Ton Ton
Ton
2010 57,47
771,73 488,69
283,04 571,11
2011 55,91
752,78 460,19
292,58 593,68
2012 54,39
733,93 433,38
300,55 615,48
2013 52,91
715,17 408,15
307,02 636,48
2014 51,47
696,50 384,40
312,10 656,64
2015 50,07
677,90 362,05
315,85 675,89
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Universitas Sumatera Utara
Aktifitas perdagangan SDU yang dilakukan oleh SI ternyata secara tidak langsung turut membantu DKKM dalam membersihkan sampah
perkotaan di kota Medan. Pada akhir tahun 2015 jumlah usaha pengumpulan sampah bertambah dari 36 usaha menjadi 61 usaha pengumpulan sampah
yang secara tidak langsung telah membantu menyingkirkan sampah perkotaan dalam bentuk sampah anorganik dengan nilai yang mencapai
366,32 tonhari 21,30 dari total SP Kota Medan. Nilai ini diperoleh dari hasil perdagangan rata-rata SDU sebanyak 5.99 tonhari nya per unit usaha
pengumpul sampah. Tabel 5.16. Aktifitas Sampah Daur Ulang Sektor Informal , 2010-2015
Tahun Aktifitas
SI Terhadap SP Kota
Medan Total
Pengumpul SDU Pada
tahun n Total SDU per
pengumpul per hari
Total Perdagangan
SDU Kota Medan per hari
unit usaha Ton
Ton
2010 16,96
48 5,71
274,22 2011
17,75 50
5,76 290,57
2012 18,58
53 5,82
307,89 2013
19,44 56
5,88 326,25
2014 20,35
58 5,94
345,70 2015
21,30 61
5,99 366,32
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Dari uraian tersebut selanjutnya dapat diketahui kontribusi dari sampah perkotaan terhadap lingkungan yang diperoleh dari aktifitas yang
dilakukan SF DKKM dan SI dalam mengelola sampah perkotaan. Kontribusi sampah perkotaan terhadap lingkungan dalam bentuk GRK
dilakukan dengan menggunakan asumsi tidak ada sampah yang dibakar KNLH, 2009 dijabarkan sebagai berikut :
A. Kontribusi Lingkungan dari Aktifitas Sektor Formal DKKM
Kontribusi lingkungan yang diperoleh dari aktifitas pengelolaan sampah perkotaan yang dikelola oleh SF bernilai negatip menambah GRK.
Hal ini disebabkan karena pengelolaan sampah akhir yang dibuang di kedua
Universitas Sumatera Utara
TPA Namo Bintang dan Terjun tidak diterapkan pemrosesan akhir. Sampah yang dibuang ke kedua TPA yaitu : 1TPA Namo Bintang yang
berjarak ± 15 km dari pusat kota, dengan luas ± 17,6 Ha serta beroperasi sejak tahun 1987; 2 TPA Terjun yang berjarak ± 14 km dari pusat kota,
dengan luas ± 13,7 Ha serta beroperasi sejak tahun 1993, masih berteknologi open dumping.
Dengan diterapkannya perlakuan open dumping terhadap sampah di TPA maka sampah yang membusuk tersebut selanjutnya bertransformasi
menghasilkan Gas Methane CH4 IPCC, 2006; USEPA, 2006; KNLH, 2009 yang merupakan salah satu GRK yang menyebabkan Pemanasan
Global. Jumlah timbulan sampah kota Medan yang berpotensi memberikan kontribusi negatip terhadap lingkungan menambah GRK terdiri dari
sampah perkotaan yang diangkut ke TPA serta jumlah sampah yang tertinggal di perkotaan TPS yang jumlahnya dapat dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Jumlah Timbulan Sampah Penghasil GRK, 2010-2015
Tahun Total berat
sampah terangkut
ke TPA Total
berat
sampah tertinggal
Total Berat Sampah
perkotaan penghasil
GRK per hari
Konversi satuan
waktu simulasi
Total Berat Sampah
perkotaan penghasil
GRK pertahun
Tonhr Tonhr
Tonhr hari
Ktonthn
2010 771,73
571,11 1.342,84
365,24 490,46
2011 752,78
593,68 1.346,45
365,24 491,78
2012 733,93
615,48 1.349,41
365,24 492,86
2013 715,17
636,48 1.351,65
365,24 493,68
2014 696,50
656,64 1.353,14
365,24 494,22
2015 677,90
675,89 1.353,80
365,24 494,46
Total 4348.01
3749.28 8097.29
2191.44 2.957,45
Rata2 715.256
635.634 1350.89
365.24 492,91
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Dari Tabel 5.17 terlihat bahwa berat total sampah perkotaan yang berpotensi untuk menghasilkan GRK jumlahnya mencapai 494,64 Ktonthn
Universitas Sumatera Utara
rata-rata sebesar 493.4 KTontahun pada akhir tahun simulasi. Dengan nilai konversi Lampiran 12: 1 1 ton Mix sampah perkotaan yang dibuang
= 0,12 MTCE; 2 1 MTCE memiliki nilai ekivalensi dengan proses pembakaran minyak sebanyak 1201,23 Liter USEPA, 2006, maka
kontribusi sampah perkotaan yang dikelola oleh SF DKKM terhadap lingkungan dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Kontribusi GRK Sampah Perkotaan Sebelum Ada Teknologi Pengolahan, Tahun 2010-2015
Tahun total berat SP
terdekomposisi per tahun
nilai konversi
sampah ke MTCE
GRK dari sampah
perkotaan konversi
MTCE ke Liter
Nilai Ekivalen GRK ke Liter
KTon MTCE
Liter
2010 380,457.60
0,12 24,034.32
1201,23 28,870,745.18
2011 406,657.16
0,12 24,551.99
1201,23 29,492,590.65
2012 427,560.79
0,12 24,674.71
1201,23 29,640,002.15
2013 443,868.08
0,12 24,485.93
1201,23 29,413,229.85
2014 456,422.17
0,12 24,068.72
1201,23 28,912,071.13
2015 465,995.81
0,12 23,492.75
1201,23 28,220,191.88
Total 4,234,389.17
145,308.42 174,548,830.84
Rata2 352,865.76
24,218.07 29,091,471.81
Sumber : Kinerja Dinamis Model, 2010
Dari Tabel 5.18 terlihat bahwa dalam rentang waktu 5 tahun nilai kontribusi lingkungan yang diberikan oleh sampah perkotaan Kota Medan
dalam bentuk GRK memiliki nilai rata-rata sebesar 24,218.07 MTCE Metric Ton Carbon Equivalent per tahunnya. Besaran nilai GRK tersebut
sebanding dengan dilakukannya proses pembakarankonsumsi bahan bakar yang nilai rata-rata pertahunnya sebesar 29,091 juta Liter.
Komparasi nilai GRK Kinerja Dinamis awal baseline model tanpa ada teknologi pengelolaan dalam rentang waktu 2004-2008 dengan GRK
yang digenerasi oleh sampah perkotaan untuk Propinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dalam rentang waktu 2004-2008 KNLH, 2009 memperlihatkan bahwa sampah perkotaan di kota Medan yang dikelola dengan tidak diterapkannya
teknologi pengelolaan pada pemrosesan akhirnya dapat memberikan kontribusi rata-rata sebesar 21,70 dari total GRK yang dihasilkan oleh
sampah di Propinsi Sumatera Utara. Tabel 5.19. Kontribusi GRK dari sampah perkotaan Kota Medan
Sebelum Ada Teknologi terhadap GRK Propinsi Sumatera Utara
Tahun GRK sampah
perkotaan Kota Medan
Tahun GRK
Propinsi Sumatera
Utara Rasio
Kontribusi GRK kota
Medan terhadap GRK
Propinsis SUMUT
MTCE MTCE
2004 19,063.57
2004 88.450
21.55 2005
18,229.29 2005
89.590 20.35
2006 19,165.21
2006 90.690
21.13 2007
20,267.70 2007
91.810 22.08
2008 21,729.30
2008 92.810
23.41
Rata-rata 19,691.01
90.670 21.70
Sumber : Kompilasi Kinerja Dinamis Model, 2010 dan KNLH, 2009
Gambar 5.31. Grafik Komparasi GRK Sampah Perkotaan Kota Medan Sebelum Ada Teknologi Pengelolaan dengan GRK Propinsi Sumatera Utara 2004-2008
0,00 20.000,00
40.000,00 60.000,00
80.000,00 100.000,00
2004 2005
2006 2007
2008 GRK sampah
perkotaan Kota Medan
GRK Propinsi Sumatera Utara
Tahun MTC
E
Universitas Sumatera Utara
Nilai kontribusi sampah perkotaan terhadap lingkungan ini memberikan implikasi yang kuat bahwa dalam menerapkan sistem
pengelolaan sampah perkotaan yang berwawasan lingkungan salah faktor dominan yang harus diperhitungkan adalah faktor pengelolaan sampah
perkotaan di TPA, jadi tidak terbatas pada proses pembersihan sampah dari jalanan dan perumahan saja, tetapi juga harus mampu mengelola sampah di
TPA dengan cara yang berwawasan lingkungan. Perda Kota Medan No 8 tahun 2002 sebenarnya secara ekplisit telah
mencantumkan jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat kota Medan sebagai imbalan dari retribusi sampah yang dibayar oleh masyarakat.
Pada BAB III Pasal 4 butir 6 dari Perda No 8 tahun 2002 tersebut dijelaskan bahwa Pemerintah Kota Medan akan “Memusnahkan
sampahsampah khusus di TPA”. Namun pada kenyataannya dengan adanya “berbagai kendala teknis” yang harus dihadapi PEMKO Medan dan DKKM
maka hingga lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah serta studi ini dilakukan, bunyi dari butir 6 pada BAB III Pasal 4
Perda No. 8 Tahun 2002 belum dapat diimplementasikan.
B. Kontribusi Lingkungan dari Aktifitas Sektor Informal
Kontribusi lingkungan yang diperoleh dari aktifitas pengelolaan sampah perkotaan yang dikelola oleh SI bernilai positip mereduksi GRK,
meskipun disatu sisi masih ada sebagian kecil masyarakat yang beranggapan bahwa keberadaan SI turut mengurangi kebersihan kota disebabkan aktifitas
SI tersebut dalam mengais sampah di TPS yang terdapat di kota Medan. Melalui aktifitas perdagangan SDU yang dilakukan para pengumpul
sampah, kinerja dinamis model dalam rentang waktu 2010-2015 memberikan gambaran bahwa para pengumpul sampah telah turut
membantu DKKM dalam mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke TPA khususnya sampah yang dapat di daur ulang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20. Pertumbuhan Sektor Informal dan Volume Perdagangan Sampah Daur Ulang, 2010 - 2015
Tahun kenaikan
sektor informal
Total sektor
informal pada
tahun N Berat
SDU per sektor
informal Total
SDU per hari pada
sektor informal
Konvers i hari ke
tahun Total SDU
pada sektor informal per
tahun unit
usaha Ton
Ton hari
KTon
2010 5
48 5,71
274,22 365,24
100,16 2011
5 50
5,76 290,57
365,24 106,13
2012 5
53 5,82
307,89 365,24
112,45 2013
5 56
5,88 326,25
365,24 119,16
2014 5
58 5,94
345,70 365,24
126,26 2015
5 61
5,99 366,32
365,24 133,79
Total 326
1.910,95 697,95
Rata 5
54 5,85
318,49 365,24
116,33
Sumber : Kinerja Dinamis Model
Dengan asumsi pertumbuhan rata-rata SI sebesar 5 pertahun, kinerja dinamis model pada rentang waktu 2010–2015 memperkirakan akan ada 61
unit usaha pengumpul sampah pada tahun 2015 yang tersebar di Kota Medan. Dengan jumlah tersebut total berat SDU yang diperdagangkan oleh
seluruh sektor informal pengumpul sampah diperkirakan akan mencapai 1.910,95 tonhari SDU rata-rata 318,49 tonper hari.
Nilai tersebut merupakan hasil perkalian berat sampah yang diperdagangkan oleh pengumpul sampah pada tahun n rata-rata 5,85
tonpengumpul sampah dikalikan dengan jumlah pengumpul sampah untuk tahun n. Rata-rata berat SDU yang diperdagangkan oleh seluruh sektor
informal tersebut pertahun berkisar 116,33 KTon, sedangkan total SDU yang diperdagangkan oleh sektor informal dalam rentang waktu 2010-2015
nilainya mencapai 697,95 KTon. Dengan nilai konversi Lampiran 12 : 1 1 ton Mix SDU = -0,79 MTCE; 2 1 MTCE memiliki nilai ekivalensi
dengan proses pembakaran minyak sebanyak 1201,23 Liter USEPA, 2006, maka kontribusi sampah perkotaan yang dikelola oleh sektor informal
terhadap lingkungan dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Kontribusi GRK dari Aktifitas Sektor Informal Dalam Mengelola Sampah Daur Ulang, 2010 - 2015
Tahun Total
Perdagangan SDU per
tahun Konversi
SDU ke GRK
GRK dari SDU
konversi MTCE
ke Liter Nilai Ekivalen
GRK dari SDU ke Liter
KTon MTCE
Liter
2010 100,16
-0,79 -79.122,52
1201,23 -95.044.346,59
2011 106,13
-0,79 -83.840,20
1201,23 -100.711.361,23
2012 112,45
-0,79 -88.839,17
1201,23 -106.716.271,34
2013 119,16
-0,79 -94.136,20
1201,23 -113.079.223,93
2014 126,26
-0,79 -99.749,06
1201,23 -119.821.567,27
2015 133,79
-0,79 -105.696,60
1201,23 -126.965.922,50
Total 697,95
-0,79 -551.383,74
-662.338.692,86 Rata
116,33 -91.897,29
-110.389.782,14
Sumber : Kinerja Dinamis Model
Tabel 5.21 menggambarkan bahwa dalam rentang waktu 5 tahun nilai total kontribusi lingkungan dari sampah perkotaan Kota Medan yang
dikelola oleh SI dalam bentuk GRK nilainya mencapai -551.383,74 MTCE Metric Ton Carbon Equivalent dalam kurun waktu 5 tahun kinerja dinamis
model, atau dengan nilai rata-rata sebesar -91.897,29 MTCE per tahunnya. Nilai ini sebanding dengan dihematnya konsumsi bahan bakar yang
jumlahnya mencapai -662,34 juta Liter dalam kurun waktu 5 tahun kinerja dinamis model atau dengan nilai rata-rata mencapai -110,39 juta Liter per
tahunnya. Apabila kontribusi lingkungan SI dijadikan bagian dalam perhitungan
kontribusi GRK sampah perkotaan maka sebenarnya kontribusi GRK sampah perkotaan yang dikelola oleh SF DKKM dan SI akan bernilai
positip. Adapun kontribusi GRK sampah perkotaan di kota Medan dengan mengikut sertakan aktifitas SI ke dalam perhitungan kontribusi GRK dari
sistem pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh SF hingga saat ini untuk rentang waktu 2010–2015 dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Kontribusi GRK Sampah Pekotaan Kota Medan Akibat Aktifitas Sektor Formal dan Sektor Informal, 2010-2015
Tahun GRK dari
Aktifitas Sektor
Formal GRK dari
Aktifitas Sektor
InFormal Net GRK
Sampah Perkotaan
konversi MTCE
ke Liter Nilai Ekivalen
GRK dari SDU ke Liter
MTCE MTCE
Liter
2010 24,034.32
-79.122,52 -55,088.20
1201,23 -66,173,599.52
2011 24,551.99
-83.840,20 -59,288.21
1201,23 -71,218,772.79
2012 24,674.71
-88.839,17 -64,164.46
1201,23 -77,076,274.03
2013 24,485.93
-94.136,20 -69,650.27
1201,23 -83,665,997.67
2014 24,068.72
-99.749,06 -75,680.34
1201,23 -90,909,492.22
2015 23,492.75
-105.696,60 -82,203.85
1201,23 -98,745,734.93
Total 145,308.42
-551.383,74 -406,075.33
-487,789,871.17 Rata
24,218.07 -91.897,29
-67,679.22 -81,298,311.86
Sumber : Kinerja Dinamis Model
Gambar 5.32. Grafik GRK Sampah Perkotaan Kota Medan Akibat Aktifitas Sektor Formal dan Sektor Informal, 2010-2015
Aktifitas SI dalam mengelola SDU Kota Medan menyebabkan kontribusi GRK dari sektor persampahan bernilai positip dengan nilai
reduksi GRK dalam waktu 5 tahun kinerja dinamis model mencapai 406,075.33 MTCE rata-rata pertahun senilai -67,679.22 MTCE. Nilai ini
sebanding dengan dilakukannya penghematan bahan bakar yang nilainya
-120.000,00 -100.000,00
-80.000,00 -60.000,00
-40.000,00 -20.000,00
0,00 20.000,00
40.000,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 GRK dari
Aktifitas Sektor Formal
GRK dari Aktifitas
Sektor InFormal
Net GRK Sampah
Perkotaan MTC
E
Tahun
Universitas Sumatera Utara
mencapai -487,789 juta Liter selama rentang waktu 5 tahun kinerja dinamis model rata–rata pertahun -81,298 JutaLiter.
Melalui Tabel 5.22 juga dapat diketahui bahwa apabila aktifitas SI diikut sertakan sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah perkotaan di
Kota Medan maka sebenarnya aktifitas SI memiliki kemampuan untuk mereduksi kontribusi GRK Kota Medan dengan rasio rata-rata reduksi
sebesar 4,80 kali lebih kecil dibandingkan dengan tidak diikutsertakannya aktifitas SI sebagai bagian dari sistem pengelolaan sampah perkotaan di
Kota Medan. Tabel 5.23. Rasio Reduksi Konstribusi GRK Sampah Perkotaan Kota
Medan Akibat Aktifitas Sektor Formal dan Sektor Informal, 2010-2015
Tahun GRK dari
Aktifitas Sektor Formal
GRK dari Aktifitas
Sektor InFormal
Net GRK Sampah
Perkotaan Rasio
MTCE MTCE
2010 24,034.32
-79.122,52 -55,088.20
4.29 2011
24,551.99 -83.840,20
-59,288.21 4.41
2012 24,674.71
-88.839,17 -64,164.46
4.60 2013
24,485.93 -94.136,20
-69,650.27 4.84
2014 24,068.72
-99.749,06 -75,680.34
5.14 2015
23,492.75 -105.696,60
-82,203.85 5.50
Total 145,308.42
-551.383,74 -406,075.33
28.80 Rata